Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penatalaksanaan Ruptur Tendon Achilles general_alomedika 2019-04-09T12:00:36+07:00 2019-04-09T12:00:36+07:00
Ruptur Tendon Achilles
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Ruptur Tendon Achilles

Oleh :
dr. Pika Novriani Lubis
Share To Social Media:

Modalitas penatalaksanaan ruptur tendon achilles adalah tata laksana konservatif dan operatif. tata laksana konservatif adalah dengan imobilisasi menggunakan bidai dan functional brace. [10,24] Tindakan operatif dapat berupa open repair, minimally invasive, percutaneous repair, dan augmented repair.

Pada kasus ruptur tendon Achilles, kompetensi dokter umum hanya sampai pada penanganan awal. Penanganan selanjutnya dilakukan oleh spesialis ortopedi.

Tata Laksana Konservatif

Penanganan konservatif akan efektif jika cedera terjadi kurang dari 72 jam pada kondisi :

  • Non atlet
  • Pasien usia > 65 tahun
  • Memiliki kebiasan merokok
  • Pola hidup sedenter
  • Obesitas
  • Memiliki kontraindikasi operasi misalnya diabetes mellitus, neuropati, dan imunokompromais [7,8,13,24]

Imobilisasi dilakukan dengan menggunakan cast atau functional brace selama 8-12 minggu. Efek imobilisasi adalah atrofi otot, kekakuan sendi, produktivitas berkurang, dan memperpanjang masa rehabilitasi. Imobilisasi lebih dari 8 minggu tidak direkomendasikan karena meningkatkan risiko ruptur ulangan, deep vein thrombosis, serta penurunan atau kehilangan koordinasi dan propriosepsi [6,10,23,25].

Pemasangan, plaster cast di bawah lutut umumnya cukup. Pada awal terapi, kaki diposisikan dalam plantarfleksi penuh dan tidak menumpu beban. Kemudian, dalam 8-12 minggu kaki perlahan-lahan diubah hingga posisi netral.

Kelemahan metode konservatif adalah lebih sering terjadi ruptur ulangan, kekuatan dan ketahanan otot lebih rendah, serta lebih sering terjadi elongasi tendon. [8,13,23,26]

Pembedahan

Penanganan operatif dilaporkan menurunkan risiko ruptur ulangan, hasil kekuatan otot lebih baik, dan durasi rehabilitasi lebih cepat dibandingkan tata laksana konservatif. Pilihan pembedahan dianjurkan pada beberapa kondisi antara lain:

  • Pasien muda dengan usia < 40 tahun
  • Gaya hidup aktif dan butuh mobilitas tinggi
  • Kasus ruptur kronik
  • Gap lebih dari 5 mm

  • Gejala memburuk, menetap, atau berulang setelah 6 bulan ditangani secara konservatif.

Teknik pembedahan terdiri atas 4 jenis, antara lain open repair, percutaneous repair, minimally invasive, dan augmented repair. [4,10,11,18,24]

Open Repair

Metode ini lebih dipilih pada pasien muda, gaya hidup aktif, atau atlet profesional karena durasi rehabilitasi lebih cepat, risiko ruptur berulang paling rendah, tidak mencederai saraf dan hasil jangka panjang lebih baik. Namun, tingkat komplikasi pascaoperasi paling tinggi. [4,11,24]

Percutaneous Repair

Teknik ini juga disukai pada atlet karena waktu penyembuhan paling cepat. Insisi minimal membuat efek kosmetik paling baik dan dapat menggunakan anestesi lokal. Akan tetapi, pilihan pembedahan dengan teknik ini harus dilakukan sesegera mungkin setelah cedera. Selain itu, tindakan ini membutuhkan keahlian dan instrumentasi khusus. Komplikasi cedera nervus suralis sering terjadi. [4,10,25] Namun, cedera saraf dapat dihindari dengan bantuan USG dan endoskopi. [1,8,11,13]

Minimally Invasive/Mini Open Repair

Teknik ini merupakan perpaduan antara open repair dan percutaneous repair. Keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan teknik ini adalah insidensi ruptur ulang lebih rendah dibandingkan open repair, dapat meningkatkan kekuatan otot, risiko cedera saraf minimal, dan durasi penyembuhan lebih cepat. Risiko dehisensi luka lebih rendah dibandingkan open repair. [10,19,24,26]

