Kondisi Khusus pada Pemeriksaan

Kondisi khusus pada pemeriksaan elektrokardiografi atau EKG merupakan perbedaan atau tambahan pada teknik pemeriksaan, terutama pada pemasangan elektroda.  Beberapa kondisi khusus yang membutuhkan perhatian dalam pemeriksan EKG adalah pemeriksaan EKG posterior, pasien dekstrokardia, dan pasien anak.

Pemeriksaan EKG Posterior

Pada beberapa kondisi pasien, seperti infark miokard posterior, dapat dilakukan rekam jantung posterior. Pemeriksaan EKG posterior membutuhkan pemasangan elektroda prekordial lebih dari enam, yaitu hingga elektroda V9 atau disebut pemeriksaan EKG 15 lead. Pemasangan elektroda tambahan tersebut adalah:

  • Elektroda V7 (C7) diletakkan pada linea aksila posterior kiri, sejajar dengan elektroda V4
  • Elektroda V8 (C8) diletakkan pada linea midskapula kiri, sejajar dengan elektroda V4
  • Elektroda V9 (C9) diletakkan pada batas kiri spinal, sejajar dengan elektroda V4 [2,8]

Pada kondisi alat EKG tidak dapat melakukan perekaman 15 lead, maka EKG dilakukan dua kali perekaman. Perekaman pertama dilakukan seperti biasa, yaitu dengan pemasangan elektroda V1‒V6. Sedangkan pada perekaman kedua, elektroda V4, V5 dan V6 dilepas, kemudian dipasangkan di posterior sebagai elektroda V7, V8 dan V9.[2,8]

Pemeriksaan EKG lead jantung posterior kanan adalah sama dengan perekaman EKG pada kondisi dekstrokardia yang dikombinasikan dengan EKG posterior, sehingga menghasilkan lead V7R, V8R, dan V9R. [2,8]

Dekstrokardia

Dekstrokardia adalah kondisi malposisi jantung di sebelah kanan. Kondisi dekstrokardia dapat berdiri sendiri atau merupakan bagian dari situs inversus, dimana posisi organ-organ dalam rongga toraks dan abdomen berkebalikan dengan posisi normalnya. Dekstrokardia dapat didiagnosis berdasarkan pemeriksaan fisik dada dan rontgen toraks.[2-4]

Tanda-tanda pada pemeriksaan EKG yang menunjukkan keadaan dekstrokardia adalah:

  • Deviasi aksis kanan
  • Gelombang P, kompleks QRS, dan gelombang T negatif pada lead I dan aVL,  yang sudah dipastikan bukan karena kesalahan pemasangan elektroda (elektroda lengan kanan dan kiri tidak tertukar)
  • Gelombang P, kompleks QRS, dan gelombang T positif pada lead aVR
  • Tidak ditemukan progresi gelombang R dari kompleks QRS pada lead V1‒V6
  • Terdapat dominasi gelombang S [2-4]

Pada pasien dengan dekstrokardia, pemeriksaan EKG dilakukan dengan mengubah letak V3 hingga V6 menjadi V3R hingga V6R.[2-4]

Tabel 2. Lokasi Pemasangan Elektroda Prekordial pada Dekstrokardia [2-4]

Jenis Elektroda Warna Elektroda Lokasi Pemasangan
V1 Merah Sela iga ke-4 pada ujung sternum kanan (tidak berubah)
V2 Kuning Sela iga ke-4 pada ujung sternum kiri (tidak berubah)
V3R Hijau Di antara V1 dan V4R
V4R Coklat Sela iga ke-5 pada linea midklavikula kiri kanan
V5R Hitam Sejajar dengan V4R pada linea aksila anterior kanan
V6R Ungu Sejajar dengan V4R dan V5R pada linea midaksila kanan

Sumber: dr. Hudiyati Agustini, 2020

Pada pemeriksaan ini, akan didapati hasil pemeriksaan EKG lead ekstremitas menjadi inversi. Sehingga, untuk memberikan gambaran lead ekstremitas yang normal maka dilakukan pertukaran elektroda kaki kanan menjadi kaki kiri dan sebaliknya. Namun, pada laporan pemeriksaan harus dituliskan bahwa pasien mengalami dekstrokardia dan dilakukan pertukaran elektroda kaki.[2-4]

Pemeriksaan EKG pada Anak

Pemeriksaan EKG pada anak memiliki teknik yang sama dengan orang dewasa. Namun, pemeriksaan menghadapi tantangan karena anak lebih susah untuk tenang sehingga sulit untuk mendapatkan hasil EKG yang bebas artefak. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan pada posisi supine, atau bila pasien tidak dapat tidur tenang maka  dapat dilakukan pada posisi duduk.[2-4]

Kecepatan kertas saat perekaman sama dengan dewasa, yakni 25 mm/detik. Namun, pada anak yang lebih muda dengan denyut nadi menjadi lebih cepat, direkomendasikan menggunakan kecepatan kertas 50 mm/detik. Sedangkan pengaturan voltase yang digunakan adalah 10 mm/mV, kecuali bila kompleks QRS terlalu besar maka dapat disesuaikan menjadi 5 mm/mV.[2-4]