Perubahan dosis obat diabetes pada pasien PROLANIS - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alo dokter, izin bertanya, terkait Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) di Puskesmas, khususnya pada pasien DMSaat diberikan surat rujukan balik...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Perubahan dosis obat diabetes pada pasien PROLANIS

    Dibalas 19 November 2023, 19:34

    Alo dokter, izin bertanya, terkait Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) di Puskesmas, khususnya pada pasien DM

    Saat diberikan surat rujukan balik oleh dr.sp, baiknya kita mengikuti dosis sesuai anjuran sampai bagaimana ya?

    Jika, contoh gula darah pasien sudah turun, apakah kita boleh menurunkan dosisnya?

    Namun, setelah diturunkan, ternyata gula darah pasien naik kembali, apakah kita naikkan kembali dosisnya?

    Kiranya, apakah dosis yang berubah-ubah setiap bulan dapat mempengaruhi target gula darah pasien?

17 Oktober 2023, 13:14
dr.Naldo Sofian, SpPD
dr.Naldo Sofian, SpPD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Alo juga, dokter. Izin membantu. Gula darah memang ditargetkan mencapai batasan wajar dan normal dengan obat gula. Jadi jika turun, ya memang sudah semestinya turun dan tidak perlu diubah2 lagi dosisnya kecuali pasien mengalami hipoglikemia <70 mg/dl dan/atau tanpa gejala. Obat Diabetes diharapkan membuat gula darah mencapai target ideal gula darah puasa < 130 dan 2 jam sesudah makan <180. Namun memang tidak semua individu perlu dibuat agresif mencapai target tersebut, terkhusus pada orang tua dan mereka dengan penyakit komplikasi yang banyak. Jadi jika sudah mencapai targetnya dan tidak ada masalah dengan kondisi tersebut, obatnya mohon diteruskan dengan dosis yang sama. Fluktuasi berlebihan kadar gula darah baik tinggi maupun rendah dapat mengakibatkan komplikasi yang sama beratnya dengan orang diabetes yang tidak minum obat soalnya. Notes:
Maaf sumber di bawah ini memang sumber lama karena yang baru terhapus. Tapi pada prinsipnya sama perihal bagaimana mengendalikan gula darah yang baik beserta targetnya tidak berbeda dengan pedoman yg 2021.
Pedoman Pengelolaan DM Tipe 2 2019.pdf
19 Oktober 2023, 07:05
Maaf dok, izin bertanya juga, beberapa kali saya mendapati pasien yang mendapat insulin berkunjung, meminta untuk menurunkan dosis insulin yg diberikan dokter SpPD karena merasa lemas setelah mendapat dosis insulin yg terakhir. Bagaimana sebaiknya menyikapi hal ini dok? Apa saja pertimbangan menurunkan dosisnya dan bagaimana aturannya? Terimakasih
19 Oktober 2023, 07:18
dr.Naldo Sofian, SpPD
dr.Naldo Sofian, SpPD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Alo juga, dokter. Oh iya, kalau itu memang berarti ada kemungkinan pasien mengalami hipoglikemia, tetapi karena setelahnya pasien makan, mungkin jadinya tidak tercatat. Idealnya, pasien melakukan SMBG (self monitoring blood glucose) / PGDM (pemantauan glukosa darah mandiri) jadi kita tahu mana yang gula nya jadi terlampau turun dan mana yang tidak, termasuk apa saja yang dimakan setiap hari dan dj jam berapa.Jadi gula darahnya dicek rutin (metodenya terlampir) dan kita akan tahu insulin mana yang harus diubah lagi dosisnya. Namun tentu tidak semua pasien memiliki alat glukuometer. Oleh karenanya baiknya, kalau menurut saya, diidentifikasi dulu jadwal makannya dan kapan lemasnya
1. Kalau lemasnya di jam aktivitas atau menjelang makan, berarti identifikasi porsi makan sebelumnya. Jika memang sedikit, yang diturunkan adalah dosis premeal (menjelang makan) sebelum lemasnya terjadi (misalnya lemasnya jam 10 pagi, berarti dosis insulin pagi menjelang makan nya yang diturunkan).
2. Kalau lemas atau gejala hipoglikemia nya saat menjelang atau selama tidur, berarti baiknya insulin basalnya (yang menjelang tidur walau tidak selalu diberikan menjelang tidur) yang diturunkan dosisnya. Besar penurunannya cukup 2-4 U per hari dan dievaluasi per 3 hari (jangan diturunkan tiap hari karena pasti fluktuasi gula darahnya akan jadi besar). Termasuk edukasi asupan rutin makanan dan snack di antara makanan porsi besar. Notes: ingat bahwa untuk insulin premeal semestinya diberikan menjelang makan. Kalau pasiennya tidak makan, sebaiknya tidak usah diberikan karena tujuannya adalah utk mengendalikan gula yang naik sesudah makan. Demikian sekilas saran saya. Semoga membantu.
Pedoman PGDM 2019 eBook (PDF).pdf
19 November 2023, 18:29
Terimakasih Dokter🙏🏻
17 Oktober 2023, 07:09

ALO dr. Arti, dosis OAD biasanya menggunakan target HbA1C yang diukur setiap 3 bulan. Namun, dengan monitoring harian terkait risiko hipoglikemia. Lengkapnya ada di referensi Alomedika: e-prescription DM tipe 2:

https://www.alomedika.com/penyakit/endokrinologi/diabetes-mellitus-tipe-2/panduan-e-prescription

19 November 2023, 18:29
Terimakasih dokter🙏🏻
19 Oktober 2023, 08:26
Baik dokter, terimakasih, sangat membantu penjelasannya
19 November 2023, 19:34
dr.Naldo Sofian, SpPD
dr.Naldo Sofian, SpPD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Maaf baru balas terkait yang permintaan penurunan insulin. Hal tersebut berarti menunjukkan mungkin ada episode hipoglikemia baik absolut maupun relatif. Untuk perihal ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan1. Kapan terjadi hipoglikemia. Karena kalau terjadinya di jam menjelang makan siang, berarti yang bermasalah adalah dosis insulin pagi. Kalau terjadinya tengah malam atau pagi2 (sampai terbangun karena kelaparan, keringatan, atau gula tengah malam mendadak tinggi [somogy effect]), berarti insulin menjelang tidurnya yang bermasalah. Notes: saya sebut insulin menjelang tidur karena tidak semua insulin basal diberikan menjelang tidur2. Pastikan pasien makan menjelang dapat insulin premeal dalam jumlah sesuai. Ingat bahwa insulin premeal ditujukan untuk mengurangi lonjakan gula darah akibat makan. 3. Pastikan tidak ada obat lain yang mempengaruhi kejadian hipoglikemia. Contohnya beta blocker, levofloxacin, cotrimoxazole, cimetidine, Salisilat, SSRI (sertraline, fluoxetine), dll. 4. Evaluasi keberadaan inflamasi kronik yang akhirnya terkendali. TBC, obesitas, atau pasca operasi misalnya, jika sudah sembuh mungkin kebutuhan insulinnya akan berkurang. Kalau memang betul kondisi tersebut mengakibatkan hipoglikemia, turunkan dosisnya bertahap sampai toleransi tercapai. Penurunan yang rata2 di 2-4U. Lalu dilihat per 3 hari. Ingat jangan sampai menurunkan dosis terlalu banyak agar tetap mencapai target. Demikian yang bisa saya tambahkan. Terima kasih