Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Hiperglikemia Neonatal annisa-meidina 2023-08-31T10:35:25+07:00 2023-08-31T10:35:25+07:00
Hiperglikemia Neonatal
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Hiperglikemia Neonatal

Oleh :
dr. Ashfahani Imanadhia
Share To Social Media:

Patofisiologi hiperglikemia neonatal biasanya berkaitan dengan gangguan dalam regulasi kadar glukosa, baik itu respon insulin yang buruk terhadap glukosa, kegagalan supresi glukoneogenesis, adanya asupan glukosa intravena, ataupun penurunan kadar transporter glukosa. Hiperglikemia neonatal paling sering terjadi pada bayi prematur atau bayi dengan berat badan lahir yang rendah.[1]

Gangguan Regulasi Kadar Glukosa

Pada bayi prematur ketidakcukupan asupan protein menyebabkan penurunan pelepasan insuline-like growth factor-1 (IGF-1). IGF-1 akan menurunkan glukosa darah dengan meningkatkan penggunaan glukosa perifer, meningkatkan sintesis glikogen, dan supresi produksi glukosa oleh hepar.

Asam amino berperan penting pada pertumbuhan dan perkembangan normal pankreas yang bertanggung jawab dalam sekresi insulin. Sementara, pada bayi prematur atau bayi yang sakit dapat terjadi penurunan produksi insulin dan berkurangnya sensitivitas insulin karena imaturitas atau menurunnya sensitivitas reseptor perifer. Adanya peningkatan sekresi dari hormon kontra-regulasi seperti epinefrin dan kortisol yang dipicu oleh kondisi stres juga berkontribusi terhadap terjadinya hiperglikemia pada neonatal.

Pada periode awal kelahiran (postnatal), homeostasis glukosa terjadi melalui glikogenolisis dan glukoneogenesis. Mekanisme regulasi kritis dari homeostasis glukosa berjalan cukup lamban pada beberapa hari awal setelah kelahiran, terutama pada bayi prematur. Risiko hiperglikemia juga meningkat seiring dengan beratnya penyakit yang menyertai.[1]

Hiperglikemia pada Bayi Prematur

Risiko hiperglikemia meningkat pada bayi prematur dan hampir 80% pada bayi dengan berat lahir rendah. Hiperglikemia dihubungkan dengan meningkatnya risiko kematian dan morbiditas neonatal seperti retinopathy of prematurity (ROP) dan intraventricular hemorrhage (IVH). Resistensi insulin dan meningkatnya kejadian diabetes tipe 2 juga ditemui saat bayi tumbuh dewasa.[1,4]

Resistensi Insulin Hepatik

Sebelumnya hiperglikemia diduga terjadi karena meningkatnya pelepasan katekolamin akibat stres selama periode perinatal. Namun, saat ini telah dipahami bahwa kondisi tersebut terjadi akibat perbedaan perkembangan karena imaturitas.

Resistensi insulin perifer akibat imaturitas telah dibuktikan pada jaringan otot dan adiposa hewan coba prematur melalui penurunan produksi adiponektin dan insulin signaling pada otot rangka. Gangguan pada otot rangka dapat ditunjukkan dari penurunan signifikan dari fosforilasi Akt dan uptake glukosa pada hewan prematur dibandingkan cukup bulan.[1,4]

Resistensi Insulin Hepatik

Resistensi insulin hepatik juga telah ditunjukkan pada bayi prematur ketika dilakukan pengukuran glukosa endogen perifer yang menunjukkan produksi glukosa hati persisten meskipun kondisi hiperglikemik terjadi. Resistensi insulin hepatik tampaknya disebabkan oleh perbedaan perkembangan ekspresi gen dari insulin signaling di hati dan pengaruh dari molekul glukoneogenik hepatik akibat imaturitas.

Resistensi insulin otot rangka dan hepatik ini menyebabkan kadar insulin plasma dan serum c-peptide menjadi tinggi selama puasa pada studi manusia dan hewan coba. Gangguan insulin hepatik persisten terutama penurunan fosforilasi IRS-1 (insulin receptor substrate 1) dapat menjelaskan munculnya diabetes di awal kehidupan bayi prematur yang dapat bertahan hingga dewasa.[1,4]

Referensi

1. Balasundaram P, Dumpa V. Neonatal Hyperglycemia. StatPearls Publishing. 2023.
4. Blanco CL, Kim J. Neonatal Glucose Homeostasis. Clin Perinatol. 2022;49(2):393–404. https://doi.org/10.1016/j.clp.2022.02.003

Pendahuluan Hiperglikemia Neonatal
Etiologi Hiperglikemia Neonatal

Artikel Terkait

  • Efektivitas Kortikosteroid Antenatal untuk Maturasi Paru Janin Prematur
    Efektivitas Kortikosteroid Antenatal untuk Maturasi Paru Janin Prematur
  • Menilai Pertumbuhan Bayi Prematur
    Menilai Pertumbuhan Bayi Prematur
  • Pedoman Asupan Nutrisi bagi Bayi Prematur
    Pedoman Asupan Nutrisi bagi Bayi Prematur
  • Efek Neuroprotektif Magnesium Sulfat Antenatal pada Prematuritas
    Efek Neuroprotektif Magnesium Sulfat Antenatal pada Prematuritas
  • Penyimpanan Insulin dan Pengaruhnya terhadap Efektivitas
    Penyimpanan Insulin dan Pengaruhnya terhadap Efektivitas

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 28 Maret 2023, 13:54
Skrining Diabetes Mellitus Tipe 1 Pada Anak, Perlukah? - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter,Beberapa ahli menganggap bahwa skrining DMT1 dapat memberi efek menguntungkan jangka panjang, tetapi masih banyak pula yang tidak...
dr. Intan Fajriani
Dibuat 12 Januari 2023, 09:15
Live Webinar Alomedika - Terapi Insulin Sliding Scale: Masih Adakah Tempat Dalam Tata Laksana Hiperglikemia. Sabtu, 14 Januari 2023. Pukul: 10.00 - 11.00
Oleh: dr. Intan Fajriani
0 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Terapi Insulin Sliding Scale: Masih Adakah Tempat Dalam Tata Laksana Hiperglikemia."Narasumber :dr....
dr. Gabriela
Dibalas 04 November 2022, 14:36
Peran Pemantauan Glukosa Kontinu dalam Manajemen Diabetes Mellitus Tipe 1 - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela
1 Balasan
ALO Dokter!Salah satu komplikasi yang sering terjadi pada pasien diabetes mellitus tipe 1 adalah hipoglikemia. Sekarang, terdapat metode pemantauan glukosa...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.