Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Makrognatia general_alomedika 2023-03-01T15:12:51+07:00 2023-03-01T15:12:51+07:00
Makrognatia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Makrognatia

Oleh :
dr. Sandy S Sopandi
Share To Social Media:

Patofisiologi makrognatia atau macrognathia adalah gangguan pertumbuhan tulang mandibula setelah lahir, terutama pada kondilus yang merupakan salah satu pusat pertumbuhan terpenting mandibula dan ramus. Penyebab makrognatia masih belum jelas tapi diperkirakan akibat faktor genetik serta internal seperti adanya ketidakseimbangan hormon pertumbuhan pada pasien akromegali.

Tinggi total dan pembentukan pola wajah ditentukan oleh mandibula dan pertumbuhannya. Dengan bertumbuh ke segala arah, mandibula membuat ruang untuk pertumbuhan maksila serta pertumbuhan dan erupsi gigi.[1]

Seiring dengan proses erupsi gigi yang normal, siklus pertumbuhan mandibula terus berlangsung disertai erupsi gigi termasuk molar ketiga. Pertumbuhan mandibula terdiri dari deposisi tulang pada batas posterior ramus, di bawah kartilago artikular kondilus. Proses ini memuncak pada usia 12,2 tahun pada perempuan, atau 14 tahun pada laki-laki, kemudian berlanjut hingga usia 18-20 tahun. Karena bagian sendi mandibula terfiksasi, proses pertumbuhan ini akan mendorong mandibula ke arah depan dan bawah. Bila pertumbuhan melebihi normal, terjadi abnormalitas pertemuan gigi maksila dan mandibula sehingga menimbulkan maloklusi.[1,2]

Sementara prognatisme, baik dengan atau tanpa defisiensi maksila, juga dapat menyebabkan maloklusi karena posisi rahang yang abnormal dan menggeser pertemuan gigi atas dan bawah.[4]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

1. Lubowitz AH. Macrognathia: diagnosis, treatment and cephalometric appraisal. Am J Orthod. 1957. 27:52-60.
2. Joshi N, Hamdan AM, Fakhouri WD. Skeletal malocclusion: a developmental disorder with a life-long morbidity. J Clin Med Res. 2014;6(6):399–408.
4. Farhadian N, Soheilifar S, Abolvardi M, Miresmailei A, Mohammadi Y. Effects of facemasks versus intraoral appliances in treating maxillary deficiency in growing patients: a systematic review and meta-analysis. Dent Med Probl. 2019;56(4):401-10.

Pendahuluan Makrognatia
Etiologi Makrognatia
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 39 menit yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 50 menit yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 1 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
1 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.