Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Farmakologi Pipemidic Acid general_alomedika 2020-09-08T14:08:03+07:00 2020-09-08T14:08:03+07:00
Pipemidic Acid
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Pipemidic Acid

Oleh :
dr. Brenda Desy Romadhon
Share To Social Media:

 

Secara farmakologi, pipemidic acid bekerja dengan menghambat aktivitas enzim gyrase (topoisomerase tipe II). Enzim ini bertanggung jawab untuk proses pemisahan DNA dan pembentukan isomer DNA, sehingga inhibisinya akan mengganggu proses replikasi DNA bakteri dan menimbulkan efek bakterisidal.[7]

Farmakodinamik

Pipemidic acid merupakan antibiotik derivat dari piromidic acid yang memiliki aktivitas poten terhadap bakteri gram negatif dan beberapa bakteri gram positif. Data mengenai mekanisme aksi pipemidic acid masih terbatas, tetapi efek bakterisidal diperkirakan terjadi karena obat ini dapat menginhibisi aktivitas enzim DNA gyrase. Inhibisi enzim ini akan mengganggu replikasi DNA bakteri. Konsentrasinya yang tinggi di urine membuat obat ini poten untuk mengatasi infeksi saluran kemih.[3,7]

Farmakokinetik

Data farmakokinetik pipemidic acid saat ini masih terbatas. Namun, obat ini diketahui dapat diabsorbsi dengan baik setelah konsumsi peroral. Proses eliminasi terutama terjadi melalui urine dalam bentuk yang masih aktif secara bakteriologis.

Absorbsi

Data terkait absorbsi pipemidic acid masih terbatas, tetapi obat ini diketahui dapat diabsorbsi dengan baik setelah pemberian peroral. Konsentrasi puncak dalam plasma adalah 4–12 µg/ml setelah pemberian dosis 50 mg/kg pada tikus, anjing, monyet, dan pada manusia (laki-laki). Bioavaibilitas setelah konsumsi oral diperkirakan mencapai 93%.[3,6]

Distribusi

Pipemidic acid berikatan dengan protein di plasma manusia sebesar 20%. Obat ini didistribusikan hampir ke semua organ dan jaringan, tetapi memiliki konsentrasi yang paling tinggi pada empedu dan urine. Konsentrasi di urine dilaporkan lebih tinggi dari konsentrasi di plasma.[3]

Metabolisme

Sebagian besar pipemidic acid diekskresikan dalam bentuk masih aktif, sehingga obat ini diperkirakan tidak banyak dimetabolisme oleh tubuh.[3,6]

Eliminasi

Sekitar 25–88% pipemidic acid yang dikonsumsi secara oral diekskresikan melalui urine dan sisanya dieliminasi melalui feses. Hampir 100% obat ini dieliminasi dalam bentuk yang masih aktif.[3]

Resistensi

Pipemidic acid dapat mengalami resistensi silang dengan obat golongan quinolone yang lain, seperti piromidic acid dan nalidixic acid. Resistensi ini disebabkan oleh penurunan sensitivitas sistem sintesis DNA bakteri terhadap obat.[6]

Referensi

3. Azierta. Pipemidic Acid: PDE Determination Strategy. 2016. http://e-lactancia.org/media/papers/Pipemidic-DS-Azierta2016.pdf
6. Jodrugs. Pipemidic Acid. 2020. http://www.jodrugs.com/products/38511-pipemidic-acid.aspx#
7. Martínez JL. Mechanisms of Action and of Resistance to Quinolones. Wiley Online Library: 2019. doi:10.1002/9781119282549.ch2

Pendahuluan Pipemidic Acid
Formulasi Pipemidic Acid

Artikel Terkait

  • Urinalisis untuk Mendeteksi Infeksi Saluran Kemih pada Bayi Usia Kurang Dari 60 Hari
    Urinalisis untuk Mendeteksi Infeksi Saluran Kemih pada Bayi Usia Kurang Dari 60 Hari
  • Penggunaan Antibiotik Profilaksis Pada Anak dengan Infeksi Saluran Kemih Berulang
    Penggunaan Antibiotik Profilaksis Pada Anak dengan Infeksi Saluran Kemih Berulang
  • Anjuran Antibiotik untuk ISK pada Populasi Geriatri
    Anjuran Antibiotik untuk ISK pada Populasi Geriatri
  • Pemeriksaan pada Infeksi Saluran Kemih Rekuren Wanita
    Pemeriksaan pada Infeksi Saluran Kemih Rekuren Wanita
  • Urinalisis vs Kultur Urine untuk Mendiagnosis Infeksi Saluran Kemih Anak
    Urinalisis vs Kultur Urine untuk Mendiagnosis Infeksi Saluran Kemih Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
11 Mei 2022
Pilihan antibiotik untuk anak Infeksi saluran kemih berulang - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Annisya, Sp.AMohon bertanya dok. Untuk pasien anak usia 8 tahun yang sudah sering mengalami ISK berulang, apakah antibiotik yang direkomendasikan?...
Anonymous
14 April 2022
ISK pada Kehamilan - Urologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Dian, SpU,Pada pasien hamil yang mengalami ISK apakah semuanya perlu diberikan antibiotik? Atau jika asimtomatis tidak diperlukan? Terima kasih, dok
dr. Hudiyati Agustini
14 April 2022
Perbedaan ISK pada pasien perempuan dan pria - Urologi Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO dr. Dian Sp.U.. Apakah ada perbedaan penatalaksanaan untuk ISK atau sistitis pada pasien perempuan dan pria?Terimakasih

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.