Patofisiologi Kondiloma Akuminatum
Patofisiologi Kondiloma akuminatum dimulai melalui invasi virus Human papillomavirus (HPV) tipe 6 dan 11 yang menyerang stratum basal dari epidermis melalui mikroabrasi pada kulit dan mukosa. Virus HPV melekatkan diri pada sel kulit dan masuk ke dalam nukleus secara endositosis, kemudian protein virus mempersiapkan proses replikasi genom virus didalam sel epitel terinfeksi. Masa inkubasi virus HPV setelah transmisi membutuhkan waktu 3 bulan – 2 tahun sampai menampilkan morfologi kondiloma akuminatum.
Virologi Virus HPV
Genome virus terdiri atas 6 early-open reading frames (E1, E2, E4, E5, E6, E7) dan 2 late-open reading frames (L1, L2). Pada HPV, gen early-open reading frames berperan penting sebagai fungsi regulasi, mengatur replikasi virus dan transformasi sel. Sedangkan gen late-open reading frame mengatur protein kapsid virus. Pada akhirnya, melalui bantuan protein kapsid L1 dan L2, partikel virus yang telah selesai ter-replikasi siap untuk menginfeksi sel epitel host yang masih sehat. [2,5]
Mekanisme Virus HPV
Virus masuk melalui mikro abrasi ataupun jejas mikro pada kulit dan mukosa. Heparan sulfate proteoglikans pada matriks permukaan ekstraseluler sel epitel menjadi reseptor tempat virus HPV melakukan perlekatan. Kemudian virus HPV akan berikatan dengan ko reseptor Alpha 6-integrin dan laminin-5 dan masuk ke dalam nukleus dengan mekanisme endositosis.
Peran Protein Early-Open Reading Frame
Di dalam sel, protein virus HPV mulai bekerja untuk mempersiapkan siklus daur hidup virus. Protein yang berperan dalam persiapan ini antara lain protein E1,E2,E4, E6, E7 dan E5 sebagai six early open reading frame genome virus serta protein L1 dan L2 sebagai late open reading frame genome virus. Protein E6, E7 dan E5 bersama protein E2 mengaktifkan siklus daur virus dengan cara replikasi dan transformasi di dalam sel epitel host yang terinfeksi.
Protein ini berperan untuk menciptakan lingkungan yang sesuai untuk replikasi genom virus hingga matur, menghindari sistem imun mengenal virus yang bereplikasi di dalam sel serta melepaskan virus untuk merusak jaringan sel sehat disekitarnya. Setelah berhasil menghindari sistem imun dan bereplikasi, virus memulai masa laten dirinya, pasien yang terinfeksi dapat tidak memiliki gejala apapun mulai dari berbulan-bulan sampai bertahun-tahun kemudian setelah terinfeksi, atau bisa saja pasien tidak memperlihatkan manifestasi lesi kondiloma akuminatum. [1,2,5-7]
Peran Protein Late-Open Reading Frame
Protein L1 dan L2 berperan dalam pembentukan protein kapsid virus. Perbedaan pada genotype protein L inilah yang menjadikan virus HPV terbagi menjadi bermacam-macam subtype. Kaitannya dengan daur hidup virus di sel host adalah pada peran protein L terutama L1 yang dapat mengubah pola replikasi DNA virus.
Pada HPV resiko rendah, DNA virus tetap terpisah dengan DNA host, sementara pada HPV resiko tinggi, terjadi peleburan DNA HPV ke dalam DNA sel host. Integrase DNA virus dan host akan menyebabkan disregulasi pada protein E6 dan E7, yang akhirnya akan meningkatkan resiko transformasi sel menjadi maligna seperti pada kanker serviks. [2]