Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Vaksin Japanese Encephalitis general_alomedika 2019-08-06T10:33:22+07:00 2019-08-06T10:33:22+07:00
Vaksin Japanese Encephalitis
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Vaksin Japanese Encephalitis

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Efek samping vaksin Japanese Encephalitis (JE) yang paling umum terjadi adalah reaksi lokal yang ringan serta dapat hilang dengan sendirinya. Reaksi lokal dapat berupa eritema, bengkak, dan memar pada lokasi penyuntikkan. Pada keadaan yang lebih jarang, dapat terjadi reaksi anafilaksis yang mengancam jiwa. [6,7]

Efek Samping

Efek samping yang paling sering terjadi dari pemberian vaksin Japanese Encephalitis (JE) adalah reaksi lokal pada lokasi penyuntikkan.

Pada bayi berusia 2 bulan sampai <1 tahun, reaksi pada lokasi injeksi yang paling umum terjadi adalah kemerahan. Efek samping lain yang dapat timbul adalah reaksi sistemik seperti demam, iritabilitas, dan diare. Pada anak berusia 1–12 tahun, reaksi yang paling umum terjadi adalah demam (>20%). [11,12]

Pada remaja usia 12–18 tahun, nyeri pada lokasi suntikan menjadi reaksi yang paling sering terjadi. Pada dewasa berusia ≥18 tahun, reaksi lokal yang sering terjadi adalah nyeri, diikuti reaksi sistemik berupa sakit kepala dan myalgia. [6,11,12]

Beberapa efek samping lain yang dapat terjadi, antara lain mual, muntah, nyeri abdomen, penurunan nafsu makan, ruam kemerahan pada kulit, batuk, kongesti nasal, dyspnea, rinorrhea, sinkop, serta reaksi anafilaksis yang mengancam jiwa. [15,16]

Pada inactivated mouse brain-derived cell culture vaccine, terdapat kandungan jaringan saraf yang meningkatkan kemungkinan efek samping neurologis seperti Acute Disseminated Encephalomyelitis (ADEM). Efek samping ini dilaporkan terjadi pada 1 dari 1 juta vaksin di Jepang. Sedangkan di Denmark, efek samping ini dilaporkan terjadi pada 1 per 50.000-75.000 vaksin dalam kurun waktu 12 tahun (1983 – 1995). [6]

Interaksi Obat

Vaksin Japanese Encephalitis (JE) dapat meningkatkan risiko perdarahan jika digunakan bersamaan dengan obat antikoagulan (seperti aspirin dan warfarin). Pemberian vaksin JE pada individu yang mendapat terapi imunosupresan, seperti kortikosteroid dosis tinggi, dapat menurunkan respon imun. [1,15,16]

Pemberian vaksin JE bersama dengan komponen imunoglobulin dapat menurunkan respon terhadap vaksin. Untuk menghindari efek netralisasi, sebaiknya vaksinasi tidak dilakukan dalam 6 minggu hingga 3 bulan setelah injeksi imunoglobulin atau produk darah yang mengandung imunoglobulin. [15,16]

Referensi

1. Hegde NR, Gore MM. Japanese encephalitis vaccines: Immunogenicity, protective efficacy, effectiveness, and impact on the burden of disease. Hum Vaccin Immunother. 2017; 13(6): 1320–1337.
6. WHO. Information Sheet Observed Rate of Vaccine Reactions Japanese Encephalitis Vaccine. 2014. https://www.who.int/vaccine_safety/initiative /tools/JE_vaccine_rates_information_sheet.pdf
7. CDC. Japanese Encephalitis Vaccine. 2019. https://www.cdc.gov /japaneseencephalitis/vaccine/index.html
11. FDA. Japanese Encephalitis Vaccine (Inactivated, Adsorbed). 2010. https://www.fda.gov/media/75785/download
12. FDA. Japanese Encephalitis Vaccine (Live, Attenuated). 2013. http://www.fda.moph.go.th/sites/drug/Shared%20Documents/Vaccine/U1DR1A10B2530000111C-SPC.pdf
15. MIMS. Vaccine, Japanese encephalitis. 2019. https://www.mims.com/indonesia /drug/info/vaccine%2c%20japanese%20encephalitis/?type=brief&mtype=generic
16. MIMS. Imojev. 2019. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/imojev /?type=brief

Indikasi dan Dosis Vaksin Japane...
Penggunaan Pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Rekomendasi Vaksinasi Japanese Encephalitis di Indonesia
    Rekomendasi Vaksinasi Japanese Encephalitis di Indonesia
Diskusi Terkait
dr.Laurentius Ronald Pontoh
01 Agustus 2022
Dosis vaksin Japanese Encephalitis yang ditanggung pemerintah Bali
Oleh: dr.Laurentius Ronald Pontoh
1 Balasan
Selamat sore teman sejawatIzin bertanya, apakah ada yang mengetahui tentang berapa dosis vaksin japanese encephalitis yang ditanggung pemerintah bali?Terima...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.