Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Formulasi Baclofen general_alomedika 2021-12-21T10:46:47+07:00 2021-12-21T10:46:47+07:00
Baclofen
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Formulasi Baclofen

Oleh :
dr. Jessica Elizabeth
Share To Social Media:

Di tingkat global, formulasi baclofen tersedia dalam bentuk tablet, solusio oral, dan juga solusio intratekal. Namun, formulasi baclofen yang tersedia di Indonesia saat ini adalah dalam bentuk tablet saja.[4,6,8]

Bentuk Sediaan

Di beberapa negara lain, baclofen tersedia dalam bentuk tablet, solusio oral, dan juga solusio intratekal. Mayoritas tablet dikemas dalam dosis 5 mg, 10 mg, atau 20 mg. Akan tetapi, baclofen yang tersedia di Indonesia saat ini adalah baclofen tablet 10 mg.[1,4,8]

Cara Penggunaan

Penggunaan baclofen oral dimulai dengan dosis rendah dan dosis terbagi. Dosis lalu ditingkatkan secara bertahap berdasarkan respons klinis dan toleransi pasien. Obat ini dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Konsumsi dengan makanan dilaporkan dapat mengurangi risiko efek samping gastrointestinal.[7]

Pemberian baclofen intratekal dimulai melalui skrining. Dosis skrining yang memberikan respons positif selama 24 jam pertama kemudian digandakan dan diberikan melalui pump infusion dengan kateter intratekal. Saat menghentikan obat, turunkan dosis perlahan karena penghentian mendadak bisa menimbulkan demam tinggi, perubahan status mental, spastisitas rebound yang parah, dan efek samping berat lainnya.[1,7]

Cara Penyimpanan

Obat sebaiknya disimpan dalam wadah yang tertutup rapat dan dijauhkan dari anak. Simpan dalam suhu ruangan terkontrol 20–25 derajat Celsius untuk sediaan tablet dan suhu <25 derajat Celsius untuk sediaan solusio oral. Sementara itu, sediaan intratekal disimpan di suhu <30 derajat Celsius. Lindungi dari panas dan kelembaban tetapi hindari menyimpan obat dalam lemari pendingin.[5,6]

Referensi

1. Ghanavatian S, Derian A. Baclofen. StatPearls Publishing. 2020. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK526037/
4. BPOM. Baklofen. Pusat Informasi Obat Nasional. http://pionas.pom.go.id/monografi/baklofen
5. MIMS. Baclofen. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/baclofen?mtype=generic
6. FDA. KEMSTRO (baclofen orally disintegrating tablets). 2003. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2003/21589_kemstro_lbl.pdf
7. FDA. OZOBAX (baclofen) oral solution. 2019.
8. PIONAS. Pelemas Otot Skelet. http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-10-otot-skelet-dan-sendi/102-obat-yang-digunakan-dalam-gangguan-neuromuskuler/1022-pelemas

Farmakologi Baclofen
Indikasi dan Dosis Baclofen

Artikel Terkait

  • Pencegahan Cerebral Palsy pada Asfiksia Neonatorum
    Pencegahan Cerebral Palsy pada Asfiksia Neonatorum
  • Kontroversi Kombinasi Muscle Relaxant dan Antiinflamasi Non Steroid untuk Nyeri Punggung Bawah Akut
    Kontroversi Kombinasi Muscle Relaxant dan Antiinflamasi Non Steroid untuk Nyeri Punggung Bawah Akut
  • Bukti Ilmiah Peran Steroid pada Cedera Medula Spinalis Akut
    Bukti Ilmiah Peran Steroid pada Cedera Medula Spinalis Akut
  • Pelepasan Cervical Collar pada Pasien Trauma Tumpul dengan Penurunan Kesadaran
    Pelepasan Cervical Collar pada Pasien Trauma Tumpul dengan Penurunan Kesadaran
  • Waspadai Autonomic Dysreflexia pada Cedera Medulla Spinalis
    Waspadai Autonomic Dysreflexia pada Cedera Medulla Spinalis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 Januari 2023, 10:31
Kedua tungkai kaki sulit digerakkan saat menstruasi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok ,izin bertanya.Wanita usia 33 tahun, menikah. datang dengan keluhan setiap menstruasi kedua tungkai os sulit digerakkan, os mengatakan setiap...
Anonymous
Dibalas 13 September 2022, 08:25
Faktor resiko cerebral palsy pada neonatus kurang bulan dengan periodic apnea
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan dengan riwayat asfiksia neonatorum datang dengan kondisi periodic apnea. Izin...
Anonymous
Dibalas 07 Juni 2022, 10:31
Cedera Saraf - Saraf Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Ade Wijaya, Sp.S. Ijin bertanya dok. Apabila ada lesi neurologis pada orang dewasa yang menyebabkan neuronnya terputus, misalnya karena trauma....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.