Augmented Repair

Augmentasi diperlukan jika ukuran defek lebih dari 3 cm dan pada ruptur yang kronis. Teknik ini dilakukan dengan menggunakan graft atau flap. Penggunaan graft atau flap akan membantu penyembuhan dan memperkuat tendon. [4,6,8]

Perawatan Pascaoperasi

Pedoman American Academy of Orthopaedic Surgeons (AAOS) merekomendasikan protected weight bearing (penopangan berat badan terproteksi) selama ≤ 2 minggu pada pasien pascaoperasi. Studi menunjukan bahwa penopangan berat badan dini memungkinkan pasien kembali ke aktivitas lebih cepat dalam 6 bulan pertama, dibandingkan jika dilakukan casting. Namun, keputusan harus diambil berdasarkan klinis masing-masing pasien.

Pada pasien yang berolahraga, AAOS menyarankan kembali berolahraga dalam 3-6 bulan setelah tata laksana operatif. [2]

Rehabilitasi

Rehabilitasi menyebabkan kekuatan dan ketahanan otot lebih baik, serta kejadian ruptur ulangan dan elongasi tendon lebih rendah. Fase rehabilitasi diawali dengan early controlled mobilization selama 6-8 minggu pertama, lalu diikuti early mobilization selama 6-8 minggu kedua, lalu diakhiri dengan rehabilitasi lanjut selama 3 bulan. [6]

Referensi

1. Hess GW. Achilles Tendon Rupture. Foot & Ankle Specialist, 2009. 3(1): 29–32. doi:10.1177/1938640009355191
2. Chiodo CP, Glazebrook M, Bluman EM, et al. Diagnosis and Treatment of Acute Achilles Tendon Rupture. J Am Acad Orthop Surg 2010;18: 503-510.
4. Molloy, dan E. V. Wood. Complications Of Treatment Of Achilles Tendon Ruptures. 2009: 745-757
6. Massachusetts General Hospital Orthopaedics. Achilles Tendon Rupture.1-13
7. American College Of Foot And Ankle Surgeons. Achilles Tendon Rupture. 2018
8. A. J. Saglimbeni. AchIlles Tendon Injuries. 2018.
10. American Academy Of Orthopaedic Surgeons. The Diagnosis And Treatment Of Acute Achilles Tendon Rupture. 2009
11. X. Yang, H. Meng, Q. Quan, et Al. Management Of Acute Achilles Tendon Rupture. 2018;7:561–569. Doi: 10.1302/2046-3758.710
13. W. G. Gossman, M. Varacallo. Achilles Tendon Rupture. 2018
18. N. Moesbar. Penanganan Cedera Tendon Achilles Dengan Mersilene Tape. 2006, 39(3): 202-204
19. U. Sheth. Practice Patterns In The Treatment Of Acute Achilles Tendon Ruptures In Ontario, Canada. 2016. 1-103
23. V. Gulati, M. Jaggard, S. S. A-Namri, et al. World Journal Of Orthopedics. 2015 May 18; 6(4): 380-386
24. S. Keyhani, M. Mardani-Kivi, M. Abbasian. Achilles Tendon Repair, A Modified Technique. 2013.: 1(2): 86-89
25. C. Holm, M. Kjaer, P. Elliasson. Achilles Tendon Rupture-Treatment And Complications: A Systematic Review. 2014. 1-9 doi: 10.1111/sms.12209
26. N. Maffuli and G. M. Peretti. Surgery Or Conservative Management For Achilles Tendon Rupture. 2019;364. 1-2. doi: 10.1136/bmj.k5344

Diagnosis Ruptur Tendon Achilles
Prognosis Ruptur Tendon Achilles
Diskusi Terkait
Anonymous
10 September 2021
Tata laksana cedera tendon Achilles - Kedokteran Olahraga Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo, dr. Putra Rizki, Sp.KODok, untuk pasien dengan cedera tendon Achilles, kira-kira indikasi operasi apa ya Dok? Karena ada beberapa jurnal yang melaporkan...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.