Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Diastasis Recti general_alomedika 2022-06-09T09:55:45+07:00 2022-06-09T09:55:45+07:00
Diastasis Recti
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Diastasis Recti

Oleh :
dr.Putra Rizki Sp.KO
Share To Social Media:

Etiologi diastasis recti (DR) berkaitan erat dengan peningkatan tekanan intra-abdominal, terutama pada perempuan setelah kehamilan. Setiap peningkatan tekanan pada linea alba yang menyebabkan peregangan dapat mengakibatkan pelebaran jarak antar otot rektus. Sebagian besar ahli telah menyepakati bahwa jarak interektus minimal yang dianggap sebagai diastasis adalah 2 cm.[7]

Etiologi

Diastasis recti paling umum terjadi selama kehamilan dan setelah melahirkan. Namun obesitas dan riwayat operasi abdomen seperti sectio caesarea dan laparotomi juga dapat menjadi penyebab diastasis recti.[3] Dalam sebuah studi pada 92 wanita dengan diastasis recti, pengukuran jarak interektus menunjukkan bahwa peregangan linea alba sekitar 5 cm pada 82% pasien dan dapat meluas hingga 6 cm pada 2% pasien. Jika terjadi diluar angka tersebut biasanya karena adanya atenuasi pada selubung rektus anterior.[8]

Pada studi USG abdomen yang membandingkan jarak interektus pada wanita nulipara dan wanita postpartum, wanita postpartum menunjukkan dua kali lipat jarak interektus dibandingkan wanita nulipara; pada wanita nulipara ditemukan jarak sekitar 0,5 hingga 1,0 cm sedangkan  pada wanita postpartum sekitar 1,2 hingga 2,3 cm.[8]

Kekuatan otot juga dipengaruhi oleh kehamilan, dimana otot fleksor dan rotator core wanita nulipara dinilai 5/5, tetapi pada wanita post partum dapat menurun menjadi 4/5 sampai 6 bulan pasca melahirkan.[8]

Faktor Risiko

Beberapa kondisi berikut terbukti meningkatkan risiko terjadinya diastasis recti, yaitu:

  • Jenis kelamin perempuan
  • Kehamilan
  • Obesitas
  • Aneurisma aorta abdominal (AAA)

  • Usia diatas 35 tahun[2]

Referensi

2. Cavalli M, Aiolfi A, Bruni PG, Manfredini L, Lombardo F, Bonfanti MT, et al. Prevalence and risk factors for diastasis recti abdominis: a review and proposal of a new anatomical variation. Hernia. 2021;25(4):883–90.
7. Roehling TL. Are Finger Width Palpation, Tape Measure, and Caliper Reliable, Valid, and Accurate to Diagnose Diastasis Recti Abdominis (DRA)? ProQuest Diss Theses. 2020;(180):108. https://www.proquest.com/dissertations-theses/are-finger-width-palpation-tape-measure-caliper/docview/2416257348/se-2
8. Michalska A, Rokita W, Wolder D, Pogorzelska J, Kaczmarczyk K. Diastasis recti abdominis - a review of treatment methods. Ginekol Pol. 2018;89(2):97–101.

Patofisiologi Diastasis Recti
Epidemiologi Diastasis Recti
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 1 jam yang lalu
Postinor untuk Ibu Menyusui
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya mempunyai pasien sedang menyusui, sebelumnya menggunakan kontrasepsi darurat postinor, kemudian selang 3 jam menyusui anaknya, lalu muncul...
Anonymous
Dibalas 23 jam yang lalu
Otopain untuk ibu hamil
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO Dokter. Izin bertanya dokter, pasien hamil trimester 2 dengan otitis eksterna sirkumskripta apakah boleh diberikan otopain tetes telinga? Terima kasih
Anonymous
Dibalas kemarin, 13:19
Panduan Penggunaan Amlodipin 5 mg dan 10 mg
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, saya ingin bertanyaApakah ada patokan tekanan darah kapan kita menggunakan Amlodipin dosis 5 mg atau 10 mg. Mohon informasinya dokter, terima...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.