Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Torus Palatinus dan Torus Mandibularis general_alomedika 2023-01-12T09:45:38+07:00 2023-01-12T09:45:38+07:00
Torus Palatinus dan Torus Mandibularis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Torus Palatinus dan Torus Mandibularis

Oleh :
Drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi
Share To Social Media:

Data epidemiologi torus palatinus dan torus mandibularis menunjukkan bahwa kondisi ini sangat umum ditemukan, dengan prevalensi 20-40% pada populasi. Torus cenderung ditemukan pada orang berasal dari Asia. Torus palatinus tumbuh sangat lambat dan dapat terjadi pada semua usia, tetapi sebagian besar terjadi sebelum usia 30 tahun. Selain itu, dilaporkan pula bahwa torus palatinus 2 kali lebih sering terjadi pada wanita.[1]

Global

Torus di rongga mulut didominasi oleh torus palatinus. Prevalensi torus palatinus rata-rata dilaporkan di angka 20-40%. Secara global, torus palatinus lebih sering dijumpai dan berukuran lebih besar pada wanita jika dibandingkan dengan pria.[5] Torus palatinus dilaporkan memiliki prevalensi tertinggi pada orang berasal dari Asia dan orang Eskimo.[7]

Torus palatinus dan mandibularis mencapai puncak kejadian pada dekade ke-2 atau ke-3 kehidupan. Beberapa penelitian kemudian mengidentifikasi bahwa torus akan terus tumbuh hingga usia 40-60 tahun.[5]

Di Arab Saudi, prevalensi torus palatinus dan mandibularis berada pada angka 17,59%. Dari jumlah tersebut, 36,36% berada pada kelompok usia 60-69 tahun. Ditinjau dari jenis kelamin, pria Arab Saudi mendominasi dengan persentase sebesar 19%, berbanding 15,94% pada wanita. Selain itu, ditinjau dari bentuk, torus palatinus datar paling sering ditemui dengan persentase sebesar 57,58%, sedangkan jenis torus soliter bilateral merupakan jenis yang paling sering ditemui pada torus mandibularis dengan persentase sebesar 39,76%.[1]

Sebuah studi di Kroasia melaporkan bahwa torus palatinus ditemukan pada 42,9% populasi studi, sementara torus mandibularis sebesar 12,6%. Jenis torus palatinus yang paling banyak ditemui adalah jenis gelendong (45,6%), sedangkan jenis torus mandibularis yang paling sering dijumpai adalah soliter bilateral (35,4%).[8]

Pada sebuah studi di Jepang, torus mandibularis diamati terjadi pada 58,3% dari populasi yang diteliti. Pria ditemukan lebih banyak (54,6%) jika dibandingkan dengan wanita (43,5%).[9]

Indonesia

Di Indonesia, sangat sedikit studi yang memberikan laporan epidemiologi torus palatinus dan mandibularis. Pada satu studi di Jawa Barat, diteliti prevalensi torus mandibularis pada Orang Baduy Dalam (OBD), Orang Baduy Luar (OBL), dan Suku Sunda Sekitarnya (SSS). Pada studi ini didapatkan prevalensi torus mandibularis yaitu 9,3% pada OBD, 40,2% pada OBL, dan 22,9% pada SSS.[10]

Mortalitas

Torus palatinus dan torus mandibularis tidak berkaitan dengan mortalitas. Kondisi ini sangat umum pada populasi Asia, tetapi umumnya bersifat asimptomatik. Meski demikian, pasien dengan torus bisa mengalami gangguan akibat sering sariawan dan halitosis karena adanya retensi makanan.[1,11]

Referensi

1. AlZarea BK. Prevalence and pattern of torus palatinus and torus mandibularis among edentulous patients of Saudi Arabia. Clin Interv Aging. 2016;11:209–13.
5. Bouchet J, Hervé G, Lescaille G, Descroix V, Guyon A. Palatal torus: Etiology, clinical aspect, and therapeutic strategy. J Oral Med Oral Surg. 2019;25(2):1–5.
7. Hasan H, Mappangara S, Kawulusan N, Ruslin M. Palatine torectomy. Makassar Dent J. 2019;8(2):79–82.
9. Morita K, Tsuka H, Shintani T, Yoshida M, Kurihara H, Tsuga K. Prevalence of Torus Mandibularis in Young Healthy Dentate Adults. J Oral Maxillofac Surg. 2017;75(12):2593–8.
10. Populasi A, Antar DAN, Pada S, Baduy O, Luar OB, Suku DAN, et al. Perbedaan Ciri Morfologis Torus Mandibularis Antar Populasi Dan Antar Seks Pada Orang Baduy Dalam. Presentasi pada Seminar Bagian Prostodonsia FKG Unpad. 2007. https://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/05/torus_mandibularis_all2.pdf
11. Tai SY, Hsu CL, Tsai AI, Chang CC, Wang IK, Weng CH, et al. Survey of Torus Palatinus in Patients with End-Stage Renal Disease Undergoing Hemodialysis. Biomed Res Int. 2018;2018.

Etiologi Torus Palatinus dan Tor...
Diagnosis Torus Palatinus dan To...
Diskusi Terbaru
dr. Khalisah Atma Aulia
Kemarin, 20:49
Dramamine
Oleh: dr. Khalisah Atma Aulia
1 Balasan
Alo dokter, izin diskusi.Dramamine saat ini kan tidak bisa dijual bebas lg di apotek, harus dengan resep dokter krn takut disalahgunakan.Saya ada mendapatkan...
Anonymous
Kemarin, 19:00
Apakah kapsul di puyer akan turun efektifitas nya?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok. Saya sering mendapat pasien rhinitis alergi di fktp. Di alomedika dan artikel2 lain cetirizine lebih efektif dibanding Loratadine. Namun sediaan di...
Anonymous
Kemarin, 11:24
Kelainan kulit pada bayi
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, saya mendapat pasien bayi 14 hari, lahir cukup bulan secara SC. Riwayat terapi sinar saat umur 4 hari karena ikterik. Saat ini muncul keluhan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.