Kapankah pasien dysthymia perlu ke psikolog atau psikiater - Jiwa Ask the Expert - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alo, dr. Soeklola, Sp.KJUntuk pasien yang dicurigai mengalami dysthymia (persistent depressive disorder), sebenarnya kapankah pasien perlu dirujuk ke...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Kapankah pasien dysthymia perlu ke psikolog atau psikiater - Jiwa Ask the Expert

    Dibalas 28 April 2021, 12:16
    Anonymous
    Anonymous
    Dokter Umum

    Alo, dr. Soeklola, Sp.KJ

    Untuk pasien yang dicurigai mengalami dysthymia (persistent depressive disorder), sebenarnya kapankah pasien perlu dirujuk ke psikolog dan kapankah pasien perlu dirujuk ke psikiater? Terima kasih, Dok.

28 April 2021, 12:16
dr. Soeklola SpKJ MSi
dr. Soeklola SpKJ MSi
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Alo dok,

Pertanyaan ini pertanyaan yang baik sekali. Memang sering ditanyakan kapan distimia perlu ke psikolog dan kapan perlu ke psikiater. Jawabannya lebih melihat per kasus.

Jika kasus distimia tersebut membutuhkan pertolongan yang bersifat segera mungkin maka pilihan pertama tentu ke psikiater karena besar kemungkinan kondisi tersebut telah memerlukan pertolongan medikamentosa selain psikoterapi saja.

Perlu diingat bisa juga dianjurkan ke keduanya, beberapa pasien lebih memilih ke psikiater untuk lebih berfokus pada medikamentosanya sementara ke psikolog berfokus untuk psikoterapinya. Tidak jarang baik psikiater saling bekerjasama dengan psikolog untuk penanganan pasien.

Kondisi waspada yang perlu segera mendapat medikamentosa jika:

1. Besaran risiko lebih besar jika pasien tidak mendapat medikamentosa segera.

2. Terdapat risiko potensi menyakiti diri, menyakiti orang lain, telah ada riwayat percobaan bunuh diri, gaduh gelisah.

3. Terdapat riwayat gangguan fisik lain (misalnya gangguan hormonal, tumor dan lainnya)

Perlu diingat basic psikiater sendiri berasal dari kedokteran sehingga selain akan berfokus ke gangguan jiwa yang dialami juga akan tetap melakukan pemeriksaan untuk kondisi fisik yang dianggap dapat mempengaruhi.

Jadi bisa ditawarkan ke pasien ia lebih nyaman seperti apa.

Mudah-mudahan informasi ini dapat membantu