Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Polisitemia general_alomedika 2023-02-28T09:36:01+07:00 2023-02-28T09:36:01+07:00
Polisitemia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Polisitemia

Oleh :
dr.Eduward Thendiono, SpPD,Finasim,IDF-Fellow
Share To Social Media:

Penatalaksanaan polistemia primer meliputi phlebotomy terapeutik, aspirin dosis rendah, dan terapi sitoreduksi. Sedangkan, penatalaksanaan polisitemia sekunder disesuaikan dengan penyakit yang mendasari. Tujuan penatalaksanaan adalah menurunkan risiko thrombosis, mencegah perdarahan, meminimalisir risiko transformasi polisitemia menjadi keganasan, dan mengurangi gejala.[2,5,6,9]

Phlebotomy

Oleh karena pasien polisitemia mengalami peningkatan volume darah dan hiperviskositas, tindakan phlebotomy dapat membantu meringankan gejala. Satu unit standar phlebotomy (500mL) dapat mengurangi hematokrit sekitar 3%.

Tujuan dilakukan phlebotomy adalah untuk menyingkirkan kelebihan sel, terutama sel darah merah, serta memperbaiki sirkulasi dengan menurunkan viskositas darah. Pasien polisitemia dapat menjalani phlebotomy per minggu hingga hematokrit <45%.

Pemeriksaan darah lengkap secara reguler diperlukan untuk memantau kadar Hb dan hematokrit. Phlebotomy dilakukan untuk menjaga kadar Hb dan hematokrit dalam rentang yang direkomendasikan.[2,5,6,9]

Polisitemia Vera

Pada pasien polisitemia vera, bila memungkinkan secara klinis maka segera berikan phlebotomy untuk menormalkan masa sel darah merah. Pengambilan darah pada pasien lansia atau dengan komorbid kardiovaskular sebaiknya dalam jumlah yang lebih sedikit dan dengan kehati-hatian.

Pada pasien pria, tindakan pengambilan darah sebanyak 1,5–2 unit phlebotomy per minggu dapat ditoleransi. Sementara pada wanita, lansia, individu dengan berat badan <50 kg, atau individu dengan dengan penyakit kardiovaskular diperkirakan hanya dapat mentolerir 0,5 unit phlebotomy per-minggunya.[13]

Polisitemia Sekunder

Phlebotomy umumnya dilakukan pada pasien polisitemia sekunder dengan kondisi seperti penyakit paru kronis, penyakit jantung sianotik, serta pasien post-transplantasi ginjal yang tidak respon pada dosis optimal angiotensin-converting enzyme inhibitors (ACEIs) atau angiotensin receptor blockers (ARBs).

Untuk polisitemia sekunder, disarankan untuk menjaga hematokrit di rentang 55–60%. Hal ini karena kadar hematokrit di bawah itu dapat memperparah kondisi hipoksia jaringan dan mengeksaserbasi gejala.[8]

Aspirin

Pada pasien polisitemia vera, disarankan untuk memberikan aspirin dosis rendah, yakni 40–100 mg dua kali sehari per oral, selama tidak ada kontraindikasi. Aspirin bermanfaat untuk mengurangi risiko thrombosis dan mengurangi gejala pruritus.[2,5,6,9]

Terapi Sitoreduksi

Terapi sitoreduksi merupakan manajemen rutin pada pasien polisitemia dengan risiko tinggi:

  • Usia >60 tahun dengan atau tanpa riwayat thrombosis
  • Pasien polisitemia vera dengan gejala yang tidak terkontrol
  • Peningkatan leukosit dengan atau tanpa peningkatan thrombosit
  • Splenomegali simptomatik
  • Berespon buruk terhadap phlebotomy

Obat yang biasa digunakan untuk terapi ini adalah antimetabolit (hidroksiurea), agen biologis (interferon alfa), alkylating agent (busulfan), dan janus kinase inhibitor (ruxolitinib).[2,5,6,9]

Hidroksiurea

Obat yang paling sering direkomendasikan adalah hidroksiurea karena efikasi yang baik, pemberian yang mudah, biaya murah, dan data keamanan yang lebih baik jika dibandingkan dengan alternatif lainnya. Dosis hidroksiurea yang direkomendasikan adalah 15–20 mg/kg/hari per oral. Dosis awal 15 mg/kg/hari ditingkatkan secara bertahap setiap minggunya untuk mencapai hitung trombosit antara 100.000-400.000/µL dengan menghindari anemia dan neutropenia.[2,5,6,9]

Interferon Alfa

Interferon alfa merupakan obat alternatif untuk terapi sitoreduksi pada pasien polisitemia. Interferon alfa lebih dipilih untuk terapi polisitemia wanita yang merencanakan kehamilan karena adanya efek teratogenik hidroksiurea.

