Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Xerostomia general_alomedika 2023-01-12T09:40:58+07:00 2023-01-12T09:40:58+07:00
Xerostomia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Xerostomia

Oleh :
Drg. Rifa Astari Gumay
Share To Social Media:

Data epidemiologi xerostomia menunjukkan bahwa prevalensi semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Hal ini tidak hanya dikarenakan penuaan dapat menyebabkan terjadinya perubahan dan kemunduran fungsi kelenjar saliva, namun juga karena individu usia lanjut cenderung mengonsumsi berbagai macam obat-obatan dan memiliki insidensi kondisi komorbid yang lebih tinggi.[1,6]

Global

Sebuah tinjauan sistematik memperkirakan bahwa prevalensi mulut kering pada populasi global adalah sebesar  22%, dimana prevalensi xerostomia ada pada rentang 0,01% hingga 45% dan hiposalivasi pada rentang 0,02% hingga 40%.

Prevalensi xerostomia meningkat seiring usia dan diketahui lebih tinggi pada populasi lansia. Belum ada data pasti mengenai perbedaan prevalensi xerostomia pada wanita dan pria. Namun, terdapat studi yang menemukan bahwa xerostomia lebih dominan terjadi pada wanita dibandingkan pria.

Prevalensi xerostomia hampir mencapai 100% pada pasien yang menerima terapi radiasi kepala dan leher dan penderita Sindrom Sjogren.[1,6,12]

Indonesia

Belum ada data epidemiologi nasional terkait xerostomia di Indonesia. Xerostomia merupakan salah satu kondisi medis yang dikaitkan dengan degenerasi pada usia lanjut. Suatu studi yang dipublikasikan tahun 2019 menunjukkan bahwa kualitas hidup kelompok lansia dengan xerostomia lebih rendah dibandingkan dengan kelompok lansia tanpa xerostomia. Studi kelompok usia lanjut di Kelurahan Malalayang Satu Timur pada tahun 2018 menunjukkan bahwa 30 dari 35 subjek lansia mengalami xerostomia, dengan jenis kelamin perempuan lebih dominan.[13,14]

Alamsyah et al meneliti xerostomia pada pasien hipertensi di salah satu puskesmas di Medan. Mereka menemukan bahwa prevalensi xerostomia pada pasien hipertensi sebesar 29%. Jenis obat antihipertensi yang dikonsumsi paling banyak adalah golongan diuretik (60%).[16]

Mortalitas

Xerostomia tidak berhubungan langsung dengan mortalitas. Kualitas hidup pasien dapat terganggu jika penyakit sistemik yang menyertai xerostomia tidak terkontrol dan tidak ditanggulangi dengan baik. Selain itu, pasien dapat mengalami komplikasi dari xerostomia seperti karies gigi, kandidiasis, penyakit periodontal, halitosis, dan perdarahan mukosa mulut.[6]

Referensi

1. Tanasiewicz M, Hildebrandt T, Obersztyn I. Xerostomia of Various Etiologies: A Review of the Literature. Advances in Clinical and Experimental Medicine, 2016. 25(1):199-206
6. Talha B, Swarnkar SA. Xerostomia. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545287/
12. Agostini BA, Cericato GO, Silveira ERD, Nascimento GG, Costa FDS, Thomson WM, Demarco FF. How Common is Dry Mouth? Systematic Review and Meta-Regression Analysis of Prevalence Estimates. Braz Dent J. 2018 Nov-Dec;29(6):606-618. doi: 10.1590/0103-6440201802302. PMID: 30517485.
13. Arsad, Syamson MM. Analisis Xerostomia terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut Terkait Kualitas Hidup Pada Lansia Di Desa Mattombong Kecamatan Mattiro Sempe Kabupaten Pinrang. Med Kes Gigi. 2019; 18(1). 75-82
14. Tawas SAD, et al. Xerostomia pada Usia Lanjut di Kelurahan Malalayang Satu Timur. Jurnal e-Gigi. 2018; 6(1). 18-21
16. Alamsyah RM, Nagara CC. Xerostomia pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Sering dan Sentosa Baru Medan. J PDGI, 2015; 64(2). 110-115.

Etiologi Xerostomia
Diagnosis Xerostomia
Diskusi Terbaru
dr.Muhammad Irfan
Kemarin, 18:57
Proses cetak ulang kehilangan STSI (Surat Tanda Selesai Internship)
Oleh: dr.Muhammad Irfan
0 Balasan
Izin bertanya, kalau kehilangan STSI (surat tanda selesai internship) dan mau mencetak ulang bagaimana prosesnya dan apakah perlu membayar? Jika perlu...
Anonymous
Kemarin, 11:00
Apakah dokter umum di puskesmas bisa membuat VER pemeriksaan luar jenazah?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, apakah dokter umum di puskesmas bisa membuat VER Pemeriksaan Luar Jenazah yg SPV nya baru diterima 2 hari setelah jenazah diperiksa di UGD? Saat...
Anonymous
Kemarin, 07:28
Perubahan dosis metformin untuk sementara
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Ijin bertanya, metformin dosis 500 mg di apotik khusus pengambilan obat bulanan di kota saya sedang kosong dan hanya tersedia dosis yang 850 mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.