Kapan Perlu Merencanakan Renal Replacement Therapy? - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alo dokter!Penyakit Ginjal Kronis (PGK) masih memiliki tingkat mortalitas yang cukup tinggi, lho. Sering kali dalam praktik sehari-hari kita juga masih...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Kapan Perlu Merencanakan Renal Replacement Therapy?

    Dibalas 28 Agustus 2019, 06:00

    Alo dokter!

    Penyakit Ginjal Kronis (PGK) masih memiliki tingkat mortalitas yang cukup tinggi, lho. Sering kali dalam praktik sehari-hari kita juga masih kesulitan dalam menentukan kapan perlu dilakukan Renal Replacement Therapy. 

    Yuk, kita simak artikel Alomedika berikut ini!

    https://www.alomedika.com/penyakit/nefrologi/penyakit-ginjal-kronis/penatalaksanaan

    Terapi cuci darah perlu dilakukan pengkajian dan pertimbangan keuntungan dan risiko yang terjadi, terutama pada pasien usia tua dan memiliki penyakit ginjal kronis kategori 5 (kategori paling berat, atau end-stage renal disease / ESRD) dengan berbagai komorbid.

    Pada pasien-pasien ini, hemodialisis justru berisiko mengurangi kualitas hidup dan status fungsional. Dalam beberapa studi yang melibatkan lebih dari 5200 pasien dalam terapi cuci darah, ditemukan 58% pasien mengalami nyeri kronik dan 49% pasien mengeluhkan nyeri yang bersifat sedang sampai berat.

    Penasaran dengan topik ini? Ini adalah salah satu topik yang akan dibahas di Dr. RACE, lho! Pastikan sudah mendaftarkan diri ya, TS!

27 Agustus 2019, 07:24
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
Dokter Spesialis Bedah Thoraks Kardio Vaskuler
27 Agustus 2019, 06:24
Boleh dishare dok linknya?biar kita bs sama2 belajar.
Bisa di cek di website nya komunitas pasien cuci darah Indonesia dok
https://kpcdi.org
Disana banyak link jurnal info kesulitan daj upaya-upaya yang telah dilakukan para pejuang cuci darah indonesia.
Ketuanya sudah melakukan transplantasi ginjal dan masih berjuang untuk aturannya.
Salam.
26 Agustus 2019, 15:55
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
Dokter Spesialis Bedah Thoraks Kardio Vaskuler
Setuju dok dengan statement ini

Pada pasien-pasien ini, hemodialisis justru berisiko mengurangi kualitas hidup dan status fungsional. Dalam beberapa studi yang melibatkan lebih dari 5200 pasien dalam terapi cuci darah, ditemukan 58% pasien mengalami nyeri kronik dan 49% pasien mengeluhkan nyeri yang bersifat sedang sampai berat.

Yang terbaik memang hanya transplantasi ginjal.

Salam.
26 Agustus 2019, 15:59
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
Dokter Spesialis Bedah Thoraks Kardio Vaskuler
Regulasi tatalaksana ESRD untuk transplantasi ginjal ini yang yang sulit dok.
Bagi yang tidak mampu untuk menjalanin transplantasi karenab terbentur donor dan hukum yang berlaku di Indonesia ini, Hemodialisa sebagai pilihan yanh berat yang mau tak mau harus dijalani untuk dapat mempertahankan hidup.
Salam.