Pegylated interferon alfa lebih dipilih daripada interferon alfa konvensional karena profil toksisitas yang lebih ringan dan aktivitas obat yang lebih lama. Dosis inisial pegylated interferon alfa yang direkomendasikan adalah 45 µg/minggu subkutan untuk dua minggu pertama dan ditingkatkan sesuai toleransi pasien hingga dosis maksimal 180 µg/minggu.[1,2,4,8,12]

Busulfan

Penggunaan busulfan pada polisitemia diberikan jika pasien sudah mengalami kegagalan dengan hidroksiurea atau interferon alfa. Dosis busulfan yang direkomendasikan adalah 2–4 mg/hari per oral dengan penyesuaian dilakukan setiap minggu berdasarkan hasil darah lengkap. Dosis dikurangi hingga 2 mg/hari jika hitung trombosit <200.000/µL atau leukosit <5000/µL, dan ditahan sementara jika hitung trombosit <100.000/µL atau leukosit <3000/µL.[1,2,4,8,12]

Ruxolitinib

Ruxolitinib diberikan pada kasus refrakter polisitemia yang gagal dengan terapi hidroksiurea, interferon alfa, dan busulfan. Dosis yang direkomendasikan adalah 10–25 mg dua kali sehari per oral.[10,12-14]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

1. Tefferi A. Diagnostic approach to the patient with polycythemia. UpToDate.2022. https://www.uptodate.com/contents/diagnostic-approach-to-the-patient-with-polycythemia#H1
2. Srikanth N. Polycythemia Vera. Medscape.2022. https://emedicine.medscape.com/article/205114-overview
4. Keohane C, McMullin MF, Harrison C. The diagnosis and management of erythrocytosis. BMJ 2013; 347:f6667. doi: https: //doi.org /10.1136 /bmj.f6667
5. Srikanth N. Secondary Polycythemia. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/205039-overview
6. Tefferi A, Barbui T. Polycythemia vera and essential thrombocythemia: 2017 update on diagnosis, risk-stratification, and management. American Journal of Hematology, 2016. 92(1): 94–108. doi:10.1002/ajh.24607
8. Pillai AA, Babiker HM. Polycythemia. In: StatPearls Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK526081
9. McMullin MF, Harrison CN, Ali S, et al. A guideline for the diagnosis and management of polycythaemia vera. A British Society for Haematology Guideline. British Journal of Haematology, 2018. doi:10.1111/bjh.15648
10. Raedler LA. Diagnosis and Management of Polycythemia Vera: Proceedings from a Multidisciplinary Roundtable. Am Health Drug Benefits. 2014;7(7 Suppl 3):S36–S47. PMID: 26568781
12. Tefferi A. Prognosis and treatment of polycythemia vera. 2022. UpToDAte https://www.uptodate. com/contents/prognosis-and-treatment-of-polycythemia-vera
13. Lu X, Chang R. Polycythemia Vera. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557660/
14. Vannucchi AM, Kiladjian JJ, Griesshammer M, et al. Ruxolitinib versus standard therapy for the treatment of polycythemia vera. N Engl J Med 2015; 372:426. DOI: 10.1056/NEJMoa1409002

Diagnosis Polisitemia
Prognosis Polisitemia
Diskusi Terkait
dr. Merry Dame Cristy Pane
Dibalas 28 Juni 2022, 16:43
Phlebotomy untuk terapi polisitemia vera-Hematologi & Onkologi Ask The Expert
Oleh: dr. Merry Dame Cristy Pane
2 Balasan
Selamat sore dr. Alvin Tagor Harahap, SpPD-KHOM, ingin bertanya di beberapa literatur dikatakan bahwa phlebotomy bisa dilakukan sebagai bagian terapi untuk...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 28 Juni 2022, 15:28
Policitemia vera pre-kanker darah? - Hematologi & Onkologi Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO dr. Alvin SpPD-KHOM.Pasien laki-laki usia 75 tahun saat ini menderita GGK ec nefrolitiasis ec hiperuricemia. Saat usia 50-an tahun didiagnosis...
dr.siti diani fathia
Dibalas 07 Januari 2022, 13:27
Pasien dengan peningkatan hemoglobin hingga 23.6
Oleh: dr.siti diani fathia
1 Balasan
Izin share kasus polisitemia, pasien 44 thn laki2 dengan demam 1 hari, disertai nyeri pinggang, sakit kepala , sesak nafas disangkal. Tidak ada riwayat sakit...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.