Mengurangi risiko depresi pada petugas kesehatan - Jiwa Ask The Expert - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alo Dr. dr. Nova Riyanti Yusuf, Sp. KJ, izin bertanya dokter.Bagaimana cara mengurangi risiko kejadian depresi pada petugas kesehatan dokter? Dan tanda...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Mengurangi risiko depresi pada petugas kesehatan - Jiwa Ask The Expert

    Dibalas 03 Juni 2021, 21:08

    Alo Dr. dr. Nova Riyanti Yusuf, Sp. KJ, izin bertanya dokter.

    Bagaimana cara mengurangi risiko kejadian depresi pada petugas kesehatan dokter? Dan tanda klinis apa saja yang harus diwaspadai untuk menghindari terjadinya risiko bunuh diri?

    Terimakasih sebelumnya dokter.

03 Juni 2021, 20:14
Dr. dr. Nova Riyanti Yusuf, SpKJ
Dr. dr. Nova Riyanti Yusuf, SpKJ
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Alodokter,

Mari kita bedakan kondisi kesehatan mental nakes dokter pada saat pandemi dan sebelum pandemi. Kita fokus pada pandemi ya. 

Tentu ingat penelitian Tim Peneliti dan Prodi Magister Kedokteran Kerja FKUI yang pada tanggal 4 September 2020 merilis data bahwa 83% nakes mengalami burnout syndrome selama pandemi di Indonesia. 

Saya share juga di sini, hasil survei cross-sectional terhadap dokter, residen, dan perawat di New York (9 - 24 April 2020), hasilnya 38% dokter menunjukkan gejala depresi, 44% pada residen, dan 53% pada perawat. 

Lantas bagaimana mengurangi risiko depresi? Resiliensi tentunya sangatlah penting. Resiliensi adalah kapasitas untuk menjaga fungsi diri dengan baik walaupun dihadapkan dengan stresor. Setiap manusia -termasuk dokter, tidak terlepas dari perisitiwa traumatis dalam hidupnya (sakit, kematian, bencana alam) namun bagaimana ia mempersepsikan stres yang dihadapi (bagaimana merespon, apakah "fight-or-flight"?), adakah melatih strategi manajemen stres diri (mekanisme coping, dukungan emosional, regulasi diri). Jika hal-hal ini di-manage dengan baik dan long-term (bukan instan) maka akan terbentuk resiliensi emosional sehingga terjadi perbaikan diri, munculnya kekuatan internal, kemampuan beradaptasi, fleksibilitas, dan equilibrium (keseimbangan). Jadi artinya, dokter perlu WALK THE TALK. Tidak hanya menasihati pasien, tetapi juga menjalankan strategi-strategi di atas. 

Semoga dengan keterangan di atas, dapat mencegah munculnya gangguan depresi... 

Dan khusus untuk bunuh diri, saya sudah menjawab panjang lebar untuk penanya anonymous dengan judul "Pasien yang perlu diwaspadai berisiko bunuh diri". Monggo dilihat di sana.

 

Salam Sehat Jiwa.

03 Juni 2021, 21:08
Sangat bermanfaat informasinya dokter, terimakasih banyak dokter 🙏🙏