Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Pemfigoid Bulosa annisa-meidina 2025-10-23T11:39:16+07:00 2025-10-23T11:39:16+07:00
Pemfigoid Bulosa
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Pemfigoid Bulosa

Oleh :
dr.Dizi Bellari Putri
Share To Social Media:

Edukasi pasien pemfigoid bulosa penting untuk meningkatkan kepatuhan terapi, termasuk pemahaman mengenai penggunaan obat imunosupresif, pencegahan infeksi kulit, dan perawatan luka yang tepat. Promosi kesehatan menekankan pemantauan rutin, deteksi dini komplikasi, serta dukungan psikososial.[1,2]

Edukasi Pasien

Edukasi pada pasien dengan pemfigoid bulosa berfokus pada peningkatan pemahaman terhadap penyakit, kepatuhan terhadap terapi, serta pencegahan komplikasi. Pasien perlu diberi penjelasan bahwa pemfigoid bulosa adalah penyakit autoimun yang menyebabkan kulit rapuh dan terbentuknya bula akibat serangan sistem imun terhadap protein kulit.[1–3]

Perawatan kulit dan kebersihan menjadi poin penting. Minta pasien untuk menghindari trauma, gesekan, dan menggaruk untuk mengurangi pembentukan bula dan mencegah infeksi sekunder. Kulit perlu dilembapkan secara rutin, dan setiap luka atau erosi harus segera ditangani untuk mencegah masuknya patogen.[1–3]

Pasien juga perlu dilatih untuk mengenali tanda awal infeksi atau efek samping obat, serta segera melaporkannya kepada tenaga kesehatan. Gejala yang perlu diwaspadai antara lain peningkatan kemerahan, nyeri, pembengkakan pada lesi kulit, demam, atau gejala sistemik.

Selain itu, edukasi mengenai potensi efek samping kortikosteroid dan imunosupresan, misalnya hiperglikemia, hipertensi, dan infeksi oportunistik, penting untuk menekankan perlunya pemantauan rutin dan kepatuhan terhadap kontrol medis.[1–3]

Karena pemfigoid bulosa bersifat kronis dengan periode eksaserbasi dan remisi, pasien perlu memahami bahwa tata laksana jangka panjang termasuk penurunan dosis obat secara bertahap dan kemungkinan terapi pemeliharaan diperlukan untuk mencegah kekambuhan. Dukungan psikologis juga bermanfaat, mengingat pruritus hebat, perubahan penampilan, serta sifat penyakit kronis dapat memengaruhi kualitas hidup.[1–3]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit pemfigoid bulosa berfokus pada peningkatan kesadaran, diagnosis dini, serta akses terhadap layanan kesehatan. Edukasi tenaga kesehatan, khususnya dokter umum dan geriatri, mengenai gejala dan faktor risiko PB dapat mengurangi keterlambatan diagnosis dan terapi.[1–3]

Peningkatan ketersediaan alat diagnostik seperti biopsi kulit dan pemeriksaan imunofluoresensi mendukung diagnosis yang cepat dan akurat. Pemantauan efek samping terapi melalui protokol yang terstandar membantu menekan komplikasi. Pendekatan perawatan terpadu yang juga menangani komorbiditas di samping pemfigoid bulosa terbukti meningkatkan luaran pasien.[1–3]

Referensi

1. Baigrie D, Nookala V. Bullous Pemphigoid. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK535374/
2. Cohen AD, et al. Bullous Pemphigoid Treatment & Management. Medscape. 2025; https://emedicine.medscape.com/article/1062391-treatment
3. Myers EL, Culton DA. A Narrative Review of Pemphigoid Diseases: Bridging Associations, Comorbidities, and Management. Dermatol Ther (Heidelb). 2025 Jul;15(7):1755-1770. doi: 10.1007/s13555-025-01444-9.

Prognosis Pemfigoid Bulosa
Diskusi Terbaru
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 1 jam yang lalu
Jadi Gampang! Daftar e-Course ber SKP bisa di Aplikasi Alomedika!
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
2 Balasan
ALO Dokter. 🏆🤩Dokter, mau upgrade ilmu? Gampang banget sekarang! Cukup buka aplikasi ALOMEDIKA di HP mu. Lalu klik tab “ SKP” dan Dokter bisa langsung pilih...
Anonymous
Dibalas 5 jam yang lalu
Penggunaan obat anti-hipertensi dobel pada HT emergensi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO Dokter, jika kita salah mengenali pasien ht emergensi sebagai ht urgensi, apakah penggunaan double anti-hipertensi seperti amlodipin + captoril (yang...
dr.Farraskya
Dibalas 3 jam yang lalu
Kuku menghitam, diagnosisnya apa ya?
Oleh: dr.Farraskya
1 Balasan
Alo dokter. pasien laki2 usia 24 tahun, keluhan kuku jempol kaki menghitam seperti digambar. Awalnya 2 bulan lalu bagian hitam hny sedikit lalu melebar...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.