Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Fibroadenoma Mammae (FAM) general_alomedika 2022-07-25T11:02:10+07:00 2022-07-25T11:02:10+07:00
Fibroadenoma Mammae (FAM)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Fibroadenoma Mammae (FAM)

Oleh :
Ricky Dosan
Share To Social Media:

Patofisiologi fibroadenoma mammae atau FAM umumnya dipengaruhi oleh aktivitas hormonal. Kelenjar mammae berasal dari bagian kaudal jaringan ektodermal yang dikenal sebagai garis susu, dimulai dari bagian aksila hingga inguinal pada permukaan anterior fetus yang sedang berkembang. Saat pubertas, hormon pituitari dan ovarium menstimulasi pembesaran payudara wanita secara primer.[3,4]

Tiap payudara mengandung 15–22 unit kelenjar yang dikenal dengan lobulus payudara yang dibatasi oleh ligamen Cooper. Tiap lobulus terdiri dari kelenjar tubuloalveolar dan jaringan adiposa. Tiap lobulus berakhir pada duktus laktiferus yang selanjutnya keluar pada permukaan puting.[3,4]

Duktus laktiferus multipel berkumpul untuk membentuk ampula yang melintasi puting untuk membuka pada bagian apeks. Di bawah permukaan puting, duktus laktiferus membentuk dilatasi besar yang dinamai sinus laktiferus. Sinus ini berfungsi sebagai reservoir ASI saat laktasi.[3,4]

Massa payudara dapat mengenai bagian mana pun dari jaringan yang membentuk payudara, termasuk kulit, duktus, lobulus, dan jaringan ikat. Fibroadenoma berasal dari duktus terminal dari lobulus. Kebanyakan fibroadenoma mengecil akibat penurunan jumlah sel disertai infark yang membentuk kalsifikasi dan hialinisasi. Namun, beberapa fibroadenoma mungkin mengalami transformasi ke arah keganasan payudara.[3,4]

Peran Fibroblast Growth Factor

Mekanisme pembentukan dan progresivitas fibroadenoma mammae (FAM) masih belum diketahui secara jelas. Suatu studi melaporkan bahwa acidic fibroblast growth factor (AFGF) mungkin berperan dalam patogenesis FAM.[5]

AFGF adalah aktivator fibroblast yang berinteraksi dengan reseptor sel seperti fibroblast growth factor receptor 4 (FGFR4). Studi menyatakan bahwa interaksi AFGF dengan FGFR4 menyebabkan mekanisme modulasi parakrin atau autokrin dari sel stromal dan epitelial yang memicu terbentuknya FAM.[5]

Mutasi Gen MED12

Gen mediator complex subunit 12 (MED12) adalah gen yang berperan untuk mengkode protein komponen dari regulator transkripsional 26-subunit, yang diduga memfasilitasi bridging sekuens regulatorik DNA menjadi kompleks inisiasi RNA polimerase II. Selain itu, gen MED12 juga berperan dalam pensinyalan gen sonic hedgehog. Mutasi pada gen ini diduga berkaitan dengan berkembangnya fibroadenoma mammae (FAM).[6]

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

3. Lee M, Soltanian HT. Breast Fibroadenomas in Adolescent: Current Perspectives. Adolesc Health Med Ther. 2015;6:159-63. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4562655/
4. Cerrato F, Labow BI. Diagnosis and Management of Fibroadenomas in Adolescent Breast. Semin Plast Surg. 2013;27(1):23-5. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3706050/
5. Rosa SL. Expression of acidic fibroblast growth factor (aFGF) and fibroblast growth factor receptor 4 (FGFR4) in breast fibroadenomas. Journal of Clinical Pathology. 2001;54(1):37–41. doi:10.1136/jcp.54.1.37
6. Pfarr N, et al. Distribution of MED12 mutations in fibroadenomas and phyllodes tumors of the breast-implications for tumor biology and pathological diagnosis. Genes, Chromosomes and Cancer. 2015;54(7):444–452. doi:10.1002/gcc.22256

Pendahuluan Fibroadenoma Mammae ...
Etiologi Fibroadenoma Mammae (FAM)

Artikel Terkait

  • Red Flag Benjolan Payudara
    Red Flag Benjolan Payudara
  • Evaluasi Massa Payudara di Layanan Primer
    Evaluasi Massa Payudara di Layanan Primer
Diskusi Terkait
Anonymous
28 Desember 2022
Indikasi bedah fibroadenoma mammae - Bedah Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO DokterMohon bertanya, kasus fibroadenoma mammae seperti apakah yang membutuhkan operasi? Terima kasih dok.
dr.Retno Supasrihastuti
24 November 2022
Benjolan di payudara anak usia 2 tahun
Oleh: dr.Retno Supasrihastuti
4 Balasan
Alo dok,Izin diskusi jadi ada pasien anak usia 2 tahun, perempuan.Orang tua mengeluhkan payudara anak sebelah kanan besar dibanding yang kiri. Benjolan...
dr. Nurul Falah
10 Maret 2021
Pantangan Makanan pada Wanita dengan riwayat fibroadenoma mammae (FAM) - Gizi Klinik Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo dr. Lily Indriani Octavia, MT, M.Gizi, Sp.GK. izin bertanya dokter.Apakah ada pantangan makanan tertentu bagi wanita yang baru menjalani operasi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.