Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Manitol general_alomedika 2022-05-25T12:19:05+07:00 2022-05-25T12:19:05+07:00
Manitol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Manitol

Oleh :
dr. Edwin Njoto MIPH MHM
Share To Social Media:

Farmakologi manitol berkaitan dengan fungsinya sebagai agen diuretik. Obat ini akan menyebabkan peningkatan osmolaritas di tubulus ginjal dan pembuluh darah, sehingga menurunkan reabsorbsi air dan elektrolit, serta menyebabkan diuresis.[1]

Farmakodinamik

Manitol adalah suatu glukosa sederhana yang linear dan mempunyai enam rantai karbon dengan karakteristik fisik berwarna putih dan tidak berbau.

Penggunaan Manitol untuk Menurunkan Tekanan Intrakranial

Manitol dapat digunakan untuk menurunkan tekanan intrakranial. Obat ini meningkatkan osmolaritas di pembuluh darah, tetapi tidak dapat menembus blood-brain barrier. Hal ini akan menarik air dari parenkim otak menuju ke ruang intravaskular, yang kemudian akan menuju ke ginjal dan diekskresikan melalui urine.[1,5]

Penggunaan Manitol untuk Menurunkan Tekanan Intraokular

Manitol dapat digunakan untuk menurunkan tekanan intraokular dengan cara menarik air dari vitreous humour mata menuju ruang intravaskular. Suatu studi menunjukkan bahwa pemberian manitol intravena efektif untuk menurunkan tekanan intraokular jangka pendek.[6]

Penggunaan Manitol untuk Manajemen Gagal Ginjal Akut

Manitol diduga efektif untuk mencegah dan menangani nekrosis tubular akut dan gagal ginjal akut. Manitol disaring oleh ginjal tetapi tidak diserap kembali dan menetap di tubulus ginjal, sehingga menyebabkan peningkatan ekskresi natrium ke tubulus distal dan diuresis osmotik. Hal ini menghasilkan efek 'flushing' dalam tubulus yang dapat mengurangi akumulasi sisa sel-sel nekrotik. Efek ini bersifat protektif bagi ginjal.[2]

Penggunaan Manitol untuk Ekskresi Substansi Toksik

Manitol juga diberikan untuk forced diuresis (meningkatkan ekskresi substansi toksik melalui ginjal). Pada saat diekskresikan, manitol yang sulit diabsorbsi akan menarik air ekstra ke tubulus kolektivus. Air ekstra ini akan meningkatkan ekskresi air, substansi toksik larut air, dan obat-obatan. Sediaan oral juga dapat digunakan sebagai katartik untuk preparasi tindakan gastrointestinal atau mengeliminasi toksin yang tertelan.[2]

Farmakokinetik

Farmakokinetik manitol memiliki onset menurunkan tekanan intrakranial dalam waktu 15 menit dan efek diuresis dalam waktu 1–3 jam. Durasi kerja untuk menurunkan tekanan intrakranial berkisar antara 1,5–6 jam.[3]

Absorbsi

Manitol adalah diuresis osmotik yang difiltrasi bebas pada glomerulus ginjal dan sangat sedikit diabsorbsi tubulus ginjal.[3,7]

Metabolisme

Hanya sebagian kecil dosis manitol yang diberikan akan dimetabolisme oleh tubuh. Metabolisme terjadi di hepar, di mana manitol dikonversikan menjadi glikogen.[3]

Distribusi

Manitol dikonsentrasikan di kompartemen ekstraselular. Obat ini tidak dapat menembus sawar darah-otak.[3]

Eliminasi

Kira-kira 80% dari 100 gram manitol dapat dideteksi dalam urine dalam 3 jam dan akan berkurang seiring dengan bertambahnya waktu. Pada konsentrasi puncak, manitol akan menunjukkan <10% reabsorpsi tubulus dan tidak diekskresikan oleh sel tubulus.[7]

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. National Library of Medicine. Mannitol. PubChem. 2018. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/D-mannitol
2. Shawkat H, Westwood MM, Mortimer A. Mannitol: a review of its clinical uses. Continuing Education in Anaesthesia Critical Care & Pain. 2012;12(2):82–85. doi:10.1093/bjaceaccp/mkr063
5. Fandino W. Understanding the physiological changes induced by mannitol: From the theory to the clinical practice in neuroanaesthesia. J Neuroanaesthesiol Crit Care. 2017;4:138-46.
6. Takkar B, Chandra P, Shah R, et al. Effect of Intravenous Mannitol on Intraocular Pressure in Vitrectomized Silicone-Oil-Filled Eyes. Seminars in Ophthalmology. 2016;32(6):672–675. doi:10.3109/08820538.2016.1169301
7. Food and Drug Administration (FDA). Osmitrol. 2018.

Pendahuluan Manitol
Formulasi Manitol

Artikel Terkait

  • Efektivitas Citicolin dan Piracetam untuk Stroke Iskemik dan Cedera Otak Traumatik
    Efektivitas Citicolin dan Piracetam untuk Stroke Iskemik dan Cedera Otak Traumatik
  • Anak Muntah Setelah Cedera Kepala: Perlu CT Scan atau Tidak
    Anak Muntah Setelah Cedera Kepala: Perlu CT Scan atau Tidak
  • Serba-serbi Glasgow Coma Scale (GCS)
    Serba-serbi Glasgow Coma Scale (GCS)
  • Pendekatan Klinis pada Pasien dengan Kelemahan Saraf Abducens
    Pendekatan Klinis pada Pasien dengan Kelemahan Saraf Abducens
  • Diagnosis Peningkatan Tekanan Intrakranial: Akurasi Tanda Klinis dan Pencitraan
    Diagnosis Peningkatan Tekanan Intrakranial: Akurasi Tanda Klinis dan Pencitraan

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Felicia
1 hari yang lalu
Manifestasi Klinis dan Pilihan Terapi pada Fraktur Basis Cranii - Artikel SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr. Felicia
1 Balasan
ALO Dokter!Pilihan terapi pada tata laksana fraktur basis cranii diputuskan berdasarkan manifestasi klinis termasuk adanya parese saraf kranial VII, ukuran...
dr.tia fajar sari
07 Oktober 2022
Pemeriksaan halo test pada pasien cedera kepala
Oleh: dr.tia fajar sari
1 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien cedera kepala gcs 15 tetapi keluar darah dari telinga sebelah kiri, saya mau bertnya, bagaimana cara pemeriksaan halo test...
Anonymous
06 Juli 2022
Pasien dengan cedera kepala ringan dan vulnus excoriatum
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. Saya memiliki pasien Ny. X/48 tahun dengan dx CKR 456 + Multiple VE. Pasien datang ke PKM dengan keluhan jatuh dari motor saat dibonceng +/ 10...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.