Penggunaan Platelet-Rich Plasma (PRP) pada Ulkus Diabetikum

Oleh :
dr. Amelia Febrina

Penggunaan Platelet Rich Plasma (PRP) dalam tata laksana ulkus diabetikum mulai populer. Ulkus diabetikum merupakan komplikasi yang sering terjadi pada pasien diabetes mellitus, dengan angka kejadian 12–15% dari seluruh pasien diabetes. Dilaporkan bahwa 88% dari tindakan amputasi tungkai bawah disebabkan oleh ulkus diabetikum.[1]

Sekilas Mengenai Ulkus Diabetikum

Penyebab dari ulkus diabetikum adalah kadar metalloproteinase (MMP) dan MMP inhibitor yang tidak seimbang, diperparah kurangnya oksigen dan nutrisi pada jaringan luka akibat neuropati dan vaskulopati diabetik. Kurangnya asupan oksigen dan nutrisi akan menyebabkan sel epitel tidak dapat mengekspresikan faktor penyembuhan seperti Platelet-derived Growth Factor (PDGF) dan Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF). Semua hal ini menyebabkan penurunan respon penyembuhan normal apabila terjadi luka.[1-3]

diabetic foot

Teori Manfaat Platelet Rich Plasma untuk Ulkus Diabetikum

Platelet Rich Plasma (PRP) merupakan bioteknologi yang ditawarkan sebagai terapi tambahan pada ulkus diabetikum. Autologus PRP sudah banyak digunakan pada bidang pembedahan untuk mempercepat penyembuhan luka. PRP mengandung sitokin, growth factor, kemokin, dan fibrin scaffold yang diduga dapat menginduksi respon penyembuhan normal.

Granula alfa yang terdapat pada platelet mengandung growth factor seperti PDGF, VEGF, dan transforming growth factor (TGF beta 3) yang menstimulasi proliferasi  dan diferensiasi sel, sehingga terjadi pembentukan sel baru. Faktor pertumbuhan ini juga dapat memicu angiogenesis dan memberi nutrisi pada sel yang iskemik.[1-4]

Selain itu, faktor-faktor pertumbuhan bersama dengan protein (seperti fibrin, fibronectin, dan vitronectin), diduga berperan dalam pembentukan matriks jaringan ikat dan migrasi matriks epitel.[1-4]

PRP juga diduga berperan sebagai defense mechanism pada lokasi luka dengan cara memberikan sinyal yang menarik makrofag. Selain itu, PRP juga mengandung leukosit dalam jumlah kecil.[5,6]

Efikasi Platelet Rich Plasma untuk Ulkus Diabetikum

Berbagai studi telah dilakukan untuk mengetahui efikasi dari Platelet Rich Plasma (PRP) terhadap ulkus diabetikum. Sebuah tinjauan Cochrane yang dipublikasikan pada tahun 2016 menyatakan bahwa PRP berpotensi membantu proses penyembuhan ulkus diabetikum. Namun, pada saat tinjauan dibuat, tingkat kekuatan bukti ilmiah yang ada masih lemah karena didasarkan pada dua uji klinis dengan jumlah sampel kecil.[7]

Pada tahun 2017, sebuah studi prospektif dipublikasikan oleh Babaei et al. Studi ini melibatkan 150 pasien ulkus diabetikum dan berusaha menilai efek PRP terhadap reduksi ukuran ulkus setelah 4 minggu.[2]

Pada luka sebesar 2-5,5 cm2, luka dilaporkan tertutup sempurna setelah 7,2 minggu. Pada luka 5,5-8,5 cm2, ulkus tertutup sempurna setelah 7,5 minggu. Pada luka berukuran 8,5-12,5 cm2, luka tertutup sempurna setelah 8,8 minggu. Rata-rata waktu penutupan luka setelah tata laksana PRP adalah 0,055 cm2 per hari.[2]

Studi lain di tahun yang sama melibatkan 56 pasien usia 18-80 tahun yang mengalami ulkus diabetikum. Subjek studi dibagi ke kelompok yang mendapatkan dressing salep antibiotik dan yang mendapatkan gel PRP autologus dua kali seminggu. Hasil studi menunjukkan bahwa PRP lebih efektif dibandingkan salep antibiotik dalam hal kecepatan penyembuhan ulkus diabetikum dan pencegahan infeksi.[8]

Sebuah meta analisis yang dipublikasikan di akhir 2018 melibatkan 8 randomized controlled trial (RCT) dan 2 studi observasional longitudinal prospektif. Meta analisis ini melaporkan bahwa PRP meningkatkan kemungkinan penyembuhan ulkus diabetikum, menurunkan volume ulkus, dan menurunkan waktu yang diperlukan untuk penyembuhan.[9]

Selain itu, studi ini menemukan bahwa kemungkinan timbulnya komplikasi tidak berbeda bermakna antara pasien yang mendapat PRP dengan yang mendapat regimen perawatan standar. Perlu dicatat, bahwa studi yang diikutkan dalam meta analisis ini masih memiliki kekurangan dari segi metodologi, sehingga masih diperlukan studi lanjutan dengan protokol yang lebih baik.[9]

Tinjauan sistematis dan meta-analisis pada tahun 2021 membandingkan pengobatan ulkus diabetikum dengan dan tanpa PRP autologus. Hasil yang didapatkan adalah PRP autologus meningkatkan penutupan luka secara sempurna, mempersingkat waktu pemulihan, dan memperkecil ukuran luka pada pasien ulkus diabetikum ekstremitas bawah.[10]

Kesimpulan

Ulkus diabetikum merupakan salah satu komplikasi paling sering pada diabetes mellitus, dan dilaporkan sebagai penyebab mayor amputasi pada tungkai bawah. Saat ini, Platelet Rich Plasma (PRP) mulai popular digunakan untuk perawatan luka pada pasien dengan ulkus diabetikum. PRP diduga dapat mempercepat regenerasi jaringan, menginisiasi pertumbuhan kapiler baru, dan berperan sebagai defense mechanism pada ulkus diabetikum.

Bukti ilmiah yang ada, walaupun memiliki berbagai kekurangan secara metodologi, menunjukkan potensi PRP dalam tata laksana ulkus diabetikum. Namun, masih dibutuhkan studi lebih lanjut dengan protokol studi yang lebih baik dan jumlah sampel yang lebih besar.

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi