Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Addison Disease general_alomedika 2022-12-14T14:56:00+07:00 2022-12-14T14:56:00+07:00
Addison Disease
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Addison Disease

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Epidemiologi Addison disease pada populasi umum sulit untuk diperkirakan. Data mengenai penyakit ini di Indonesia pun masih terbatas.

Global

Secara umum, Addison disease merupakan kondisi langka. Di seluruh dunia, insidensi Addison disease adalah 0,6 per 100.000 populasi per tahun.[1]

Di Inggris dan Eropa, diperkirakan insidensi Addison disease sebesar 1 per 10.000 populasi. Kasus pada perempuan lebih banyak dijumpai, dengan rasio perempuan:laki-laki sebesar 1,8. Studi oleh Olafsson et al menemukan bahwa prevalensi insufisiensi adrenal primer di Islandia sebesar 22,1 per 100.000 populasi, sedangkan studi oleh Hong et al menemukan prevalensi penyakit tersebut di Korea adalah sebesar 4,17 per 1.000.000 populasi.[2,4]

Indonesia

Data epidemiologi Addison disease di Indonesia masih terbatas. Menurut Divisi Endokrinologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (IKA FKUI RSCM), pada 1985-2005 terdapat 25 kasus hiperplasia adrenal kongenital (HAK), yang merupakan salah satu etiologi Addison disease. Selain itu, terdapat beberapa laporan kasus Addison disease di Indonesia yang berhubungan dengan tuberkulosis.

Selain itu, beberapa peneliti telah menuliskan beberapa laporan kasus krisis adrenal yang berhubungan dengan infeksi tuberkulosis yang terjadi di Indonesia.[11-14]

Mortalitas

Morbiditas dan mortalitas yang berhubungan dengan Addison disease umumnya disebabkan kegagalan atau tertundanya diagnosis, atau kegagalan dalam terapi penggantian glukokortikoid dan mineralokortikoid.[2]

Kegagalan adrenal merupakan kondisi yang letal, dengan tingkat mortalitas yang lebih tinggi dengan adanya gagal adrenal akut, infeksi, dan sudden death pada pasien yang didiagnosis pada usia muda. Penelitian oleh Martina et al menunjukkan bahwa rerata usia saat kematian pada pasien perempuan dan laki-laki lebih rendah 3,2 dan 11,2 tahun daripada perkiraan harapan hidup.[15]

Sebuah studi oleh Skov et al menunjukkan bahwa perempuan dengan Addison disease autoimun memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung iskemik. Pada perempuan, dosis glukokortikoid dan mineralokortikoid yang lebih tinggi berhubungan dengan risiko penyakit kardiovaskular. Peneliti menemukan bahwa pada pasien Addison disease autoimun, terdapat insidensi 10,7 penyakit kardiovaskular per 1000 orang per tahun, sedangkan pada kelompok kontrol insidensi penyakit kardiovaskular adalah 7 penyakit per 1000 orang per tahun.[2]

Studi oleh Chantzichristos et al menunjukkan bahwa pasien diabetes tipe 1 dan 2 yang memiliki Addison disease memiliki tingkat mortalitas lebih tinggi daripada kelompok yang hanya mengidap diabetes. Tingkat mortalitas pasien diabetes dengan Addison disease adalah 28%, sedangkan mortalitas pasien diabetes tanpa Addison disease adalah 10%.[2]

Referensi

1. S. Munir and M. Waseem, Addison Disease, StatPearls [Internet], Treasure Island (FL): StatPearls Publishing, 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441994/
2. G. T. Griffing, 2020, Addison Disease. https://emedicine.medscape.com/article/116467-overview#showall
4. C. Burton, E. Cottrell, and J. Edwards, Addison's disease: identification and management in primary care, Br J Gen Pract, 2015;65(638):488-490. doi:10.3399/bjgp15X686713
11.Suri Nurharjanti H. Bambang Tridjaja.Krisis Adrenal pada Bayi dengan Hiperplasia Adrenal Kongenital.Sari Pediatri Vol 9 No 3 Oktober 2007 :191-195
12. Y. P. Efendi dan E. Decroli, Tuberculous Addison’s Disease, Andalas Journal of Health, 2019, 8(15). http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/939
13. Soedarso MA, Nugroho KH, Meira Dewi KA. A case report: Addison disease caused by adrenal tuberculosis. Urol Case Rep. 2018;20:12–14. Published 2018 May 26. doi:10.1016/j.eucr.2018.05.015
14. Herman Trianto, Nurria Betty, Laksmi Sasiarini, Rulli Rosandi, Putu Arsana, Djoko Soeatmadji, Achmad Rudijanto. Acute Adrenal Insufficiency as the Primary Manifestation of Extrapulmonary Tuberculosis: A Case Report. Asean Endocrine Journal May 26 2016
15. M. Erichsen, K. Løvås, K. Fougner, et al. Normal overall mortality rate in Addison's disease, but young patients are at risk of premature death, European Journal of Endocrinology, 2019;160(2):233-237.https://eje.bioscientifica.com/view/journals/eje/160/2/233.xml

Etiologi Addison Disease
Diagnosis Addison Disease

Artikel Terkait

  • Hidrokortison Subkutan Kontinu vs Terapi Subtitusi Hidrokortison Oral untuk Penyakit Addison – Telaah Jurnal
    Hidrokortison Subkutan Kontinu vs Terapi Subtitusi Hidrokortison Oral untuk Penyakit Addison – Telaah Jurnal
  • Penyakit Addison akibat Tuberkulosis
    Penyakit Addison akibat Tuberkulosis
Diskusi Terbaru
dr. Ade Wijaya SpN
Dibalas 13 Juni 2025, 14:17
Fitur Ulasan Pasien di dalam MyPatient - Aplikasi Alomedika
Oleh: dr. Ade Wijaya SpN
7 Balasan
AlodokterSekarang ada option respon terhadap ulasan pasien.Ini fungsinya apa ya?Mohon info.Terima kasih.
Anonymous
Dibalas 13 Juni 2025, 08:02
Suplemen Ibu Hamil apakah perlu tambah suplemen kalsium dan Fe
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, apakah konsumsi folamil untuk bumil sudah cukup? atau perlu tambah suplemen kalsium atau fe dari luar? 🙏
dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
Dibalas 13 Juni 2025, 08:13
Benda Asing Hipofaring- ALOPALOOZA THT-KL
Oleh: dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
4 Balasan
pasien wanita 52 tahun, datang dengan keluhan nyeri serta sulit saat menelan dan terasa tertusuk kurang lebih 1 jam setelah mengkonsumsi oncom..dilakukan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.