Farmakologi Pilocarpine
Farmakologi pilocarpine terdiri dari farmakodinamik sebagai senyawa kolinergik yang bekerja secara langsung pada iris dan kelenjar sekresi pada mata serta farmakokinetik mengenai waktu paruh, onset, dan durasi kerja pilocarpine.
Farmakodinamik
Pilocarpine hydrochloride adalah senyawa kolinergik yang bekerja secara langsung dengan efek parasimpatometik. Pilocarpine bekerja dengan menstimulasi reseptor muskarinik dan otot polos pada iris dan kelenjar sekresi. Pilocarpine membuat otot silier berkontraksi dan mengakibatkan peningkatan tekanan pada scleral spur dan membuka rongga trabekular meshwork sehingga dapat meningkatkan aliran pembuangan Aqueus Humour (AH). Pembuangan AH dan penurunan resistensi pada trabekuler meshwok membuat penurunan tekanan intraokuler. Selain itu pilocarpine juga memiliki efek miosis melalui kontraksi otot iris sehingga membuat sudut iris dengan kornea terbuka.[1]
Farmakokinetik
Efek sistemik pada pilocarpine telah dievaluasi pada 14 orang dalam keadaan sehat dengan diteteskan 2 tetes larutan pilocarpine hydrochloride 4% pada kedua mata dalam 4 kali sehari selama 8 hari. Rata-rata Cmax dan nilai akhir AUC pada hari ke 8 adalah 3.7 (3.2) ng/mL dan 7.7 (8.4) ng x jam/mL. Nilai waktu paruh pada hari ke 8 berkisar dari 0.5 hingga 1 jam. Pada obat tetes pilocarpine, onset miosis akan terjadi pada 10-30 menit setelah tetes dan akan menurunkan tekanan intraokuler dalam waktu 1 jam setelah pemberian. Durasi kerja miotikum pada obat tetes mata pilocarpine adalah sekitar 4 hingga 8 jam setelah pemberian. Obat tetes mata pilocarpine memiliki durasi kerja sebagai penurun tekanan intraokuler selama 4 hingga 12 jam.[6]