Alo Dok Tiara, mohon izin menambahkan. Beberapa perubahan terapi pada pasien diabetes selama bulan puasa antara lain:1. Obat golongan sulfonil urea (glimepirid, glucodec, glurenorm), diberikan sebelum makan malam (saat buka puasa). Bila sebelumnya mendapat glibenklamid, maka sebaiknya diganti ke glikazid atau glimepirid (efek kerja lebih singkat drpd glibenklamid, utk menghindari hipoglikemia)2.  Obat golongan biguanid (metformin).
Dosisnya tetap sama, namun pemberian nya yang dimodifikasi.
Bila sebelumnya 1x sehari, berikan saat buka puasa
Bila sebelumnya 2x sehari, berikan saat sahur dan buka puasa
Bila sebelumnya 3x sehari, berikan 1 tablet saat sahur dan 2 tablet saat buka puasa3.  Golongan TZD (pioglitazon), golongan DPP4 inhibitor (... - gliptin) dan golongan alfa glucosidase inhibitor (Acarbose)
Tidak ada modifikasi dosis, dapat diberikan saat sahur atau buka puasa4. Insulin prandial (short/rapid acting spt Apidra, Novorapid, Humalog)
Bila sebelumnya suntik 1x, maka diberikan saat buka puasa
Bila sebelumnya suntik 2x, maka diberikan saat buka puasa dan sahur (kurangi dosis 20%)
Bila sebelumnya suntik 3x, maka diberikan saat buka puasa dan sahur (kurangi dosis 20%)
PENTING DIINGAT: lakukan SMBG pada pengguna insulin spt yang telah dijelaskan sebelumnya5. Insulin basal (Levemir, basaglar, Tresiba, Lantus)
Kurangi dosis 15-30%. Sebaiknya diberikan setelah buka puasa.Demikian bbrp hal yang saya coba rangkum dari Guideline Diabetes and Ramadhan yang dikeluarkan oleh IDF 2021.Semoga bermanfaat 🙏

Baik, terima kasih Dok pertanyaannya. Ini sering ditemukan di klinik.
Bila sebelumnya pasien mendapat glibenklamid 1x1 dan metformin 2x1, maka saran yang dapat diberikan adalah1. Glibenklamid diganti menjadi glimepirid atau glikazid (bila memungkinkan).
Pemberian nya sebaiknya sebelum makan malam. Ingat, sebelum makan malam, bukan saat iftar (karena biasanya saat iftar hanya makan kue dan minum air sedikit saja) 2. Metformin, diberikan saat iftar dan saat sahur.Demikian Dok, semoga dapat membantu.

Alo dr. Tiara Dwi Mulyani, coba bantu menjawab dan ikut berdiskusi ya dok.. Pada pasien DM pemberian OAD awlanya perlu dipertimbangkan dengan melihat dari kadar HbA1C, GDS, dan GDP. Pada kondisi berpuasa untuk pemberian obatnya dapat disesuaikan dengan pasien sebelum berpuasa, namun yang perlu diperhatikan adalah pemantauan gula darah mandiri, jika selama monitoring gula darah terkontrol baik atau normal dan HbA1C kurang dari 9 maka pasien dapat berpuasa, namun diperhatikan juga agar gula darah tidak di bawah 70 dan tidak lebih dari 350 dan tidak ada keluhan seperti keringat dingin dan lemas. 

CMIIW dok.. turut menyimak juga diskusi dari TS lainnya.

Berikut ini juga saya lampirkan referensi dari PERKENI dok, mungkin dapat membantu

Sama-sama Dok Tiara 😘

Biasanya pengobatan dm harus di awali dengan pemeriksaan gdp, obat yg di berikan biasax pagi hari saja