Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Minoxidil general_alomedika 2022-04-06T12:44:52+07:00 2022-04-06T12:44:52+07:00
Minoxidil
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Minoxidil

Oleh :
dr. Lina Yohanes, Sp.FK
Share To Social Media:

Indikasi minoxidil topikal yang utama adalah penggunaannya sebagai terapi alopesia androgenetik. Secara off-label, pemberian minoxidil juga dapat diberikan pada alopesia jenis lain. Minoxidil oral digunakan sebagai antihipertensi namun bentuk sediaan ini tidak tersedia di Indonesia.[1]

Indikasi

Indikasi penggunaan minoxidil yang mendapatkan persetujuan FDA adalah sebagai terapi alopesia androgenetik. Namun minoksidil juga digunakan secara off-label pada beberapa tipe lain alopesia seperti telogen effluvium, alopesia areata, scarring alopecia, hipotrikosis pada alis, monilethrix, dan alopesia yang disebabkan oleh kemoterapi.[1]

Minoxidil sediian oral digunakan sebagai antihipertensi namun terbatas untuk pasien yang tidak memberikan respon adekuat pada dosis terapi maksimal diuretik ditambah dua obat antihipertensi lain.[2]

Dosis

Dosis pemberian minoxidil untuk terapi alopesia umumnya sebagai berikut:

Alopesia Androgenetik

Dosis terapi alopesia androgenetik dibedakan pada pasien pria dan wanita. Pada pasien pria, dosis yang diberikan sebagai berikut:

  • 1 ml minoxidil solutio 2 atau 5% dua kali/ hari (maksimal 2 ml/ hari)
  • ½ capful minoxidil foam 5% dua kali/ hari (maksimal 1 capful/ hari)

Sedangkan pada pasien wanita, dosis yang diberikan yaitu 1 ml minoxidil solution 2% dua kali/ hari (maksimal 2 ml/ hari).[3,8]

Penggunaan minoxidil solutio dengan konsentrasi 5% dinilai memiliki efikasi yang lebih baik dalam mengobati alopesia androgenetik pada pria. Beberapa pasien lebih menyukai penggunaan minoxidil 5% foam karena diduga mengurangi resiko efek samping iritasi.[14,15]

Minoxidil harus digunakan dua kali sehari selama setidaknya empat bulan sebelum mengevaluasi respons awal terhadap terapi alopesia androgenetik pada pasien pria. Kerontokan rambut dapat terjadi pada awal pengobatan dan biasanya berkurang dalam waktu dua bulan.[16]

Pertumbuhan rambut dapat terlihat dalam empat hingga delapan bulan dan stabil pada 12 hingga 18 bulan. Dengan demikian, setahun penuh pengobatan dianjurkan sebelum menilai kemanjuran pengobatan.[16]

Pasien perlu diperingatkan untuk menggunakan minoxidil sesuai anjuran dan tidak menghentikan pengobatan bila terjadi kerontokan rambut pada awal pengobatan. Hal ini dikarenakan terjadinya stimulasi folikel telogen untuk masuk kembali ke fase anagen. Kerontokan rambut yang meningkat biasanya sembuh dalam waktu dua bulan.[16]

Alopesia Areata

Pada alopesia areata, dilakukan pemberian 1 ml minoxidil solutio 5% dua kali/ hari.[3]

Pada 1 ml minoxidil solutio mengandung 20 mg minoxidil. Sedangkan pada ½ capful minoxidil foam yaitu 1 g foam mengandung 50 mg minoxidil.[3]

Hipertensi Resisten

Minoxidil oral diberikan untuk pasien hipertensi yang tidak mengalami perbaikan meskipun telah mendapat dosis terapi maksimum diuretik dan 2 agen antihipertensi lainnya.[2]

Dosis awal pemberian yaitu 5 mg sekali sehari, dosis ditingkatkan secara bertahap dalam interval 3 hari atau lebih hingga dosis maksimum 100 mg/hari dalam 1 hingga 3 dosis terbagi.[17]

Jika diperlukan penurunan tekanan darah secara cepat, dosis dapat disesuaikan setiap 6 jam dengan pemantauan ketat; dengan dosis efektif biasa: 10 sampai 40 mg/hari dalam 1 sampai 3 dosis terbagi.[17]

Minoxidil sediaan oral tidak tersedia di Indonesia, oleh karena itu indikasi ini hanya untuk penggunaan di luar Indonesia.[17]

Referensi

1. Stoehr JR, Choi JN, Colavincenzo M, Vanderweil S. Off-Label Use of Topical Minoxidil in Alopecia: A Review. American Journal of Clinical Dermatology. 2019.
2. Minoxidil (Systemic). 2021. https://www.drugs.com/monograph/minoxidil-systemic.html
3. Minoxidil Topical. 2022. https://www.drugs.com/drugs/minoxidil-topical.html
8. Minoxidil – Drug Summary.2022. https://pdr.net/drug-summary/Minoxidil-minoxidil-774#15
14. Olsen EA, Dunlap FE, Funicella T, Koperski JA, Swinehart JM, Tschen EH, Trancik RJ. A randomized clinical trial of 5% topical minoxidil versus 2% topical minoxidil and placebo in the treatment of androgenetic alopecia in men.J Am Acad Dermatol. 2002;47(3):377.
15. Olsen EA, Whiting D, Bergfeld W, Miller J, Hordinsky M, Wanser R, Zhang P, Kohut B. A multicenter, randomized, placebo-controlled, double-blind clinical trial of a novel formulation of 5% minoxidil topical foam versus placebo in the treatment of androgenetic alopecia in men.J Am Acad Dermatol. 2007;57(5):767. Epub 2007 Aug 29
16. Blumeyer A et al. Evidence-based (S3) guideline for the treatment of androgenetic alopecia in women and in men. European Dermatology Forum (EDF). J Dtsch Dermatol Ges. 2011 Oct;9 Suppl 6:S1-57.
17. Whelton PK, Carey RM, Aronow WS, et al. 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA guideline for the prevention, detection, evaluation, and management of high blood pressure in adults: a report of the American College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Clinical Practice Guidelines. Hypertension. 2018

Formulasi Minoxidil
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Rambut Rontok, Keluhan yang Banyak Ditanyakan Secara Telekonsultasi Selama Pandemi COVID-19
    Rambut Rontok, Keluhan yang Banyak Ditanyakan Secara Telekonsultasi Selama Pandemi COVID-19
  • Red Flags Rambut Rontok
    Red Flags Rambut Rontok
Diskusi Terkait
Anonymous
12 Maret 2023
Terapi kerontokan rambut pada wanita
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien seorang wanita dengan keluhan kerontokan rambut yang berlangsung lebih 10 tahun. Awal mulanya pasien menderita thypus dan...
Anonymous
10 Maret 2023
Terapi PRP untuk masalah kebotakan
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Izin bertanya utk TS dr.SpKK.....utk menangani pasien dng masalah kebotakan, apakah dng PRP bisa menumbuhkan kembali rambut di area kebotakan yg sudah tidak...
Anonymous
26 Februari 2023
Tata laksana rambut rontok yang bertambah banyak
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alodok, selamat sore....Pasien 32 thn, dtg dgn keluhan rambur rontok, kurang lbh 1 bulanan.Awalnya pasien pernah mengalami rambut rontok jika ramburnya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.