Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Faktor VII general_alomedika 2020-10-28T10:25:38+07:00 2020-10-28T10:25:38+07:00
Faktor VII
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Faktor VII

Oleh :
dr. Daniel Budiono
Share To Social Media:

Farmakologi faktor VII adalah sebagai faktor koagulasi yang menginisiasi jalur ekstrinsik dari kaskade koagulasi. Rekombinan faktor VIIa meningkatkan hemostasis pada lokasi yang mengalami cedera jaringan, tanpa efek sistemik atau hiperkoagulabilitas. Normalnya, faktor VIIa terdapat dalam sistem sirkulasi dengan jumlah kecil, dan mempunyai aktivitas enzimatik yang sangat lemah, hingga saat faktor VII berikatan dengan faktor jaringan (tissue factor).[4,5]

Farmakodinamik

Rekombinan faktor VIIa merupakan analog rekombinan dari faktor VIIa manusia, suatu faktor koagulasi bergantung vitamin K. Rekombinan faktor VIIa bekerja dengan dua mekanisme, yaitu:

  • Rekombinan faktor VIIa membentuk kompleks dengan faktor jaringan (tissue factor) yang dilepaskan pada keadaan cedera jaringan. Selanjutnya, akan mengaktivasi faktor X menjadi faktor Xa secara langsung
  • Rekombinan faktor VIIa juga berikatan dengan platelet yan teraktivasi, yang akan meningkatkan aktivasi faktor X pada lokasi cedera jaringan

Aktivasi faktor X menjadi faktor Xa dari kedua mekanisme ini akan menginisiasi kaskade koagulasi, dimana prothrombin akan dikonversi menjadi thrombin, yang selanjutnya mengonversi fibrinogen menjadi fibrin, sehingga terjadi proses hemostatis lokal pada lokasi perdarahan.[2,6,7]

Pemberian rekombinan faktor VIIa dosis tinggi akan meningkat kadar faktor VIIa secara signifikan dibandingkan pada kondisi fisiologis, sehingga akan meningkatkan pembentukan thrombin. Pemberian rekombinan faktor VIIa juga akan berikatan dengan membran fosfolipid dari platelet yang teraktivasi dan mengaktivasi faktor X dan faktor IX, bahkan tanpa adanya faktor jaringan (tissue factor), sehingga akan meningkatkan koagulasi.[4]

Aktivitas rekombinan faktor VIIa akan menurun pada keadaan dimana terjadi penurunan faktor koagulan lain, trombositopenia, dan asidosis. [3] Rekombinan faktor VIIa memiliki efek farmakodinamik yang dependen terhadap dosis dan konsentrasi, yaitu pemendekan aPTT (activated partial thromboplastin time) dan PT (prothrombin time), dan peningkatan pembentukan thrombinan dengan platelet (TGT).[6]

Farmakokinetik

Farmakokinetik faktor VII sedikit berbeda tergantung dengan dosis pemberiannya.

Absorpsi

Lima menit setelah injeksi intravena rekombinan faktor VIIa dosis 75 mcg/kg dan 225 mcg/kg, kadar puncak plasma tercapai sebesar 566,2 ng/ml dan 2440,6 ng/ml berturut-turut.[6]

Distribusi

Distribusi volume pada keadaan tetap (VSS) setelah injeksi rekombinan faktor VII dalam dosis 75 mcg/kg adalah 19,9 L/kg/menit. Sementara itu, VSS pada dosis 225 mcg/kg adalah 11,9  L/kg/menit.

Pada pemberian dengan dosis 17,5 mcg/kg, 35 mcg/kg, dan 70 mcg/kg, nilai VSS adalah 103 ml/kg.[2,6]

Metabolisme

Terdapat beberapa reseptor yang diduga berkaitan dengan metabolisme faktor VII. Reseptor LDL (low density lipoprotein) dan LRP (lipoprotein receptor-related protein) merupakan reseptor yang berperan dalam klirens faktor VIII, Faktor IX, dan faktor Xa secara in vivo. Pada hati juga terdapat serpin receptor 1, suatu reseptor hepatik endositotik yang memediasi klirens kompleks ATIII-protease yang berpotensi memediasi klirens rekombinan faktor VIIa.

Reseptor spesifik karbohidrat, seperti asialoglycoprotein receptor (ASGPR), yang banyak ditemukan pada hepar  juga menunjukan peran klirens hepatik dari glycosylated rFVIIa.[8]

Eliminasi

Kekurangan dari rekombinan faktor VIIa (rFVIIa) adalah waktu paruhnya yang singkat, yaitu sekitar 2,7 jam dengan klirens 0,5 ml/kg/menit. Waktu klirens bahkan lebih cepat lagi pada pasien berusia di bawah 15 tahun.[1]

Referensi

1. Aronson JK. Factor VII. In: Aronson JK, ed. Meyler's Side Effects of Drugs. 16th ed. Amsterdam: Elsevier; 2016.p.237-8.
2. FDA. Novoseven® (Coagulation factor VIIa Recombinant). 2006. https://www.fda.gov/media/70435/download
4. Martinowitz U, Michaelson M. Guidelines for the use of recombinant activated factor VII (rFVIIa) in uncontrolled bleeding: a report by the Israeli Multidisciplinary rFVIIa Task Force. Journal of Thrombosis and Haemostasis. 2015;3:640-8.
5. National Center for Biotechnology Information. PubChem Protein Summary for NCBI Protein P08709, Coagulation factor VII. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/protein/P08709. Accessed Sept. 27, 2020.
6. FDA. Sevenfact® (Coagulation factor VIIa Recombinant). 2020. https://www.fda.gov/media/136610/download
7. Shah NF, Chong SE, Yusoff SM, et al. Recombinant activated factor VII (rFVIIa) in refractory haemorrhage for nonhaemophiliacs: an eleven-year single-centre experience. BMC Hematology. 2018;18:34-40.
8. Seested T, Appa RS, Christensen EI, et al. In vivo clearance and metabolism of recombinant activated factor VII (rFVIIa) and its complexes with plasma protease inhibitors in the liver. Thrombosis Research. 2011;127:356-62.

Pendahuluan Faktor VII
Formulasi Faktor VII

Artikel Terkait

  • Vaksinasi COVID-19 pada Hemofilia dan Gangguan Perdarahan Lain
    Vaksinasi COVID-19 pada Hemofilia dan Gangguan Perdarahan Lain
Diskusi Terkait
dr. Intan Fajriani
19 April 2022
Live Webinar Alomedika - Hari Hemofilia Sedunia : Perspektif Patologi Klinik. Rabu, 20 April 2022. Pukul : 14.00 - 15.30
Oleh: dr. Intan Fajriani
0 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Hari Hemofilia Sedunia : Perspektif Patologi Klinik." Narasumber :Dr. dr. Usi Sukorini, M.Kes, Sp. PK...
dr. Gabriela Widjaja
07 April 2022
Kelainan Pembekuan Darah Herediter - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO dr. Desy, Sp PD ijin bertanya, bila kita mencurigai kelainan pembekuan darah herediter pada seorang pasien, pemeriksaan penunjang apa saja yang bisa...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.