27 Agustus 2019, 06:24
Boleh dishare dok linknya?biar kita bs sama2 belajar.
28 Agustus 2019, 06:00
dr. Heriyanto Hidayat, Sp.PD.
dr. Heriyanto Hidayat, Sp.PD.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Setuju dok. Perlu pertimbangan "kondisi" pasien ( sosial ekonomi).
26 Agustus 2019, 18:27
Menarik sekali sharingnya dokter, mohon ijin memberikan masukan untuk metode pilihan yang saat ini sedang berkembang khususnya di Indonesia beberapa center pendidikan dengan metode dialisis peritoneal atau disebut capd jika pasien menolak opsi hemodialisa namun belum memungkinkan transplantasi, dan  saya setuju dengan transplantasi ginjal sebagai metode yang efektif dan metode terakhir pada pasien esrd, semoga ke depannya khususnya di negara kita bisa meningkatkan angka harapan hidup pada pasien esrd. Terima kasih.
27 Agustus 2019, 07:15
Terimakasih sharingnya doc, saya ikut menyimak ya 😊
27 Agustus 2019, 07:15
Terimakasih sharingnya doc, saya ikut menyimak ya 😊
26 Agustus 2019, 15:20
Sangat menarik sharingnya Dok. 
27 Agustus 2019, 06:38
Menarik sekali sharingnya dokter, mohon ijin memberikan masukan untuk metode pilihan yang saat ini sedang berkembang khususnya di Indonesia beberapa center pendidikan dengan metode dialisis peritoneal atau disebut capd jika pasien menolak opsi hemodialisa namun belum memungkinkan transplantasi, dan  saya setuju dengan transplantasi ginjal sebagai metode yang efektif dan metode terakhir pada pasien esrd, semoga ke depannya khususnya di negara kita bisa meningkatkan angka harapan hidup pada pasien esrd. Terima kasih.
27 Agustus 2019, 21:46
Terimakasih informasinya dok 🙏
28 Agustus 2019, 05:57
dr. Heriyanto Hidayat, Sp.PD.
dr. Heriyanto Hidayat, Sp.PD.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Dibuat 26 Agustus 2019, 13:20

Alo dokter!

Penyakit Ginjal Kronis (PGK) masih memiliki tingkat mortalitas yang cukup tinggi, lho. Sering kali dalam praktik sehari-hari kita juga masih kesulitan dalam menentukan kapan perlu dilakukan Renal Replacement Therapy. 

Yuk, kita simak artikel Alomedika berikut ini!

https://www.alomedika.com/penyakit/nefrologi/penyakit-ginjal-kronis/penatalaksanaan

Terapi cuci darah perlu dilakukan pengkajian dan pertimbangan keuntungan dan risiko yang terjadi, terutama pada pasien usia tua dan memiliki penyakit ginjal kronis kategori 5 (kategori paling berat, atau end-stage renal disease / ESRD) dengan berbagai komorbid.

Pada pasien-pasien ini, hemodialisis justru berisiko mengurangi kualitas hidup dan status fungsional. Dalam beberapa studi yang melibatkan lebih dari 5200 pasien dalam terapi cuci darah, ditemukan 58% pasien mengalami nyeri kronik dan 49% pasien mengeluhkan nyeri yang bersifat sedang sampai berat.

Penasaran dengan topik ini? Ini adalah salah satu topik yang akan dibahas di Dr. RACE, lho! Pastikan sudah mendaftarkan diri ya, TS!

Alodokter 
Sering kali dalam praktik sehari-hari kita juga masih kesulitan dalam menentukan "kapan perlu dilakukan Renal Replacement Therapy". 

Tujuan RRT:
Mempertahankan kehidupan, meningkatkan kwalitas hidup penderita Gagal Ginjal.

Jenis terapi RRT.
1. Dialisis ( HD, CAPD)
2. Transplantai ginjal.

Indikasi HD:
1. Encefalopati uremikum.
2. Gangguan Asam Basa, elektrolit ; asidosis metabolik, hiperkalemia hipercalsemia.
3. Edem paru
4. Overload cairan.
5. Anoreksia
6. Sindrom uremik, nausea vomitus.

Efek samping HD;
Sakit kepala. Nyeri Punggung. Hipotensi. Hipoglikemi. Keram. 
Komplikasi HD jangka panjang; Infeksi, Anemia, aritmia, degenerasi tulang.

Semoga bermanfaat.