Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Patofisiologi Ulkus Dekubitus general_alomedika 2022-01-10T09:08:18+07:00 2022-01-10T09:08:18+07:00
Ulkus Dekubitus
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Ulkus Dekubitus

Oleh :
dr. Amelia Febrina
Share To Social Media:

Patofisiologi dari ulkus dekubitus atau pressure injury merupakan sebuah proses kompleks yang dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, namun 5 faktor utama yang dapat menyebabkan hal ini adalah tekanan, gesekan, gaya geser, kelembaban dan nutrisi.

Tekanan

Berdasar penelitian terdahulu tekanan melebihi pada kapiler arteri diatas 30 – 32 mmHg dan vena sekitar 12 mmHg yang terus menerus dapat menimbulkan iskemi jaringan, nekrosis dan ulkus. [2,4] Faktor yang dapat memperberat hal tersebut:

  • Lokasi : penonjolan tulang dengan lapisan kulit yang tipis seperti coccyx, prosesus spinosus, tumit, pergelangan kaki, dan siku. [5]
  • Waktu : berdasarkan penelitian terdahulu didapatkan imobilisasi lebih dari 2 jam menimbulkan efek ireversibel pada jaringan. Hal ini didukung oleh penelitian Dinsdale yang melaporkan apabila tekanan sebesar 70 mm Hg diaplikasikan selama 2 jam secara terus-menerus akan menimbulkan cedera pada jaringan yang bersifat irreversible, namun apabila tekanan diberikan secara intermiten maka cedera dapat bersifat minimal meskipun tekanan yang diberikan sebanyak 240 mm Hg. [6-7]

Gaya Gesek / Friction

Gesekan yang terjadi antara kulit pasien dan permukaan seperti seprai, ranjang, kursi roda, dan sebagainya secara terus menerus akan menyebabkan luka pada kulit pasien. Luka yang dapat terjadi adalah abrasi, blister maupun cedera robek pada kulit pasien yang rapuh.

Gangguan integritas kulit akan meningkatkan water loss pada transepidermal sehingga meningkatkan kelembaban pada area di sekitar kulit yang terganggu. Peningkatan kelembaban ini nantinya akan meningkatkan gaya gesek pada kulit dengan cara meningkatkan perlengketan yang terjadi antara kulit dan permukaan lain. [2]

Kekuatan Geser / Shear Force

Kekuatan geser akan berkembang ketika terjadi perlengketan pada kulit yang bergesekan pada permukaan lain. Gaya ini dihasilkan dari pergerakan relatif tulang dan jaringan sub kutaneus terhadap kulit yang tertahan akibat gaya gesek. [4]

Kelembaban

Lingkungan yang lembap akibat urine, inkontinensia fekal maupun drainase luka dapat meningkatkan risiko terjadinya peningkatan kerusakan yang disebabkan oleh tekanan, gesekan, dan pergeseran. Kulit nantinya akan rentan terhadap maserasi dan ekskoriasi. [4]

Malnutrisi

Faktor lain yang berkontribusi terhadap terjadinya luka tekan adalah nutrisi pasien, infeksi, edema dan faktor-faktor yang masih belum dapat diketahui secara jelas. Faktor nutrisi dari pasien merupakan salah satu faktor yang penting. Malnutrisi protein dan energi dapat menurunkan aktivitas selular fibroblas dan memperlambat angiogenesis pada fase proliferasi sehingga nantinya sintesis dari kolagen akan berkurang. Hal ini nantinya akan berakibat pada luka yang akan terus terbuka. [8]

Manifestasi yang dapat berkontribusi dari pasien dengan penyakit kronis ataupun defisiensi nutrisi adalah rendahnya serum albumin, prealbumin dan transferrin yang penting sebagai faktor penyembuhan luka. [2,4] Nutrisi merupakan salah satu pedoman klinis dari manajemen luka.

Referensi

2. Thorne CH, Adelan DM, Ahmad J, Aly AS. Grabb and Smith’s Plastic Surgery. Seventh. Chung KC, Mehrara BJ, Gosain AK, Gurtner GC, Spear SL, editors. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2014.
3. National Pressure Ulcer Advisory Panel, European Pressure Ulcer Advisory Panel, Pan Pacific Pressure Injury Alliance. Prevention and Treatment of Pressure Ulcers : Clinical Practice Guideline.
4. Neligan PC. Plastic Surgery : Lower Extremity, Trunk and Burns. Fourth. Song DH, editor. Canada: Elsevier; 2018.
5. Anders J, Heinemann A, Leffmann C, Leutenegger M, Pröfener F, Renteln-kruse W Von. Decubitus Ulcers : Pathophysiology and Primary Prevention. Dtsch Arztebl Int. 2010;107(21).
6. Fulbrook P, Miles S, Ch MN, Coyer F. Australian Critical Care Prevalence of pressure injury in adults presenting to the emergency department by ambulance. Aust Crit Care [Internet]. 2018;1–6. Available from: https://doi.org/10.1016/j.aucc.2018.10.002
7. Reuler JB, Cooney TG. The Pressure Sore : Pathophysiology and Principles of Management. (12):661–6.
8. Neloska L, Damevska K, Nikolchev A, Pavleska L, Petreska-zovic B, Kostov M. The Association between Malnutrition and Pressure Ulcers in Elderly in Long-Term Care Facility. 2016;4(3):423–7.

Pendahuluan Ulkus Dekubitus
Etiologi Ulkus Dekubitus
Diskusi Terbaru
dr. Budi Setiawan Lakukua
Kemarin, 16:47
Cyanocobalamin dan Methycobalamin pada neuralgia pasca herpetik
Oleh: dr. Budi Setiawan Lakukua
4 Balasan
Selamat sore, dok. Izin bertanya dok. Pada penderita penyakit neuralgia pasca herpetik dengan DM tipe 2, lebih efektif cyanocobalamin atau methycobalamin ya...
Anonymous
Kemarin, 13:44
Syarat Rekomendasi Spesialis
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Salam sejawat di Alodokter, adakah teman-teman yang mau berbagi bagaimana pengalamannya mendapatkan Rekomendasi melanjut pendidikan spesialis dokter?...
dr.Azrie Izzatul Jannah
Kemarin, 10:57
Pasien dengan injury prone wound tetanus riwayat suntik antitetanus tahun 2017
Oleh: dr.Azrie Izzatul Jannah
1 Balasan
Apabila pernah suntik ATS pd thn 2017, jika thn 2022 mengalami kecelakaan yg menyebabkan adanya prone wound tetanus, anti tetanus apa yg baiknya diberikan?...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.