Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penatalaksanaan Syok Sepsis general_alomedika 2021-01-08T14:13:48+07:00 2021-01-08T14:13:48+07:00
Syok Sepsis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Syok Sepsis

Oleh :
dr. Steven Johanes Adrian
Share To Social Media:

Penatalaksanaan syok sepsis perlu mencakup resusitasi untuk memperbaiki perfusi, pengendalian sumber infeksi, dan modulasi respon imun pejamu.

Penanganan syok pada syok sepsis dilakukan dengan:

  • Mengembalikan central venous pressure (CVP) dalam kisaran 8-12 mmHg
  • Mengembalikan mean arterial pressure (MAP) di atas 65 mmHg
  • Mengembalikan saturasi vena cava superior menjadi 70% atau mixed venous saturation menjadi 65%
  • Resusitasi cairan dengan kristaloid berupa cairan salin normal atau albumin, serta pemberian koloid hingga 30-80 ml/kg
  • Ventilasi mekanik untuk mengurangi kebutuhan metabolik
  • Pemberian obat vasoaktif jika resusitasi cairan tidak menghasilkan respon adekuat

Pengendalian sumber infeksi dilakukan dengan:

  • Pemberian antibiotik spektrum luas dalam 1 jam setelah diagnosis. Terapi empirik harus memiliki aktivitas terhadap semua patogen yang mungkin menyebabkan infeksi pada kasus masing-masing pasien
  • Angkat seluruh jaringan yang terinfeksi atau nekrotik jika dicurigai menjadi sumber infeksi, misalnya pada pasien dengan selulitis, abses, alat medis yang terinfeksi, atau memiliki luka yang purulen

Modulasi sistem imun pejamu dilakukan dengan:

  • Pemberian kortikosteroid pada syok yang memasuki vasoactive-refractory atau pada pasien dengan kadar kortisol < 150 ug/l
  • Tambahkan vasopressin pada pasien vasoactive-refractory[7]

Pengukuran Kadar Laktat

Kadar serum laktat dapat menunjukkan adanya hipoksia jaringan, yang menggambarkan kelainan perfusi jaringan akibat sepsis. Bila kadar laktat awal meningkat, maka perlu dilakukan pemeriksaan ulang 2-4 jam setelahnya.[1]

Pengambilan Kultur Darah Sebelum Pemberian Antibiotik

Pengambilan spesimen kultur sangat penting sebelum pemberian antibiotik untuk mengidentifikasi patogen yang menyebabkan sepsis.[1]

Pemberian Antibiotik Spektrum Luas

Pemberian antibiotik spektrum luas intravena secara empirik diberikan segera pada pasien yang datang dengan kondisi sepsis atau syok sepsis. Setelah patogen diidentifikasi menggunakan kultur dan sensitivitas antibiotik ditemukan, maka terapi antibiotik empirik dapat dipersempit atau dihentikan bila pasien tidak mengalami infeksi.

Pemilihan antibiotik dibuat berdasarkan beberapa determinan seperti riwayat penggunaan antibiotik dan infeksi, aktivitas patogen lokal, sensitivitas antibiotik, komorbiditas klinis, dan penyakit yang mendasari. Pada pasien dengan penyakit kritis yang mengalami demam persisten, inisiasi antifungal empirik direkomendasikan. Kontrol sumber infeksi pada sepsis juga sangat penting, seperti perawatan luka yang terinfeksi, penggantian kateter vena sentral, dan penanganan infeksi intraabdomen.[1]

Resusitasi Cairan

Pemberian cairan intravena pada awal sepsis atau syok sepsis sangat penting. Resusitasi harus dimulai segera pada pasien dengan hipotensi atau peningkatan kadar laktat. Cairan yang diberikan adalah kristaloid atau koloid 30-80 ml/kg.

Pemberian resusitasi juga harus memperhatikan balance cairan pada pasien agar tidak terjadi overload. Parameter yang menjadi poin penilaian pada resusitasi cairan adalah status hemodinamik, saturasi oksigen, suhu tubuh, dan urine output. [1,3]

Pemberian Obat Vasoaktif

Bila tekanan darah tidak naik setelah resusitasi cairan awal, maka pemberian obat vasoaktif harus dimulai. Agen yang paling umum digunakan adalah norepinefrin, epinefrin, dopamin, fenilefrin, dan vasopressin.

Pedoman Surviving Sepsis Campaign merekomendasikan norepinefrin sebagai obat vasoaktif pilihan pada syok sepsis. Norepinefrin adalah agonis adrenergik alfa yang meningkatkan tekanan darah dengan menyebabkan vasokonstriksi, tanpa efek yang besar pada kecepatan denyut jantung.

Dopamin sebelumnya digunakan pada syok sepsis sebagai lini pertama, namun ditemukan peningkatan risiko takiaritmia dan rasio mortalitas pada penggunaan dopamin dibandingkan dengan norepinefrin.[4,13]

Referensi

1. Gyawali B, Ramakrishna K, Dhamoon AS. Sepsis: The evolution in definition, pathophysiology, and management. SAGE Open Med. 2019;7:2050312119835043. Published 2019 Mar 21. doi:10.1177/2050312119835043
3. Cecconi M, De Backer D, Antonelli M, Beale R, Bakker J, Hofer C, et al. Consensus on circulatory shock and hemodynamic monitoring. Task force of the European Society of Intensive Care Medicine. Intensive Care Med. 2014 Dec;40(12):1795–815.
4. Levy MM, Evans LE, Rhodes A. The Surviving Sepsis Campaign Bundle: 2018 Update. Critical Care Medicine. 2018 Jun;46(6):997–1000.
7. Mahapatra S, Heffner AC. Septic Shock. [Updated 2020 Nov 21]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430939/
13. Shi R, Hamzaoui O, De Vita N, Monnet X, Teboul JL. Vasopressors in septic shock: which, when, and how much?. Ann Transl Med. 2020;8(12):794. doi:10.21037/atm.2020.04.24

Diagnosis Syok Sepsis
Prognosis Syok Sepsis
Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
21 September 2021
Artikel SKP Alomedika - Steroid pada Syok Septik - Hasil Studi ADRENAL dan APROCCHSS
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter..Manfaat penggunaan steroid dalam tata laksana syok sepsis telah lama menjadi perdebatan. Pedoman Surviving Sepsis Campaign (SSC) 2016...
Anonymous
12 Februari 2021
Penanganan seperti apa yang tepat untuk pasien dengan syok sepsis
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Selamat malam dokter izin bertanya, apakah dapat menaikkan vascon dengan cepat, pasien dengan syok sepsis TD, 50/30 vascon berjalan 0,2 mcg/kbb, dpatkah...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.