Indikasi cek ulang HIV pada kasus kondiloma berulang - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alo dokter, ada pertanyaan dari user laki laki. Menanyakan kenapa kondiloma yg dialaminya berulang terus padahal sudah dikauter 2x kemudian muncul lagi. User...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Indikasi cek ulang HIV pada kasus kondiloma berulang

    Dibalas 27 September 2019, 12:22

    Alo dokter, ada pertanyaan dari user laki laki. Menanyakan kenapa kondiloma yg dialaminya berulang terus padahal sudah dikauter 2x kemudian muncul lagi. User mengatakan berhubungan seksual hanya sekali saja saat thn 2017, kemudian terkena kondiloma dan disarankan untuk tes hiv. Sudah tes hiv pada bulan ke-3 setelah paparan risiko, dan bulan ke-6 stlh paparan risiko, hasil non reaktif. Namun hingga skrg setelah kauter pertama ternyata muncul kondiloma lagi. User mengatakan tidak pernah berhubungan seksual lg sejak saat itu. Yg saya baca, kondiloma berulang ini dapat disebabkan karena kondisi immunosuppresive seperti hiv. Meski user tdk ada paparan risiko lagi (seperti menurut user), apakah pada kondisi kondiloma berulang seperti ini perlukah kita sarankan utk cek hiv lagi? Jika iya, kemudian bagaimana menjelaskan nya ke pasien agar pasien terdorong utk melakukan cek hiv ulang?

25 September 2019, 22:29
Malam dok,

Kalau yg saya pahami, utk kondiloma sendiri pengobatan yg ada saat ini mmg bertujuan utk mengatasi keluhan dan memghilangkan kondiloma itu sendiri, tapi belum sampai mengeradikasi virus penyebabnya. Sehingga terkadang dpt saja terjadi infeksi berulang terutama bila sistem kekebalan tubuh lemah. Kondisi immunosupresif yang dimaksud di sini, sbnrnya tidak harus akibat adanya infeksi HIV pd tubuh penderita.
Cmiiw

26 September 2019, 11:56

Alo Dok,

Jika mengacu pada PMK no 87 tahun 2014 tentang pedoman pengobatan ARV maka pasien yang non reaktif bisa direkomendasikan untuk dilakukan pengecekan ulang pada bulan ke 3,6 dan 12 setelah pajanan. 

Setuju dgn Fathir bahwa pada pasien immunokompromais memang sering terjadi rekurens dan HIV bukan satu-satunya penyebab. Selain itu, sulitnya eradikasi virus juga menjadi penyebab mudahnya kekambuhan. Jadi, memang KIE pada pasien PMS harus benar agar pasien tidak merasa frustasi dan malas berobat lagi jika ternyata nantinya penyakit kambuh. Mungkin bisa dicoba modalitas terapi lain seperti eksisi atau pemberian imunomodulator dan rekomendasi untuk dilakukan vaksinasi. 

Sekilas mengenai transmisi HIV, sebenarnya tidak hanya terjadi melalui penetrasi genital atau anal namun bisa terjadi juga melalui aktivitas seksual lainnya misalnya dengan berciuman atau ditularkan melalui fomit karena virus HPV sangat menyukai suasana lembab. 

Berikut ref: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2780052/

http://www.scielo.br/scielo.php?script=sci_arttext&pid=S1677-55382019000200361

https://obgyn.onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/jog.13248

26 September 2019, 13:16
Terimakasih sharingnya dok🙏
27 September 2019, 07:21
Terimakasih infonya Dok.
26 September 2019, 11:14
dr. Hendra Gunawan SpPD
dr. Hendra Gunawan SpPD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Kondiloma akuminata merupakan penyakit “kambuhan” sehingga walaupun selesai di cauter, mengingat virus rerata masih dorman di dalam tubuh, maka risiko untuk kambuh tidak dapat disingkirkan. Sehingga bila pasien sering mengalami “relapse”, maka berbagai kemungkinan harus dipikirkan, seperti keadaan imunisupresi dari host, jenis genotipe virus itu sendiri, maupun ada atau tidaknya paparan terhadap perilaku berisiko. Untuk adanya imunosupresi dari host, faktor seperti stress dapat memicu relapse dari kondiloma, namun beberapa keadaan lain seperti HIV, autoimune, dan penyakit lain yang membuat kekebalan tubuh menurun seperti diabetes juga dapat menjadi pemicu. HIV sering diperiksa oleh karena keterkaitannya dengan metode penularan kondiloma, yaitu kontak seksual. Seyogyanya HIV diperiksa, namun kita harus memerhatikan beberapa kondisi lain. Bila faktor dari host sudah dapat dieliminasi, maka tidak ada salahnya untuk dilakukan genotyping dari HPVnya apakah genotipenya termasuk yang high risk atau tidak. Semoga membantu ya
26 September 2019, 11:19
Terimakasih sharing ilmunya dok🙏
26 September 2019, 12:00
Sangat membantu untuk infonya ya Dok.
26 September 2019, 13:13
Terimakasih sharingnya dok🙏
26 September 2019, 10:06
Alodok.

Sesuai dengan TS dr.Fathir di atas. Status imunosupresan adalah faktor risiko utk memicu condyloma akuminata berulang. Tetapi faktor2 penurunan daya tahan tubuh tidak selalu berkaitan dengan HIV. 

Pada jurnal di bawah tampak kondiloma dapat berulang muncul pada pasien HIV sesuai dengan kadar sel CD4.

Terkait kasus pada pasien di atas, saya rasa tidak perlu dicek ulang karena tidak ada lagi pajanan risiko selama durasi pemeriksaan HIV.

Jika masih berulang kondiloma nya maka dapat dipertimbangkan biopsi utk diagnostik selanjutnya.

Sumber bacaan: Association of Immune Status with Recurrent Anal Condylomata in Human Immunodeficiency Virus-Positive Patients
26 September 2019, 13:14
iya dok, pasien sudah dibiopsi dan hasilnya selalu kondiloma. Terimakasih sharing ilmunya dok🙏
27 September 2019, 06:50
dr.Mohd Bhukkar Adil Sjam, SpPD, FINASIM
dr.Mohd Bhukkar Adil Sjam, SpPD, FINASIM
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Untuk kondisi ini;
1. Ada faktor risiko, jika ada lakukan pemeriksaan periodik dan berkala
2. Status imunologis, sari gejala klinis, penurunan berat badan, sariawan, diare yg berkepanjangan, demam dan gejala sistemik lainnya. 
3. Status imunologis dari laboratorium, darah tepi lengkap beserta hitung jenis, 
4. Biopsi jika memungkinkan

27 September 2019, 12:22
Terimakasih sharing ilmunya dok🙏