Pasien yang perlu diwaspadai berisiko bunuh diri - Jiwa Ask the Expert - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alo Dok,Saya ingin bertanya, Dok. Selain pasien yang terdiagnosis depresi atau yang mengalami psikosis, kira-kira pasien dengan kondisi apa lagi ya dok yang...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Pasien yang perlu diwaspadai berisiko bunuh diri - Jiwa Ask the Expert

    Dibalas 03 Juni 2021, 17:02
    Anonymous
    Anonymous
    Dokter Umum

    Alo Dok,

    Saya ingin bertanya, Dok. Selain pasien yang terdiagnosis depresi atau yang mengalami psikosis, kira-kira pasien dengan kondisi apa lagi ya dok yang perlu lebih diperhatikan karena berisiko melakukan bunuh diri? Terima kasih dok.

03 Juni 2021, 17:02
Dr. dr. Nova Riyanti Yusuf, SpKJ
Dr. dr. Nova Riyanti Yusuf, SpKJ
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Alodokter,

Pada saat kita berbicara tentang bunuh diri maka akan ada banyak sekali kerangka teori tentang terjadinya ide bunuh diri, percobaan bunuh diri, kematian akibat bunuh diri,

Untuk memudahkan kita bisa menggunakan teori Biopsikososial: 

Biologis --> genetik, herediter (misalnya pada keluarga penulis Ernest Hemingway dalam 4 generasi terdapat 5 anggota keluarga melakukan percobaan bunuh diri dan juga riwayat gangguan bipolar dan penyalahgunaan zat), penyakit yang menyertai dan tidak kunjung sembuh dan sangat menyiksa pasien (misalnya kanker stadium akhir)

Psikologis --> jika sudah menginjak usia 18 tahun, maka seseorang sudah mempunyai ciri kepribadiannya masing-masing. Ciri kepribadian akan sangat menentukan bagaimana seseorang akan bersikap terhadap masalah atau peristiwa lain dalam kehidupan termasuk negative life events. Ciri kepribadian narsisistik misalnya, rentan mengalami narcissistic injury. Mekanisme defens juga penting untuk diketahui, dan perlu dipahami bahwa HUMOR, altruisme, dan asketisme adalah beberapa mekanisme defens yang sifatnya MATUR atau dewasa. Mekanisme copingnya juga seperti apa? Apakah yang fokus menyelesaikan masalah atau fokus pada emosi? Temperamen juga penting, misalnya novelty-seeking atau selalu mencari sesuatu yang baru, pencapaian baru sehingga juga cenderung impulsif. Apakah ada gangguan jiwa yang menyertai? Misalnya gangguan depresi berat dengan ide bunuh diri/percobaan bunuh diri, gangguan bipolar yang rapid cycling (bahaya pada remaja perempuan), dan gangguan skizoafektif yang depresif sehingga isi pikiran bisa nihilistik disertai bisikan di telinga yang merendahkan dirinya, menyuruh mati saja, dan lain-lain. Skizofrenia juga perlu diwaspadai dengan delusi dan halusinasi auditoriknya yang commenting terutama commanding untuk menyuruh mati saja. 

Kemudian untuk faktor sosial, penting sekali dipahami tentang kehidupan sosial seseorang, misalnya di sekolah (apakah ada peer pressure, kehidupan rumah tangga (tidak harmonis), di kantor (mengalami krisis eksistensial karena merasa karir mandeg, sementara generasi lebih muda sudah bermunculan), dan lain-lain. 

Stresor psikososial yang lazim pada remaja (sebagai kelompok rentan terjadinya bunuh diri), diantaranya adalah pemikiran tentang bahwa prestasi dirinya lebih rendah dari ekspektasi, adanya bullying (verbal dan fisik), bahkan adanya idola yang meninggal misalnya idola dari Korea. 

Selain aspek biopsikosial, perlu dipahami faktor protektif seperti agama, kelompok yang suportif, dan lain-lain, Tidak lupa untuk mengeksplorasi atau memahami adanya WARNING SIGN. Karena warning sign yang terabaikan, bisa berakhir pada percobaan bunuh diri jika ada trigger. 

Demikian.

Salam Sehat Jiwa