cara mengetahui respon terapi ARV pada ODHA dan kemungkinan resistensi - Diskusi Dokter

general_alomedika

ijin bertanya dokkasus ODHA mengkonsumsi arv sudah 12 bulan lebih. dari klinis saat ini masih tampak kurus dan sering sesak.kebetulan sudah menjalani TB...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • cara mengetahui respon terapi ARV pada ODHA dan kemungkinan resistensi

    Dibalas 24 Oktober 2018, 13:48

    ijin bertanya dok

    kasus ODHA mengkonsumsi arv sudah 12 bulan lebih. dari klinis saat ini masih tampak kurus dan sering sesak.

    kebetulan sudah menjalani TB tuntas dan dari pemeriksaan BTA dan rontgen post terapi sudah dinyatakan sembuh.

    pertanyaan saya

    bagaimana kita menentukan respon terapi arv pada pasien ODHA? apakah penurunan viral load HIV sejalan dengan klinis pasien yang membaik misalnya penambahan berat badan?

    kapan perlu memeriksakan kemungkinan resistensi ARV?

    trimakasih

24 Oktober 2018, 13:44
dr. Andre
dr. Andre
Dokter Umum

dr. Jeffry, untuk evaluasi ARV, berdasarkan guideline WHO, yang direkomendasi sebagai penentuan kegagalan terapi adalah viral load. Namun, jika viral load tidak dapat diperiksa, dapat juga menggunakan CD4 count dan monitoring kondisi klinis pasien. Untuk viral load, batasannya setelah 24 minggu <200 copies/ml, setelah 48 minggu <50 copies/ml. Untuk CD4 cell count, kriterianya adalah peningkatan CD4 count setelah 24-48 minggu dibandingkan saat inisiasi sebesar setidaknya 50 cells/mm3. Dapat juga digunakan log count dari CD4 untuk evaluasi keberhasilan terapi.

Untuk gejala klinis sendiri, targetnya adalah setelah 12 bulan harus asimtomatik atau hanya menunjukkan tanda dan gejala minimal/minor.

Jika kriteria kegagalan terapi terpenuhi, ganti regimen ART ke lini kedua. Yang direkomendasi oleh WHO adalah AZT/TDF (tergantung obat mana yang digunakan pada regimen awal. Jika menggunakan AZT, ganti dengan TDF, dan sebaliknya) + 3TC. 

AZT: Zidofudine/azidotimidin

TDF: tenofovir

3TC: lamivudine

Selengkapnya bisa lihat di link berikut:

http://www.who.int/hiv/pub/guidelines/arv2013/intro/summarynewrecommendations.pdf?ua=1

http://www.euro.who.int/__data/assets/pdf_file/0012/152013/e95794.pdf

24 Oktober 2018, 13:48

dr. Andre
Oct 24, 2018 at 13:44 pm

dr. Jeffry, untuk evaluasi ARV, berdasarkan guideline WHO, yang direkomendasi sebagai penentuan kegagalan terapi adalah viral load. Namun, jika viral load tidak dapat diperiksa, dapat juga menggunakan CD4 count dan monitoring kondisi klinis pasien. Untuk viral load, batasannya setelah 24 minggu <200 copies/ml, setelah 48 minggu <50 copies/ml. Untuk CD4 cell count, kriterianya adalah peningkatan CD4 count setelah 24-48 minggu dibandingkan saat inisiasi sebesar setidaknya 50 cells/mm3. Dapat juga digunakan log count dari CD4 untuk evaluasi keberhasilan terapi.


Untuk gejala klinis sendiri, targetnya adalah setelah 12 bulan harus asimtomatik atau hanya menunjukkan tanda dan gejala minimal/minor.


Jika kriteria kegagalan terapi terpenuhi, ganti regimen ART ke lini kedua. Yang direkomendasi oleh WHO adalah AZT/TDF (tergantung obat mana yang digunakan pada regimen awal. Jika menggunakan AZT, ganti dengan TDF, dan sebaliknya) + 3TC. 


AZT: Zidofudine/azidotimidin


TDF: tenofovir


3TC: lamivudine


Selengkapnya bisa lihat di link berikut:


http://www.who.int/hiv/pub/guidelines/arv2013/intro/summarynewrecommendations.pdf?ua=1


http://www.euro.who.int/__data/assets/pdf_file/0012/152013/e95794.pdf


trimakasih banyak dok. sangat bermanfaat