Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Recurrent Aphthous Stomatitis general_alomedika 2023-01-12T10:19:39+07:00 2023-01-12T10:19:39+07:00
Recurrent Aphthous Stomatitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Recurrent Aphthous Stomatitis

Oleh :
Drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi
Share To Social Media:

Patofisiologi Recurrent Aphthous Stomatitis (RAS) kurang lebih sama dengan erosi, yaitu terjadi kerusakan epitel hingga mencapai stratum korneum atau basalis. Hal inilah yang membuat RAS memiliki ciri khas nyeri dan rasa terbakar yang hebat.[3]

Tahap RAS dibedakan menjadi tiga, yaitu pra-ulserasi, ulserasi, dan penyembuhan. Tahap pra-ulserasi akan terjadi pada kurang lebih 1-24 jam, ditandai dengan degenerasi sel epitel suprabasalis. Kemudian, tahap ulserasi rata-rata terjadi pada hari ke-2 hingga sembuh, ditandai dengan perluasan inflamasi atau edema, degenerasi jaringan epitel, dan mulai terbentuk ulser yang diselubungi oleh membran fibrin. Tahap terakhir adalah tahap penyembuhan, ditandai dengan regenerasi epitel yang menutupi ulser. Pada tahap penyembuhan ini, rasa nyeri dan terbakar yang dirasakan pasien akan berkurang secara drastis.[4,5]

Selain itu, RAS memiliki banyak aspek dengan interaksi fisiologis yang signifikan antara sistem kekebalan, genetika, dan faktor lingkungan. Meskipun belum diketahui secara pasti, namun mirip seperti kondisi inflamasi kronis lainnya, kerusakan DNA akibat stres oksidatif diduga berperan besar dalam RAS ini.[6,7]

Recurrent Apthous Stomatitis dan Kerusakan Oksidatif

Dalam studi kasus di beberapa literatur, parameter yang sering digunakan untuk menilai kerusakan oksidatif pada pasien RAS adalah Total Oxidative Status (TOS), Total Antioxidant Status (TAS), dan Oxidative Stress Index. Hasil ini memberikan gambaran bahwa pasien RAS memiliki ketidakseimbangan sistemik dalam rasio oksidan-antioksidan yang menyebabkan kerusakan oksidatif. Penyebab ketidakseimbangan ini kemungkinan besar multifaktorial.[4,6]

Bukti lain juga menyebutkan bahwa terdapat peran serta imunologis pada pasien RAS. Melalui beberapa penelitian terakhir terungkap bahwa antigen-antigen yang tidak diketahui merangsang keratinosit, kemudian menghasilkan sekresi sitokin dan kemotaksis leukosit. Terdapat peningkatan TNF- α yang cukup signifikan pada saliva pasien RAS. Selain itu, polimorfisme nukleotida tunggal (snP) dalam gen untuk sitokin proinflamasi interleukin 1 dan interleukin 6 dianggap memiliki signifikansi yang cukup tinggi pada kasus RAS. RAS juga dianggap memiliki kaitan dengan faktor genetis, yaitu adanya hubungan antara RAS dengan haplotype HLA. Haplotype HLA yang memiliki kaitan dengan RAS adalah haplotype a*038B*07DrB1*13.[6]

Referensi

3. Bilodeau EA, Lalla R V. Recurrent oral ulceration: Etiology, classification, management, and diagnostic algorithm. Periodontol 2000. 2019;80(1):49–60.
4. Chiang CP, Yu-Fong Chang J, Wang YP, Wu YH, Wu YC, Sun A. Recurrent aphthous stomatitis – Etiology, serum autoantibodies, anemia, hematinic deficiencies, and management. J Formos Med Assoc. 2019;118(9):1279–89.
5. Giannetti L, Murri Dello Diago A, Lo Muzio L. Recurrent aphtous stomatitis. Minerva Stomatol. 2018;67(3):125–8.
6. Jamatia K, Deb R, Debbarma D, Bhanot R, Sahu M, Gahlawat M, et al. Journal of Advanced Medical and Dental Sciences Research |Vol. 7|Issue 11| November. Lit J Adv Med Dent Scie Res. 2019;7(11):179–82.
7. Wu D, Xin J, Liu J, Zhou P. The association between interleukin polymorphism and recurrent aphthous stomatitis: A meta-analysis. Arch Oral Biol. 2018;93(December 2017):3–11.

Pendahuluan Recurrent Aphthous S...
Etiologi Recurrent Aphthous Stom...

Artikel Terkait

  • Apakah Defisiensi Vitamin D Merupakan Faktor Risiko Recurrent Aphthous Stomatitis?
    Apakah Defisiensi Vitamin D Merupakan Faktor Risiko Recurrent Aphthous Stomatitis?
Diskusi Terkait
dr.Deddy s Razak
Kemarin, 13:14
Sariawan sering kambuh disertai GERD dan kekurangan vitamin B kompleks
Oleh: dr.Deddy s Razak
11 Balasan
Alo dokter, izin bertanyaUntuk sariawan sering 1 bln sekaliDengan jangka sembuh -+ hampir 2 Minggu.Dengan ciri khasPertama rasa tidak nyaman seukuran lubang...
Anonymous
27 Desember 2022
Obat sariawan yang terjangkau dan efektif
Oleh: Anonymous
12 Balasan
Alo dokter. Izin tanya, saya sering mendapat pasien dengan keluhan sariawan atau stomatitis aphtous. Dulu saya sering menggunakan albothyl, namun saat ini...
Anonymous
24 November 2022
Obat topikal yang aman untuk stomatitis pada anak
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, untuk tatalaksana stomatitis misalnya stomatitis aftosa pada anak usia <5 tahun, obat topikal apa ya yang aman? Borax gliserin (gom), gentian...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.