Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi dan Peringatan Anti Bisa Ular general_alomedika 2018-07-04T14:30:47+07:00 2018-07-04T14:30:47+07:00
Anti Bisa Ular
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Kontraindikasi dan Peringatan Anti Bisa Ular

Oleh :
dr. DrRiawati MMedPH
Share To Social Media:

Kontraindikasi Serum Anti Bisa Ular (ABU) jika terdapat riwayat hipersensitivitas, atau serum sickness dengan antidot ini, atau riwayat alergi terhadap komponen ABU, seperti terhadap fenol, sebagai zat aditif. [4, 18, 21] Peringatan terutama bagi yang pernah mengalami reaksi alergi terhadap serum anti toksin lainnya, yang berasal dari plasma kuda, seperti serum anti tetanus, atau serum anti difteri.

Disamping itu, hindari pemberian ABU secara intra muskular, atau injeksi sekitar luka gigitan ular berbisa , karena pemberian cara ini tidak efektif.  Bioavailabilitas menjadi buruk, karena komponen ABU berupa molekul besar dari IgG, atau fragmen-fragmen, diabsorpsi secara perlahan oleh jaringan limfatik. [2, 19, 21]

Rute pemberian intramuskular diasosiasikan dengan risiko yang signifikan, seperti:

  • Menimbulkan rasa sangat nyeri pada tempat suntikan, atau timbul hematom
  • Dapat meningkatkan tekanan intra kompartemen sekitar luka
  • Pada pasien yang menderita abnormalitas hemostatik, dapat mudah mengalami pembentukan hematoma pada daerah sekitar luka bekas suntikan
  • Kerusakan saraf skiatika, apabila diberikan pada regio gluteus secara tidak benar

Pengecualian pemberian ABU dengan rute intramuskular adalah apabila akses intravena tidak ada, dan/atau korban gigitan ular berbisa tidak dapat dirujuk ke rumah sakit dengan segera.

Karena tidak ada reaksi netralisasi silang, maka ABU Bio Farma tidak dapat menetralkan venom ular jenis berikut dan telah dilaporkan menyebabkan kematian para korbannya:

  • Bungarus candidus (Jawa)

  • Daboia siamensis (Jawa, Flores, Komodo)

  • Acanthophis (Papua Barat) [2, 3, 21]

ABU Bio Farma juga tidak dapat menetralkan venom ular spesies penting lainnya, seperti:  

 

  • Trimeresurus sp

 

Australasian Elapidae, yang hidup pada letak geografis Indonesia bagian Timur

Referensi

2. David A. Warrel. WHO Guidelines for the Management of Snake-bites. 2010 Retrived on 08 January 2018; Available from: http://apps.searo.who.int/PDS_DOCS/B4508.pdf.
3. The World Health Organization, WHO Guidelines for the Production Control and Regulation of Snake Antivenom Immunoglobulins. 2010
19. Ahmed, S.M., et al., Emergency treatment of a snake bite: Pearls from literature. Journal of Emergencies, Trauma and Shock, 2008. 1(2): p. 97-105.
20. de Silva, H.A., N.M. Ryan, and H.J. de Silva, Adverse reactions to snake antivenom, and their prevention and treatment. British Journal of Clinical Pharmacology, 2016. 81(3): p. 446-452.
21. The World Health Organization, Guidelines for the Management of Snake Bites [Second Edition]. 2016

Penggunaan Pada Kehamilan dan Ib...
Pengawasan Klinis Anti Bisa Ular

Artikel Terkait

  • Tips Untuk Menenangkan Pasien Gaduh Gelisah
    Tips Untuk Menenangkan Pasien Gaduh Gelisah
  • Tinjauan Ulang Golden Period pada Torsio Testis
    Tinjauan Ulang Golden Period pada Torsio Testis
  • Penggunaan Emergency Severity Index untuk Triase di IGD
    Penggunaan Emergency Severity Index untuk Triase di IGD
Diskusi Terkait
Anonymous
05 Oktober 2022
Luka gigitan ular - Bedah Ask the Expert
Oleh: Anonymous
3 Balasan
ALO dr. Sonny SpB, pasien gigitan ular yang diduga berbisa, apakah bermanfaat jika luka dirobek dengan pisau dan mengeluarkan darah di area luka gigitan?...
dr. Hudiyati Agustini
29 Agustus 2022
Pertolongan Pertama dan Penanganan Pre-Hospital Gigitan Ular - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Pertolongan pertama kasus gigitan ular sering kali menjadi perdebatan. Beberapa literatur mengatakan bahwa pressure immobilization bandages perlu...
Anonymous
21 November 2021
Pasien wanita usia 50 tahun dengan luka bekas gigitan ular 7 bulan yang lalu di lutut kanan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. Izin diskusi, pasien wanita 50 th digigit ular 7 bln lalu di lutut kanan dan hanya berobat tradisional. Keluhan dirasakan selama 7 bln ini nyeri...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.