Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Abrasi dan Erosi Gigi general_alomedika 2023-04-06T09:12:53+07:00 2023-04-06T09:12:53+07:00
Abrasi dan Erosi Gigi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Abrasi dan Erosi Gigi

Oleh :
drg.Rosalina Intan Saputri, MSc
Share To Social Media:

Penatalaksanaan abrasi dan erosi gigi pada awal pasien datang utamanya untuk menghilangkan keluhan nyeri. Selanjutnya, tata laksana dilakukan bertahap, yaitu tahap eliminasi etiologi dan faktor risiko, rehabilitasi morfologi gigi, pencegahan progresifitas penyakit agar tidak semakin parah, dilanjutkan dengan monitoring, evaluasi dan kontrol ke dokter gigi setiap 6−12 bulan.

Terapi Keluhan Nyeri

Abrasi dan erosi gigi yang parah biasanya disertai dengan hipersensitivitas dentin yang menyebabkan rasa nyeri atau ngilu saat terkena rangsang. Oleh karena itu, terapi utama dari abrasi dan erosi gigi yang disertai dengan hipersensitivitas dentin adalah menghilangkan keluhan nyeri tersebut. Salah satu caranya adalah terapi desensitasi menggunakan desensitizers.[2,3]

Desensitizers adalah pasta atau gel yang memiliki kandungan potassium, fluoride, stannous, ion oxalate, arginine, hydroxyapatite, Casein Phosphopeptide Amorphous Calcium Phosphate (CPP-ACP), dan calcium sodium phosphosilicate. Pasta atau gel ini diaplikasikan saat kunjungan ke dokter gigi maupun di rumah sesuai dengan dosis yang ditentukan.[2,3]

Metode lain untuk merawat hipersensitivitas dentin adalah dengan aplikasi dari dentin adhesives dan sealant untuk menutup tubulus dentin yang terbuka, dan memberikan perlindungan pengganti dari jaringan keras di atasnya yang hilang. Dentin adhesives dan sealant juga mengandung ion fluoride and agen antimikroba untuk mengurangi pembentukan plak pada permukaan gigi.[2,3]

Eliminasi Etiologi dan Faktor Risiko

Eliminasi etiologi dan faktor risiko dari abrasi dan erosi gigi meliputi modifikasi diet, perbaikan teknik membersihkan gigi, edukasi menghilangkan kebiasaan buruk menggigit, dan penggunaan alat pelindung gigi tambahan.

Modifikasi Diet

Mengurangi jumlah dan frekuensi konsumsi makanan yang kasar dan asam akan mengurangi risiko abrasi dan erosi yang lebih parah. Setelah mengkonsumsi makanan yang asam, disarankan untuk langsung membilas mulut dengan air atau obat kumur yang mengandung fluoride. Beberapa produk makanan juga dapat mengembalikan kondisi rongga mulut yang asam menjadi netral, seperti keju karena kandungan protein dan kalsium yang tinggi.[2,3]

Makanan yang mengandung glycomacropeptide (GMP) dan caseinmacropeptide (CMP), seperti beberapa jenis minuman, biskuit, coklat, puding, selai kacang, sereal, dan gelatin lebih disarankan. Makanan tersebut dapat meningkatkan remineralisasi jaringan keras gigi karena peningkatan penyerapan dari kalsium, zat besi, dan zinc.[2,3]

Menyesuaian Kebiasaan Menyikat Gigi

Sebagian besar etiologi dari abrasi gigi adalah karena kesalahan teknik menyikat gigi. Oleh karena itu, pasien dengan lesi abrasi dan erosi gigi disarankan untuk menggunakan sikat gigi dengan bulu yang halus, dengan teknik yang baik atau tidak terlalu keras.  Juga disarankan untuk memilih pasta gigi dan obat kumur yang tidak abrasif dan mengandung komponen yang dapat memperkuat jaringan keras gigi, seperti fluoride.  Menyikat gigi sebaiknya dilakukan +1 jam setiap setelah mengonsumsi makanan/minuman asam.[2,3]

Menghilangkan Kebiasaan Buruk Lainnya

Edukasi tentang menghilangkan kebiasaan buruk lain juga sangat penting, seperti berhenti untuk menggigit kuku, pensil, pipa rokok, benang, atau jarum, dan kebiasaan lain yang dapat merusak jaringan keras gigi.[2,3]

Membuat Alat Pelindung Tambahan

Perlu dipertimbangkan untuk membuat alat pelindung seperti acrylic splint untuk pasien dengan bruxism, untuk melindungi kerusakan enamel dan dentin yang lebih parah. Acrylic splint juga dapat digunakan untuk melindungi gigi dari asam lambung pada pasien dengan reflux atau frekuensi muntah yang sering.[2,3]

Acrylic splint dapat digunakan sepanjang hari secara teratur atau sesuai dengan waktu dari etiologi lesi. Jika bruxism hanya dilakukan saat tidur maka acrylic splint dapat digunakan hanya waktu malam hari. Namun, perlu diperhatikan bahwa acrylic splint harus dilepas dan dibersihkan setiap terjadi reflux atau muntah, untuk membersihkan sisa-sisa asam yang mungkin terkena dan tertinggal di dasar splint.[2,3]

