Alo Dokter ! 

Terima kasih atas pertanyaannya. 

Dehisensi luka dapat dilakukan penilaian ulang kondisi luka. Misalnya, apakah terdapat kondisi infeksi. 

Kemudian dapat dilakukan tahapan preparasi bed luka sebelum dilakukan penutupan kembali, yaitu dengan debridement, mengontrol eksudat (dengan absorbent dressing), mengontrol infeksi, dan mengontrol komorbid pada pasien (jika ada). 

Selanjutnya dapat dievaluasi ulang dan diputuskan apakah luka akan ditutup secara sekunder dengan perawatan luka lanjutan (pilihan dressing sesuai kondisi luka) atau ditutup dengan penjahitan ulang. 

Pada prinsipnya, pilihan penutupan luka dapat mengikuti prinsip "reconstructive ladder".

Kompetensi dokter umum terbatas hingga penutupan primer. Jika memerlukan penutupan yang lebih advanced (anak tangga lebih tinggi), seperti skin grafting, flap; atau jika luka cenderung mengarah menjadi luka kronik maupun hard-to-heal wound, maka dapat dikonsulkan kepada dokter SpBP-RE di daerah tempat Dokter bertugas. 

Demikian yang dapat saya jelaskan. 
Semoga infonya bermanfaat. 

Terima kasih!