Epidemiologi Hipertensi Porta
Secara epidemiologi, data prevalensi dan insidensi hipertensi porta tidak tercatat secara pasti. Namun, kondisi ini diketahui berhubungan erat dengan sirosis hepatis yang merupakan salah satu penyebab utamanya. Oleh karena itu, data epidemiologi penyebab hipertensi porta dapat memberikan gambaran terkait hipertensi porta.
Global
Etiologi tersering hipertensi porta adalah sirosis. Di negara barat, sirosis hepatis akibat virus dan alkohol menjadi penyebab utama hipertensi porta dan varises esofagus. Kasus varises gastroesofagus dapat dialami hingga 30% pasien sirosis terkompensasi dan hingga 60–70% pasien sirosis tak terkompensasi. Frekuensi varises esofagus berkorelasi dengan tingkat keparahan sirosis hepatis, yaitu 40% pada Child Pugh kelas A dan 85% pada Child Pugh kelas C.[1,3]
Selain akibat sirosis, hipertensi porta juga dapat terjadi secara idiopatik. Idiopathic non-cirrhotic portal hypertension (INCPH) cukup banyak ditemukan di Asia dan sering terjadi pada individu dengan tingkat sosioekonomi rendah. Di populasi barat, INCPH menyumbang 14–27% kasus hipertensi porta nonsirosis dengan median usia saat diagnosis adalah 40 tahun dan mayoritas terjadi pada jenis kelamin laki-laki.[7,10]
Trombosis vena porta bertanggung jawab terhadap 5–10% pasien dengan hipertensi porta di negara maju dan terhadap ⅓ kasus di negara berkembang. Prevalensi trombosis vena porta diperkirakan <1% pada pasien sirosis terkompensasi dan sekitar 8–25% pada pasien sirosis yang tidak terkompensasi.[8,11]
Indonesia
Saat ini belum ada data adekuat mengenai prevalensi hipertensi porta di Indonesia. Menurut laporan rumah sakit umum di Indonesia, rata-rata prevalensi sirosis hepatis adalah 3,5% dari seluruh pasien yang dirawat di bangsal penyakit dalam atau rata-rata 47,4% dari seluruh pasien penyakit hati yang dirawat.
Suatu penelitian kecil di Jakarta pernah melibatkan 313 pasien sirosis yang menjalani esofagogastroduodenoskopi. Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa pada pasien yang menjalani ligasi varises esofagus, gastropati hipertensi porta didapatkan pada 84,9% pasien. Pada pasien yang tidak menjalani ligasi varises, persentasenya adalah 56,3%.[12,13]
Mortalitas
Pasien dengan varises esofagus memiliki kemungkinan 30% untuk mengalami perdarahan dalam tahun pertama setelah diagnosis. Angka kematian dari episode perdarahan tergantung pada tingkat keparahan penyakit hati yang mendasarinya. Pasien yang telah mengalami satu episode perdarahan varises esofagus memiliki peluang 60–80% untuk mengalami perdarahan ulang dalam 1 tahun.
Risiko kematian paling tinggi adalah pada beberapa hari pertama setelah episode perdarahan. Setelah itu, risiko akan menurun secara perlahan selama 6 minggu. Namun, meskipun telah diterapi, angka kematian pada 6 minggu >20%.[1,14]