Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Patofisiologi Kondiloma Akuminatum general_alomedika 2022-02-18T13:59:10+07:00 2022-02-18T13:59:10+07:00
Kondiloma Akuminatum
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Kondiloma Akuminatum

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Patofisiologi Kondiloma akuminatum dimulai melalui invasi virus Human papillomavirus (HPV) tipe 6 dan 11 yang menyerang stratum basal dari epidermis melalui mikroabrasi pada kulit dan mukosa. Virus HPV melekatkan diri pada sel kulit dan masuk ke dalam nukleus secara endositosis, kemudian protein virus mempersiapkan proses replikasi genom virus didalam sel epitel terinfeksi. Masa inkubasi virus HPV setelah transmisi membutuhkan waktu 3 bulan – 2 tahun sampai menampilkan morfologi kondiloma akuminatum.

Virologi Virus HPV

Genome virus terdiri atas 6 early-open reading frames (E1, E2, E4, E5, E6, E7) dan 2 late-open reading frames (L1, L2). Pada HPV, gen early-open reading frames berperan penting sebagai fungsi regulasi, mengatur replikasi virus dan transformasi sel. Sedangkan gen  late-open reading frame mengatur protein kapsid virus. Pada akhirnya, melalui bantuan protein kapsid L1 dan L2, partikel virus yang telah selesai ter-replikasi siap untuk menginfeksi sel epitel host yang masih sehat. [2,5]

Mekanisme Virus HPV

Virus masuk melalui mikro abrasi ataupun  jejas mikro pada kulit dan mukosa. Heparan sulfate proteoglikans pada matriks permukaan ekstraseluler sel epitel menjadi reseptor tempat virus HPV melakukan perlekatan. Kemudian virus HPV akan berikatan dengan ko reseptor Alpha 6-integrin dan laminin-5 dan masuk ke dalam nukleus dengan mekanisme endositosis.

Peran Protein Early-Open Reading Frame

Di dalam sel, protein virus HPV mulai bekerja untuk mempersiapkan siklus daur hidup virus. Protein yang berperan dalam persiapan ini antara lain protein E1,E2,E4, E6, E7 dan E5 sebagai six early open reading frame genome virus serta protein L1 dan L2 sebagai late open reading frame genome virus. Protein E6, E7 dan E5 bersama protein E2 mengaktifkan siklus daur virus dengan cara replikasi dan transformasi di dalam sel epitel host yang terinfeksi.

Protein ini berperan untuk menciptakan lingkungan yang sesuai untuk replikasi genom virus hingga matur, menghindari sistem imun mengenal virus yang bereplikasi di dalam sel serta melepaskan virus untuk merusak jaringan sel sehat disekitarnya. Setelah berhasil menghindari sistem imun dan bereplikasi, virus memulai  masa laten dirinya, pasien yang terinfeksi dapat tidak memiliki gejala apapun mulai dari berbulan-bulan sampai bertahun-tahun kemudian setelah terinfeksi, atau bisa saja pasien tidak memperlihatkan manifestasi lesi kondiloma akuminatum. [1,2,5-7]

Peran Protein Late-Open Reading Frame

Protein L1 dan L2 berperan dalam pembentukan protein kapsid virus. Perbedaan pada genotype protein L inilah yang menjadikan virus HPV terbagi menjadi bermacam-macam subtype. Kaitannya dengan daur hidup virus di sel host adalah pada peran protein L terutama L1 yang dapat mengubah pola replikasi DNA virus.

Pada HPV resiko rendah, DNA virus tetap terpisah dengan DNA host, sementara pada HPV resiko tinggi, terjadi peleburan DNA HPV ke dalam DNA sel host. Integrase DNA virus dan host akan menyebabkan disregulasi pada protein E6 dan E7, yang akhirnya akan meningkatkan resiko transformasi sel menjadi maligna seperti pada kanker serviks. [2]

Referensi

1. Ghadishah, Delaram. Condyloma Acuminatum (Genital Warts). 2018. Available from : https://emedicine.medscape.com/article/781735-overview#a4
2. Yanofsky, VR et al. Genital Warts A Comprehensive Review. J Clin Aesthet Dermatol. 2012 Jun; 5(6): 25–36. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3390234/
5. Kaliterna V, Barisic Z. Genital human papillomavirus infections. Front Biosci (Landmark Ed). 2018 Mar 1;23:1587-1611. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/29293452
6. Moody C. Mechanisms by which HPV Induces a Replication Competent Environment in Differentiating Keratinocytes. Viruses. 2017 Sep 19;9(9). Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28925973
7. Doorbar, John et al. Human papillomavirus molecular biology and disease association. Rev Med Virol. 2015 Mar; 25(Suppl Suppl 1): 2–23. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5024016/

Pendahuluan Kondiloma Akuminatum
Etiologi Kondiloma Akuminatum

Artikel Terkait

  • Peran Dokter Dalam Pendidikan Seksual di Sekolah
    Peran Dokter Dalam Pendidikan Seksual di Sekolah
Diskusi Terkait
dr. Reynaldi Syarifu Rachman
22 Januari 2021
Edukasi Penatalaksanaan Infeksi Menular Seksual dalam Chat Bersama Dokter
Oleh: dr. Reynaldi Syarifu Rachman
5 Balasan
Kasus Infeksi Menular Seksual (IMS) cukup sering ditemui dalam Chat Bersama Dokter. Sifat konsultasi telemedis yang memberikan konfidensialitas yang tinggi...
dr.Ayesha Melissa Rahmania Siahaan
25 November 2020
Apakah ada obat untuk profilaksis penyakit menular seksual
Oleh: dr.Ayesha Melissa Rahmania Siahaan
2 Balasan
Alo Dr Fresa.. Pasien laki-laki kulit putih, usia 30an, datang ke klinik meminta profilaksis PMS setelah melakukan hubungan seksual semalam dengan orang yang...
Anonymous
23 September 2020
Pasien laki-laki usia 23 tahun dengan keluhan terdapat kutil pada kelamin selama 5 tahun
Oleh: Anonymous
10 Balasan
Alo dok. Izin konsul.Seorang laki laki usia 23 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan muncul kutil pada kelaminnya. Kutil telah dialami os selama 5 tahun...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.