Bagaimana penatalaksanaan TB ekstra paru pada praktik dibandingkan pedoman klinis - Diskusi Dokter

general_alomedika

Selamat pagi Docs, maaf mengganggu. Pertanyaan saya ini terkait tatalaksana pada TB ekstra paru. Dari apa yang saya baca dan pelajari dari "pedoman nasional...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Bagaimana penatalaksanaan TB ekstra paru pada praktik dibandingkan pedoman klinis

    Dibalas 23 Juli 2018, 14:57
    dr. Jessica Prisscila, Sp.PA
    dr. Jessica Prisscila, Sp.PA
    Dokter Spesialis Patologi Anatomi

    Selamat pagi Docs, maaf mengganggu. Pertanyaan saya ini terkait tatalaksana pada TB ekstra paru. Dari apa yang saya baca dan pelajari dari "pedoman nasional pengendalian tuberkulosis" dr Kemenkes & Dirjen P2PL thn 2014 mengkategorikan pengobatan TB dewasa hanya kedalam 2 kategori:



    - Kategori 1: TB paru terkonfirmasi bakteriologis, TB paru terdiagnosa klinis, TB extra paru. Dengan regimen seperti yg kita ketahui 2HRZE/4H3R3



    - kategori 2: pasien kambuh, gagal berobat kategori 1, diobati kembali setelah putus berobat (lost to follow up, kalau istilah lamanya adalah "default"). Dengan regimen 2HRZES/HRZE/5H3R3E3



    Nah untuk kasus seperti TB extra paru semisal TB kelenjar, skrofuloderma maka anggapan saya yg dipergunakan adalah regimen terapi seperti kategori 1, yg artinya hanya diberikan selama 6 bulan



    termasuk dari Treament of Tuberculosis guidelines 4th edition, WHO juga menyebutkan bahwa "pulmonary and extrapulmonary disease should be treated with the same regimens". Hanya saja notes tambahan bahwa beberapa ahli menganjurkan terapi 9-12 bulan utk meningitis TB dan 9 bulan utk TB tulang dan sendi



    Tapi mengapa pada kenyataannya bahkan seringkali juga menemui pasien TB ekstraparu (diluar dari TB tulang atau TB sendi, meningitis TB) yg mendapat pengobatan kategori 1 selama lebih dari 6 bulan ya, dan itupun padahal sudah pengobatan oleh dokter spesialis paru. Memang kalau saya buka di konsensus TB PDPI dari klikpdpi, halaman 46 menyebutkan bahwa untuk TB diluar paru (TB tulang, TB sendi, TB kelenjar) maka menggunakan panduan 2RHZE/10RH. Padahal pada konsensus yg sama, halaman 34 menyebutkan bahwa TB diluar paru kasus berat menggunakan regimen 2HRZE/4RH (sama dengan pedoman kemenkes)



    Sebetulnya bagaimana tatalaksana TB ekstra paru? krn sejujurnya membingungkan sekali membaca sumber2 yang penjelasannya berbeda2 ini, juga beda pula dengan praktek nyatanya



    Mohon maaf kalau kepanjangan 😅 Dan atas bantuannya, BTK

22 Juli 2018, 11:39
selama ini, karena saya sering menemui kasus Bedah yang pernah saya temukan durante operasi adalah Peritonitis TB, Spondilitis TB maupun TB kelenjar yang terbanyak pada daerah leher. Setelah dilakukan konfirmasi dengan PA Dan menyatakan TB ekstra pulmonal memang rata2 mendapatkan pengobatan lebih dari 6 bulan Dan dalam evaluasi sampai 6 bulan Masih didapatkan gejala seperti kgb leher yang masih membesar setelah pengobatan diperpanjang gejala tsb Baru hilang.
namun pada TB guidelines pada kasus ekstra pulmonal yg terbit tahun 2016 memang rata2 durasi pengobatan selama 6 bulan namun tentu Saja ada beberapa faktor yg perlu dievaluasi seperti penyakit penyerta (HIV) atau kondisi klinis. tentu saja guidelines bisa dijadikan patokan karena Hal tsb didapatkan dari penelitian panjang namun Jangan lupa penelitian tsb tidak 100% sama setiap pasien. artinya tetap kembali lagi melihat kondisi klinis Dan hasil pemeriksaan yang didapatkan akan menentukan perlu dilanjutkan lebih 6 bulan atau tidak.
mohon maaf jika salah, karena saya sendiri bukan spesialis paru atau mendalami tentang TB 🙏
22 Juli 2018, 15:38
dr. Jessica Prisscila, Sp.PA
dr. Jessica Prisscila, Sp.PA
Dokter Spesialis Patologi Anatomi