Professional,Dental,Splint,For,Teeth,Protection,Close,Up

Gambar 1. Acrylic Splint untuk Melindungi Gigi

Rehabilitasi/Pengembalian Bentuk Morfologi Gigi

Selain eliminasi keluhan dan etiologi, penting untuk mengembalikan kondisi patologis rongga mulut ke dalam kondisi normal. Salah satunya adalah mengembalikan hilangnya jaringan gigi. Terapi restorasi disarankan jika kehilangan jaringan sudah lebih dari 2 mm.[3,13]

Bahan restorasi yang digunakan bergantung pada tingkat keparahan hilangnya permukaan gigi. Lesi di bagian servikal gigi dapat direstorasi dengan bahan Glass Ionomer Cement (GIC). Lesi yang luas di bagian oklusal gigi direkomendasikan untuk diperbaiki dengan restorasi prostetik seperti crown. Pada lesi erosi parah pada bagian palatal dari gigi anterior, metallic veneers dapat digunakan untuk restorasi.[3,13]

Preventif Kerusakan yang Lebih Parah

Aplikasi topikal fluoride/CPP-ACP sangat disarankan untuk melindungi gigi-geligi dari kerusakan yang lebih parah, terutama jika lesi abrasi dan erosi masih hanya melibatkan enamel. Fluoride dapat meningkatkan remineralisasi jaringan keras gigi sehingga menambah ketahanan enamel terhadap faktor-faktor perusak, terutama asam.  Selain penggunaan fluoride secara topikal, disarankan juga untuk menggunakan pasta gigi, obat kumur, dan permen karet yang mengandung fluoride secara berkala.[2,3,5]

Agen lain yang dapat meningkatkan remineralisasi gigi adalah xylitol. Xylitol dapat membentuk senyawa kompleks dengan ion kalsium dan dapat masuk ke dalam enamel sehingga mencegah pelepasan ion kalsium dan fosfat dari hydroxyapatite gigi. Xylitol juga meningkatkan kemampuan buffer dari saliva sehingga meningkatkan pH pada rongga mulut yang mendukung proses remineralisasi. Xylitol terdapat dalam bentuk tablet, bubuk, maupun terkandung dalam pasta gigi, obat kumur, dan permen karet [2,3,5]

Monitoring dan Evaluasi

Tahap terakhir dari penatalaksanaan abrasi dan erosi gigi adalah pengawasan dari perkembangan lesi yang telah berhasil dikontrol. Kondisi klinis harus dilihat dalam periode tertentu, biasanya dalam 6−12 bulan kontrol ke dokter gigi.[2,3]

Referensi

2. Al-Sabbagh M. Etiology and Predisposing Factors to Dentin Hypersensitivity. In Taha S, Clarkson BH, Clinician’s Guide to the Diagnosis and Management of Tooth Sensitivity. 2014. New York : Springer Heidelberg.
3. Morozova SY, Holik P, Ctvrtlik R, Tomastik J, Foltasova L, Harcekova A. Tooth Wear-Fundamental Mechanism and Diagnosis. IOSR Journal of Dental and Medical Sciences 2016. 15(5):84-91.
5. Shellis RP and Addy M. Understanding the Chemistry of Dental Erosion. In Lussi A and Ganss C (eds.) Erosive Tooth Wear: A Phenomenon of Clinical Significance. Monogr Oral Sci. Basel, Karger 2014. 25:163-179.
13. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/62/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi.

Diagnosis Abrasi dan Erosi Gigi
Prognosis Abrasi dan Erosi Gigi

Artikel Terkait

  • Sikat Gigi Elektrik vs Manual dalam Mengurangi Plak dan Gingivitis
    Sikat Gigi Elektrik vs Manual dalam Mengurangi Plak dan Gingivitis
  • Menyikat Gigi – Sebelum atau Sesudah Makan?
    Menyikat Gigi – Sebelum atau Sesudah Makan?
  • Faktor Penyebab dan Cara Pencegahan Erosi Gigi
    Faktor Penyebab dan Cara Pencegahan Erosi Gigi
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 26 April 2022, 11:07
Memperbaiki abrasi gusi - Periodonsia Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO drg. Nadia, SpPerio.. apakah ada tindakan untuk memperbaiki abrasi gigi? Terutama abrasi gusi pada hampir semua area gigi geligi, soalnya ada pasien yang...
drg.PhimatraJP,Sp.RKG, SubSp.Rad.D(K).M.M.
Dibalas 26 April 2022, 11:40
Gusi disertai darah membeku biru - Periodonsia Ask The Expert
Oleh: drg.PhimatraJP,Sp.RKG, SubSp.Rad.D(K).M.M.
3 Balasan
Selamat pagi menjelang siang dokter ini ada sedikit keluhan pasien dengan kondisi gusi kelihatan seperti ada darah beku di dalam gusi, mulai bengkak tapi...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 20 Januari 2022, 10:59
Scaling pada anak apakah berisiko abrasi - Kedokteran Gigi Anak Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO dr. Eka, SpKGA.. Jika membawa anak setiap 6 bulan untuk membersihkan gigi ke dokter gigi apakah berisiko menyebabkan email gigi abrasi? Terimakasih

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.