Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Anti Bisa Ular
Pada prinsipnya, penggunaan Serum Anti Bisa Ular (ABU) pada kehamilan dan wanita menyusui menimbang aspek manfaat yang melebihi risiko yang dapat terjadi. [22] ABU Bio Farma ini tidak tercantum dalam kategori FDA dan TGA untuk penggunaan pada kehamilan dan ibu menyusui, karena anti venom bisa ular adalah spesifik untuk tiap negara. [23]
Wanita hamil yang digigit ular berbisa dan bermanifestasi klinis, dapat berdampak buruk pada janin/fetus, berupa anoksia, placenta abruptio, kontraksi uterus prematur, aborsi, hingga kematian janin/fetus. [24-26]
Ada laporan yang mengatakan bahwa ABU berhasil mengatasi situasi buruk ibu hamil, yang terkena efek sistemik racun ular dalam tubuhnya, dan kemudian melahirkan bayi yang sehat. [27, 28]
Belum ada cukup data dan bukti ilmiah pada wanita menyusui yang digigit ular berbisa, dan diberikan terapi ABU, apakah dapat melanjutkan pemberian ASI kepada bayinya. Namun, ada banyak laporan kejadian koagulopati dan trombositopenia yang berdampak buruk pada kesehatan ibu yang terkena racun ular, sehingga ASI dimulai kembali setelah ibu menjalani terapi anti venom dan tes laboratorium faktor koagulan dan trombosit kembali normal. [29]
WHO(World Health Organization) menganjurkan wanita menyusui yang digigit ular, untuk melanjutkan menyusui bayinya. [2, 21]