Pasien tuberkulosis yang tidak meminum obat sesuai jadwal hingga 2 hari apakah harus mengulang dari awal - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alo dokter, mau tanya, jika pasien tidak minum OAT 1-2 hari, apakah pasien masih bisa lanjut minum OAT atau harus mengulang dari awal ? Jika muncul selera...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Pasien tuberkulosis yang tidak meminum obat sesuai jadwal hingga 2 hari apakah harus mengulang dari awal

    Dibalas 29 Juni 2020, 14:41

    Alo dokter, mau tanya, jika pasien tidak minum OAT 1-2 hari, apakah pasien masih bisa lanjut minum OAT atau harus mengulang dari awal ? 

    Jika muncul selera ikterik, obat di hentikan sementara atau bagaimana dok? Terimakasih

29 Juni 2020, 13:44

Alo Dok,

Teruskan saja dok konsumsi obatnya sampai selesai, baru dikatakan putus obat jika pasien tidak konsumsi obat selama 1-2 bulan dok. Algoritmenya saya lampirkan di bawah ya dok. 

Mengenai efek samping ikterik bisa muncul akibat pemberian streptomisin, isoniazid, rifampisisn dan pirazinamid. Penanganannya adalah dengan menghentikan OAT sebelumnya dan ganti ke jenis obat lain dok. CMIIW

Ref: Kepmenkes tahun 2019 tentang pedoman tata laksana Tb

Permenkes no 67 tahun 2016 tentang penanggulangan tb

29 Juni 2020, 14:41
Terimakasih ya dok
28 Juni 2020, 11:01
Alodok, izin menjawab.

Penderita TB paru yang menghentikan pengobatannya < 2 minggu, OAT dilanjutkan sesuai jadwal.

Bila klinis ikterik, timbul gejala mual muntah setelah penggunaan OAT suspek terjadi hepatitis imbas obat. Karena itu OAT distop.
Paduan OAT yang dianjurkan:
- stop OAT yang bersifat hepatotoksik (RHZ)
- monitor klinis dan lab. Jika klinis dan lab (bilirubin, SGOT, SGPT) normal kembali, maka tambahkan INH desensitisasi sampai dengan dosis penuh (300mg).
Lalu perhatikan klinis lab saat INH dosis penuh, bila klinis dan lab normal, tambahkan rifampisin, desensitisasi sampai dosis penuh (sesuai BB). Sehingga paduan obat menjadi RHES.
- Pirazinamid tidak boleh digunakan lagi.

Ref: PDPI. Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Tuberkulosis di Indonesia.

28 Juni 2020, 13:54
Terimakasih dokter