Formulasi Ranibizumab
Di Indonesia, formulasi ranibizumab adalah dalam bentuk vial kaca untuk penggunaan tunggal. Obat ini hanya boleh digunakan secara injeksi intravitreal.[4]
Bentuk Sediaan
Di Indonesia, ranibizumab tersedia dalam bentuk vial dengan kekuatans ediaan 10 mg/ml. Tiap vial ranibizumab mengandung 0,23 ml cairan untuk injeksi intravitreal.[16]
Obat ini digunakan untuk manajemen degenerasi makula dan retinopati diabetik.
Cara Penggunaan
Dengan menggunakan teknik aseptik, semua isi vial diambil melalui jarum yang disediakan pada kemasan dan terpasang pada spuit tuberculin. Jarum harus dibuang setelah penarikan isi botol dan tidak boleh digunakan untuk injeksi intravitreal. Kemudian, jarum diganti dengan jarum berukuran 30-gauge untuk injeksi intravitreal.
Prosedur injeksi intravitreal harus dilakukan dalam kondisi aseptik yang terkendali. Dokter menggunakan sarung tangan steril, drape steril, dan speculum kelopak mata steril. Harus dilakukan anestesi dan pemberian mikrobisida spektrum luas yang memadai sebelum injeksi.
Sebelum dan 30 menit setelah injeksi intravitreal, peningkatan tekanan intraokular dipantau dengan tonometri. Selain itu, lakukan juga pemantauan perfusi nervus optikus.
Setiap vial hanya boleh digunakan untuk pengobatan satu mata. Jika mata kontralateral memerlukan perawatan, vial baru harus digunakan dan drape, spuit, sarung tangan, spekulum kelopak mata, filter, dan jarum suntik steril harus diganti.[4,17]
Cara Penyimpanan
Ranibizumab disimpan dalam kulkas pada suhu 2-8 C. Jangan dibekukan. Jangan digunakan setelah tanggal yang tertera pada label.
Simpan vial pada tempat yang terhindar dari cahaya. Simpan dalam karton aslinya sampai Ketika akan digunakan.[4]