dr. Dian Ibnu Wahid
Jul 22, 2018 at 11:39 am

selama ini, karena saya sering menemui kasus Bedah yang pernah saya temukan durante operasi adalah Peritonitis TB, Spondilitis TB maupun TB kelenjar yang terbanyak pada daerah leher. Setelah dilakukan konfirmasi dengan PA Dan menyatakan TB ekstra pulmonal memang rata2 mendapatkan pengobatan lebih dari 6 bulan Dan dalam evaluasi sampai 6 bulan Masih didapatkan gejala seperti kgb leher yang masih membesar setelah pengobatan diperpanjang gejala tsb Baru hilang.
namun pada TB guidelines pada kasus ekstra pulmonal yg terbit tahun 2016 memang rata2 durasi pengobatan selama 6 bulan namun tentu Saja ada beberapa faktor yg perlu dievaluasi seperti penyakit penyerta (HIV) atau kondisi klinis. tentu saja guidelines bisa dijadikan patokan karena Hal tsb didapatkan dari penelitian panjang namun Jangan lupa penelitian tsb tidak 100% sama setiap pasien. artinya tetap kembali lagi melihat kondisi klinis Dan hasil pemeriksaan yang didapatkan akan menentukan perlu dilanjutkan lebih 6 bulan atau tidak.
mohon maaf jika salah, karena saya sendiri bukan spesialis paru atau mendalami tentang TB 🙏

terima kasih atas jawabannya dok.. Dan menarik sekali yang dokter sampaikan, kalau boleh saya bertanya kembali, kalau seperti utk peritonitis TB itu bagaimana cara evaluasi hasil pengobatannya ya dok? maksudnya utk kemudian mempertimbangkan apakah cukup diterapi OAT selama 6 bulan, atau perlu lebih..

22 Juli 2018, 16:01

dr. Jessica Prisscila
Jul 22, 2018 at 15:38 PM

terima kasih atas jawabannya dok.. Dan menarik sekali yang dokter sampaikan, kalau boleh saya bertanya kembali, kalau seperti utk peritonitis TB itu bagaimana cara evaluasi hasil pengobatannya ya dok? maksudnya utk kemudian mempertimbangkan apakah cukup diterapi OAT selama 6 bulan, atau perlu lebih..

penanganan utama tentu saja terapi peritonitisnya dahulu yang umumnya menimbulkan keluhan nyeri pada seluruh lapang perut yang membuat pasien datang untuk mencari pengobatan. umumnya durante operasi didapatkan bercak keputihan disekitar rongga peritoneum Dan juga dinding usus. beberapa pasien datang sudah disertai perforasi pada dinding usus. Evaluasi pengobatannya setelah operasi dengan dilihat Saja tanda Peritonitis jika sudah menghilang, kontraksi usus Baik dan tanpa gangguan Bab artinya sdh membaik. karena tidak mungkin setelah dilakukan terapi paket TB lalu kita menganjurkan untuk pasien dilakukan laparatomy evaluasi TB peritoneum tsb.

23 Juli 2018, 14:57
dr. Jessica Prisscila, Sp.PA
dr. Jessica Prisscila, Sp.PA
Dokter Spesialis Patologi Anatomi

dr. Dian Ibnu Wahid
Jul 22, 2018 at 16:01 pm

penanganan utama tentu saja terapi peritonitisnya dahulu yang umumnya menimbulkan keluhan nyeri pada seluruh lapang perut yang membuat pasien datang untuk mencari pengobatan. umumnya durante operasi didapatkan bercak keputihan disekitar rongga peritoneum Dan juga dinding usus. beberapa pasien datang sudah disertai perforasi pada dinding usus. Evaluasi pengobatannya setelah operasi dengan dilihat Saja tanda Peritonitis jika sudah menghilang, kontraksi usus Baik dan tanpa gangguan Bab artinya sdh membaik. karena tidak mungkin setelah dilakukan terapi paket TB lalu kita menganjurkan untuk pasien dilakukan laparatomy evaluasi TB peritoneum tsb.

baik dok, terima kasih atas infonya ya, sangat membantu 🙂