Mencegah timbulnya kontraktur pasca luka bakar - Bedah Plastik Ask The Expert - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alo dr. Erythrina Permata Sari, Sp.BP-RE(K), izin bertanya dokter.Bagaimana cara mencegah terjadinya kontraktur pada pasien dengan luka bakar? Bila luka...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Mencegah timbulnya kontraktur pasca luka bakar - Bedah Plastik Ask The Expert

    Dibalas 07 September 2021, 15:58

    Alo dr. Erythrina Permata Sari, Sp.BP-RE(K), izin bertanya dokter.

    Bagaimana cara mencegah terjadinya kontraktur pada pasien dengan luka bakar? Bila luka terdapat di region ekstremitas, apakah pasien lebih dianjurkan untuk banyak bergerak selama fase penyembuhan ataukah harus membatasi pergerakan?

    Terimakasih sebelumnya dokter atas informasinya.

07 September 2021, 15:58
dr.Erythrina Permata Sari
dr.Erythrina Permata Sari
Dokter Spesialis Bedah Plastik

Alo dr. Nurul, terima kasih untuk pertanyaannya.

Kontraktur pada luka bakar mulai terjadi pada saat fibroblas mulai berproliferasi yaitu saat fase kedua dari penyembuhan luka (fase proliferasi). Apabila luka terjadi pada daerah sendi, maka tepi luka akan menyempit supaya luka segera menutup yang akan menyebabkan timbulnya kontraksi sendi sehingga terjadi kontraktur. Kontraksi fibroblas ini terus berlangsung sampai fase ketiga (remodelling) sehingga posisi anti kontraktur harus dipikirkan untuk dipertahankan sampai fase ketiga selesai atau luka matur.

Oleh karena itu pencegahan kontraktur harus dimulai semenjak fase kedua dari penyembuhan luka. Pada daerah bersendi dilakukan posisi anti kontraktur (leher - hiperekstensi ; axilla - abduksi ; cubiti - ekstensi ; genu - ekstensi , dll ) dan dipertahankan menggunakan splint. Posisi ini harus dipertahankan sampai luka menutup, apabila lukanya luas harus dipikirkan untuk segera menutup luka tersebut dengan kulit (skin graft atau flap).

Setelah luka tertutup, fase remodelling mulai berlangsung, kontraksi fibroblas tetap berjalan sehingga posisi anti kontraktur tetap dipertahankan namun splint diubah menjadi resting splint, yaitu splint yang digunakan saat pasien istirahat (tidur / tidak beraktifitas), karena saat istirahat cenderung posisi sendi menjadi posisi kontraktur. Pada saat pasien tidak istirahat sendi digerakkan (dengan bantuan fisioterapi) untuk mencapai gerakan senormal mungkin.

Hal ini dipertahankan sampai fase remodelling selesai (luka matur) dengan tanda tanda parut tipis, pucat dan tidak gatal. Bisa sampai 1 tahun, tergantung kedalaman dan luas luka bakar, semakin dalam dan luas semakin lama luka untuk matur. Penting untuk disampaikan kepada pasien dan keluarganya mengenai hal ini supaya tidak terjadi kontraktur kembali.

Demikian diskusi yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat