Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Diagnosis Kondiloma Akuminatum general_alomedika 2022-02-18T14:32:33+07:00 2022-02-18T14:32:33+07:00
Kondiloma Akuminatum
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Kondiloma Akuminatum

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Diagnosis kondiloma akuminatum dilakukan secara klinis dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik ditemukan lesi kondilomatosa (seperti jengger ayam), mutiara, bunga kol, plak, sesil, atau bertangkai dengan permukaan kasar berbonggol dan teraba keras.

Anamnesis

Anamnesis perlu dilakukan untuk menggali faktor risiko dan gejala klinis yang muncul. Beberapa hal yang perlu ditanyakan saat melakukan anamnesis pada pasien dengan kondiloma akuminatum, yaitu :

  • Keluhan utama : timbulnya tonjolan bergelombang yang tidak nyeri, rasa gatal atau keluar sekret pada alat kelamin. Pada kasus yang lebih jarang, Kondiloma akuminatum juga dapat bermanifestasi di saluran uretra, sehingga memberikan gambaran klinis berupa obstruksi saluran kemih
  • Riwayat hubungan seksual : berganti-ganti pasangan dan berhubungan seks sejak usia dini. Bila ditemukan lesi pada anus atau mulut dan trakea, perlu juga digali mengenai riwayat hubungan seksual anal maupun rektal. Pada kasus anak-anak perlu dipikirkan adanya kekerasan seksual atau terinfeksi saat persalinan umum.
  • Riwayat merokok : nikotin pada rokok dapat menyebabkan efek imunosupresan
  • Kontrasepsi oral : estrogen dan progesterone sebagai hormone glukokortikoid diketahui menyebabkan efek imunosupresan dan meningkatkan transmisi HPV secara in vivo dan in vitro.[1,10,11,15]:

Kesulitan dalam menggali informasi mengenai riwayat hubungan seksual menyebabkan tertundanya pemberian terapi kepada pasien maupun pasangan pasien. Terdapat panduan klinis untuk mempermudah menggali latar belakang seksual pasien.

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik regio perianal dapat ditemukan lesi kulit dan kutaneus seperti :

  • Lesi eksternal : papul tunggal atau multipel yang berbentuk seperti mutiara, bunga kol, plak, sesil, atau bertangkai dengan permukaan kasar berbonggol dan teraba keras. Lesi perianal juga perlu diperhatikan bila pasien dengan imunokompromais atau riwayat seks anal.
  • Lesi internal pada serviks dan uretra.
  • Koinfeksi dengan penyakit kelamin lainnya : vesikel, ulkus.
  • Pada saat pemeriksaan sebaiknya berada pada ruangan yang yang memiliki cukup penerangan. Pada lesi yang kecil, penggunaan lensa pembesar atau kolposkopi dapat sangat berguna.[16]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding kondiloma akuminatum adalah Moluskum Kontagiosum dan Skin Tag.[1,17]

Moluskum Kontagiosum

Moluskum kontagiosum adalah penyakit berupa erupsi popular pada kulit yang disebabkan oleh infeksi virus Molluscum Contagiosum Virus (MCV). Lesi berbentuk papul bulat, berbatas tegas, dengan permukaan licin dengan umbilikasi sentral, berbeda dengan kondiloma akuminatum yang melalui pemeriksaan fisik tampak berbenjol-benjol dengan berbagai bentuk tak beraturan dan berpermukaan kasar. [18]

Skin Tag (Acrochordon)

Skin Tag adalah sebuah pertumbuhan massa kecil bertangkai, lembut, sewarna kulit dan bersifat benigna. Skin tag bukanlah kondisi yang berbahaya namun dapat menjadi suatu masalah kosmetik yang cukup mengganggu. Penyebab pasti skin tag belum diketahui tetapi angka kejadiannya meningkat pada usia paruh baya dan pada orang dengan berat badan berlebih. Skin tag dapat dibedakan dengan kondiloma dari pemeriksaan fisik luarnya, skin tag merupakan suatu massa bertangkai dengan permukaan yang halus, serta teraba lembut berbeda dengan Kondiloma yang berbenjol-benjol, bergerombol dan keras. [19]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang pada kondiloma akuminatum bertujuan sebagai data tambahan untuk mengetahui tingkat keparahan lesi Kondiloma pada pasien. Hal ini disebabkan oleh karena virus HPV jenis tertentu lebih mudah bertransformasi menjadi keganasan.

Acetowhitening

Prosedur Acetowhitening dengan pemulasan permukaan serviks dengan asam asetat 3-5% dimaksudkan untuk melihat ada tidaknya jaringan neoplasia atau dysplasia yang akan berubah warna menjadi putih setelah 5-10 menit pasca pemulasan serviks. Bila lesi Kondiloma positif tes acetowhitening dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan pap smear.

Tes acetowhitening juga dapat digunakan untuk menampakkan batas lesi kondiloma yang tidak terlalu jelas pada penis, labia atau perianal. Namun, pemeriksaan ini tidak dianjurkan untuk pemeriksaan skrining rutin dan hasil positif palsu sering ditemukan.[20]

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium dapat disarankan pada pasien, adalah tes HPV DNA untuk mengetahui jenis virus HPV yang menyerang pasien adalah jenis yang lebih sering menyebabkan lesi maligna atau bukan (sub tipe virus yang menyebabkan kanker serviks), karena walaupun jenis virus HPV yang menyebabkan kutil kelamin berbeda dengan jenis yang menyebabkan kanker, bisa saja terjadi koinfeksi pada pasien tersebut.

