ALO dokter,

Ijin ikut berdiskusi ya dok.

Diagnosis HIV ditegakkan dengan 2 metode pemeriksaan: serologis dan virologis. Pemeriksaan serologis memeriksa antigen dan antibodi. Pemeriksaan ini terdiri dari rapid immunochromatography test (tes cepat) dan enzyme immunoassay (EIA), tujuannya adalah untuk mendeteksi antibodi.

Pemeriksaan virologis untuk mendeteksi DNA HIV dan RNA HIV, dengan saran pemeriksaan pada:

1. Bayi < 18 bulan

2. Infeksi HIV primer

3. Kasus terminal dengan hasil pemeriksaan antibodi negatif, tetapi gejala klinis sangat mendukung ke arah AIDS

4. Konfirmasi hasil pemeriksaan yang inkonklusif atau dua hasil lab yang berbeda 

Hasil pemeriksaan HIV dikatakan positif apabila:

1. Tiga hasil pemeriksaan serologis dengan tiga metode atau reagen berbeda menunjukan hasil reaktif.

2. Pemeriksaan virologis kuantitatif atau kualitatif terdeteksi HIV.

Bila negatif, tes ulang 4-6 minggu dan edukasi pencegahan HIV

Sumber: https://siha.kemkes.go.id/portal/files_upload/PNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdf

Berikut artikel Alomedika mengenai diagnosis HIV: https://www.alomedika.com/penyakit/penyakit-infeksi/hiv/diagnosis

CMIIW

Semoga membantu