Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Nevus Sebaceous general_alomedika 2023-07-17T15:10:56+07:00 2023-07-17T15:10:56+07:00
Nevus Sebaceous
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Nevus Sebaceous

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan mengenai nevus sebaceous adalah menenangkan pasien dan orang tua bahwa lesi ini umumnya jinak. Meski demikian, pasien dan/atau orang tua perlu mengetahui bahwa lesi dapat berubah seiring pubertas dan tanda bahaya yang mengarah pada keganasan.[1,4]

Edukasi Pasien

Pasien dan orang tua perlu tahu bahwa nevus sebaceous merupakan lesi jinak dengan lokasi tersering pada kulit kepala dan umumnya disertai kerontokan rambut. Sebagian besar kasus muncul saat baru lahir atau tidak lama kemudian.

Nevus sebaceous juga dapat mempengaruhi sistem organ lain seperti sistem saraf, oftalmologi, skeletal, endokrin, kardiovaskular, urogenital, dan oral. Jika terdapat kondisi keterlibatan organ lain, maka segera periksakan ke dokter.[1,4,7]

Orang tua dan pasien juga perlu tahu bahwa nevus sebaceous terjadi secara sporadis karena mutasi postzygotic, sehingga tidak diturunkan dan tidak menular.[8]

Tidak semua kasus nevus sebaceous memerlukan pembedahan. Berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum tindakan bedah adalah ukuran, lokasi, signifikansi kosmetik, dan risiko serta manfaat dari prosedur.[4]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Meski jarang terjadi keganasan sekunder, pasien dan keluarga diajarkan melakukan observasi lesi. Pasien harus segera menemui dokter jika terdapat perubahan warna, tekstur, ukuran, ulserasi, dan munculnya benjolan baru di sekitar lesi.[1,4]

Nevus sebaceous mungkin saja bertransformasi ke arah keganasan menjadi karsinoma sel basal, karsinoma kelenjar sebasea, karsinoma apokrin, dan eccrine poroma; meski jarang. Transformasi keganasan jarang terjadi dan umumnya terjadi pada usia dewasa.[1,4,7]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. Baigrie D, Troxell T, Cook C. Nevus Sebaceus. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482493/
4. Hammadi AA. Nevus Sebaceous. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/1058733-overview
7. Rosen H, Schmidt B, Lam HP, Meara JG, Labow BI. Management of Nevus Sebaceous and the Riskof Basal Cell Carcinoma: An 18-Year Review. Pediatr Dermatol. 2009; 26(6): 676-681.
8. Paninson B, Trope BM, Moschini JC, Sousa MAJ, Silva MRE. Basal Cell Carcinoma on a Nevus Sebaceous of Jadassohn: A Case Report. J Clin Aesthet Dermatol. 2019; 12(3): 40–43.

Prognosis Nevus Sebaceous
Diskusi Terbaru
dr. Albert Edo Rahmadi, CNIH.MSc, AIFO-K
Dibalas 2 jam yang lalu
Panduan TPT (Terapi Pencegahan Tuberkulosis)
Oleh: dr. Albert Edo Rahmadi, CNIH.MSc, AIFO-K
1 Balasan
ALO Dokter. Saya memiliki pasien dengan kontak erat dengan pasien TB paru yang sedang pengobatan intensif (2 bulan). Bila hasil TST nya negatif dan pasien...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 22 jam yang lalu
Jadi Gampang! Daftar e-Course ber SKP bisa di Aplikasi Alomedika!
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
2 Balasan
ALO Dokter. 🏆🤩Dokter, mau upgrade ilmu? Gampang banget sekarang! Cukup buka aplikasi ALOMEDIKA di HP mu. Lalu klik tab “ SKP” dan Dokter bisa langsung pilih...
Anonymous
Dibalas kemarin, 07:01
Penggunaan obat anti-hipertensi dobel pada HT emergensi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO Dokter, jika kita salah mengenali pasien ht emergensi sebagai ht urgensi, apakah penggunaan double anti-hipertensi seperti amlodipin + captoril (yang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.