Diet ketogenik bisa menjadi pilihan terapi untuk epilepsi terutama pada anak yang tidak terkontrol baik dengan obat epilepsi. Mekanismenya cukup rumit. Saya sertakan saja gambarnya. 

Alo dr. Andrew,

Sel-sel di otak hanya menggunakan glokosa sebagai sumber energi. Pada keadaan ketogenik, sel-sel otak tidak dapat menggunakan asam lemak tetapi akan menggunakan keton sebagai pengganti glukosa. Keton tersebut diduga memiliki efek antikonvulsan, mempengaruhi neurotransmiter serta mengurangi eksitabilitas sel neuron.

Sehingga diet ketogenik terbukti efektif untuk mencegah kejang. Sudah ada studi meta analisis menyatakan diet ketogenik mampu mengurangi kejang hingga 30-40 % pada pasien epilepsi.

Semoga membantu

sumber : https://www.alomedika.com/manfaat-dan-keamanan-diet-ketogenik

Alo Dok,

Memang pada beberapa penelitian yang telah dilakukan termasuk di Indonesia memang membuktikan bahwa diet ketogenik sangat bermanfaat pada pasien epilepsi terutama pada anak. Mekanismenya adalah keadaaan ketosis akan meningkatkan produksi GABA yang akan menekan kejang.

IMHO, hati-hati menganjurkan diet ketogenik pada pasien karena Kementerian Kesehatan sendiri sudah mengeluarkan press release yang tidak menyarankan model diet tersebut. Di samping itu, juga sangat bertolak belakang dengan prinsip gizi seimbang yang direkomendasikan Kemenkes. 

Berikut referensinya Dok:

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2902940/

http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/11/Pustaka_Unpad_TATALAKSANA_-DIIT_KETOGENIK1.pdf1.pdf

https://www.dovepress.com/ketogenic-dietary-therapy-for-epilepsy-and-other-disorders-current-per-peer-reviewed-article-NDS