Alo dokter,

Berdasarkan studi, deksametason atau kortikosteroid hanya menunjukkan peningkatan kelangsungan hidup pada pasien COVID-19 dengan ARDS yang membutuhkan oksigen atau ventilasi. 

Referensi: https://www.alomedika.com/kortikosteroid-untuk-penanganan-covid-19

https://jamanetwork.com/journals/jama/fullarticle/2770279

Alo dr. Anon, 

Hingga saat ini, belum ada terapi definitif dari COVID-19. Sehingga tata laksana bersifat suportif seperti cairan dan oksigen. 

 

Beberapa bulan terakhir ini, penelitian WHO solidarity trial menilai bahwa, obat-obatan yang tersedia saat ini tidak memberikan keuntunga bagi pasien dengan COVID-19. Misalnya, WHO tidak lagi menganjurkan pemberian hidroksiklorokuin/klorokuin fosfat dan lopinavir/ritonavir pada pasien dengan COVID-19. Walaupun, pemberian dexamethasone memperbaiki survival dari pasien COVID-19 dengan ARDS (kondisi berat) 

(sumber: https://www.google.com/search?client=safari&rls=en&q=alomedika+kortikosteroid+covid-19&ie=UTF-8&oe=UTF-8 ; Updated Version: alomedika klorokuin fosfat dan remdesivir)

 

Salah satu upaya yang dapat Dokter lakukan pada kondisi COVID-19 gejala ringan sedang adalah posisi pronasi. Peneliitan di Milan melaporkan bahwa posisi pronasi meningkatkan luaran klinis dan perbaikan saturasi. Sebanyak 80,0% sampel mengalami perbaikan klinis, 13,3% tidak ada perbaikan klinis, dan 6,7% mengalami perburukan klinis

(sumber: https://www.alomedika.com/manfaat-posisi-pronasi-pada-pasien-covid19)

 

Dokter bisa membaca 3 modul COVID-19 di Aplikasi alomedika ya. 

 

Kalau di rs saya biasanya dr sp.p memberikan dexa 3x1 ampul selama 3 hari. 

Alo Dok,

Ini pasien suspek ya dok? Apakah tidak sebaiknya dipastikan dulu apakah pasien sudah terkonfirmasi positif covid atau tidak dengan PCR. PCR bisa dilakukan mandiri agar hasilnya segera keluar dok.  

Untuk dosis deksametason diberikan 6 mg/hari selama 10 hari atau 0,3 mg per kgbb/per 12 jam. 

Ref: Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 2 Agustus 2020