Patofisiologi Sindrom Guillain-Barre
Patofisiologi Guillain-Barre Syndrome (GBS) atau sindrom Guillain-Barre pada dasarnya merupakan suatu kondisi yang muncul setelah suatu proses infeksi, dan dimediasi oleh sistem imun yang menyebabkan kerusakan saraf perifer. Sistem imun humoral dan selular memegang peranan penting dalam perjalanan penyakit ini. Terdapat 4 faktor yang berpengaruh dalam proses ini, yaitu antibodi antigangliosit, molecular mimicry, aktifasi komplemen, dan faktor host.
Antibodi Antigangliosit
Antibodi terhadap berbagai macam gangliosit ditemukan pada sekitar setengah penderita GBS. Gangliosit-gangliosit ini tersebar di seluruh saraf perifer tubuh dan memegang peranan penting dalam menjaga struktur membran sel. Antibodi ini akan menyebabkan gejala dan tingkat keparahan GBS yang berbeda tergantung gangliosit yang diserang.
Molecular Mimicry dan Reaksi Silang
Molecular mimicry dan reaksi silang dapat ditemukan pada GBS yang didahului oleh infeksi Campylobacter jejuni. Virulensi dari C. jejuni disebabkan oleh antigen spesifik (lipo-oligosakarida) di kapsulnya yang menyerupai struktur karbohidrat pada gangliosit. Sistem imun tubuh akan mengalami reaksi silang dan menyerang gangliosit yang akhirnya akan menyebabkan kerusakan saraf. Tipe gangliosit yang menyerupai antigen kapsul C. jejuni akan memengaruhi serta menentukan tingkat keparahan dan jenis subtipe GBS yang muncul.
Aktivasi Komplemen
Pemeriksaan post-mortem menunjukkan adanya aktivasi komplemen lokal pada lokasi kerusakan saraf. Adanya aktivasi komplemen akan memperluas tingkat kerusakan saraf yang diserang oleh antibodi.
Faktor Host
Hanya sekitar 1 dari 1000 pasien yang terinfeksi C. jejuni akan berlanjut menjadi GBS. Walaupun beberapa kali terjadi peningkatan insiden GBS, namun belum pernah terjadi wabah GBS. Faktor inang mungkin berperan dalam patogenesis, jumlah kerusakan saraf, dan keluaran GBS pada suatu individu. [4,5,6]