Selain itu pasien juga dapat disarankan untuk melakukan skrining penyakit infeksi menular seksual lainnya yang dapat memperparah keadaan pasien bila tidak ditanggulangi lebih awal. Beberapa penyakit infeksi menular yang diperiksa adalah klamidia, gonorea, hepatitis B dan hepatitis C, herpes, atau HIV. [14,21]

Pap Smear

Pemeriksaan tambahan berupa pap smear pada pasien dapat dilakukan sebagai skrining kejadian kanker serviks yang umum terjadi pada pasien yang terinfeksi HPV tipe 16 dan 18. [21]

Biopsi

Pada beberapa kasus, seperti lesi atipikal, lesi tidak mengalami perbaikan setelah terapi standar ataupun lesi memburuk setelah diterapi, dapat dilakukan biopsi pada lesi untuk menentukan diagnosis. Hasil histopatologi yang menunjukkan gambaran kondiloma akuminatum adalah papillomatosis bundar, hypergranulosis, pelebaran pembuluh darah, koilosit dan parakeratosis [4,22]

Referensi

1. Ghadishah, Delaram. Condyloma Acuminatum (Genital Warts). 2018. Available from : https://emedicine.medscape.com/article/781735-overview#a4
4. Center for Disease Control and Prevention . Anogenital Warts. 2015 Sexually Transmitted Diseases Treatment Guidelines. 2015. Available from : https://www.cdc.gov/std/tg2015/warts.htm
10. Hansen, BT et al. Association between smoking and genital warts: longitudinal analysis. Sexually Transmitted Infections 2010;86:258-262. Available from : https://sti.bmj.com/content/86/4/258
11. Ross, JDC. Is oral contraceptive associated with genital warts?. Genitourin Med 1996;72:330-333. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1195698/pdf/genitmed00011-0024.pdf
14. Mudrikova, T et al. HPV-related anogenital disease and HIV infection: not always ‘ordinary’ condylomata acuminate. Netherlands, The Journal of Medicine. march 2008, Vol. 66, No. 3. P98-102. Available from : http://www.njmonline.nl/getpdf.php?id=636
15. Zayko,MO, Velilla RE,Shurbaji MS. Condyloma Acuminata Presenting as Isolated Papillary Lesions in the Prostatic Urethra. Am J Case Rep. 2018; 19: 1522–1525. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6320550/
16. International Union Against Sexually transmitted Infections. 2019 European Guideline for the Management of Anogenital Warts. Available from : https://www.iusti.org/regions/Europe/pdf/2019/IUSTIguidelinesHPV2019.pdf
17. Leung, Alexander KC, et al. Penile warts: an update on their evaluation and management. Drugs Context. 2018; 7: 212563. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6302884/
18. Stulberg, DL and Hutchinson AG. Molluscum Contagiosum and Warts. Am Fam Physician. 2003 Mar 15;67(6):1233-1240. Available from : https://www.aafp.org/afp/2003/0315/p1233.html
19. Cole, GW. Medicinenet. Skin tag. 2019. Available from : https://www.medicinenet.com/skin_tag/article.htm
20. Gearhart, PA. Medscape. How is the acetic acid test used to diagnose human papillomavirus (HPV) infection?. 2019. Available from : https://www.medscape.com/answers/219110-56121/how-is-the-acetic-acid-test-used-to-diagnose-human-papillomavirus-hpv-infection
21. Castro JB and Sinha, Sanjai. Everyday Health. HPV Symptoms and Diagnosis. 2018. Available from : https://www.everydayhealth.com/hpv/guide/symptoms/
22. Vyas NS, et al. Role of Histological Findings and Pathologic Diagnosis for Detection of Human Papillomavirus Infection in Men. J Med Virol. 2015 Oct; 87(10): 1777–1787. Availabe from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4780420/

Epidemiologi Kondiloma Akuminatum
Penatalaksanaan Kondiloma Akumin...

Artikel Terkait

  • Peran Dokter Dalam Pendidikan Seksual di Sekolah
    Peran Dokter Dalam Pendidikan Seksual di Sekolah
Diskusi Terkait
dr. Reynaldi Syarifu Rachman
22 Januari 2021
Edukasi Penatalaksanaan Infeksi Menular Seksual dalam Chat Bersama Dokter
Oleh: dr. Reynaldi Syarifu Rachman
5 Balasan
Kasus Infeksi Menular Seksual (IMS) cukup sering ditemui dalam Chat Bersama Dokter. Sifat konsultasi telemedis yang memberikan konfidensialitas yang tinggi...
dr.Ayesha Melissa Rahmania Siahaan
25 November 2020
Apakah ada obat untuk profilaksis penyakit menular seksual
Oleh: dr.Ayesha Melissa Rahmania Siahaan
2 Balasan
Alo Dr Fresa.. Pasien laki-laki kulit putih, usia 30an, datang ke klinik meminta profilaksis PMS setelah melakukan hubungan seksual semalam dengan orang yang...
Anonymous
23 September 2020
Pasien laki-laki usia 23 tahun dengan keluhan terdapat kutil pada kelamin selama 5 tahun
Oleh: Anonymous
10 Balasan
Alo dok. Izin konsul.Seorang laki laki usia 23 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan muncul kutil pada kelaminnya. Kutil telah dialami os selama 5 tahun...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.