Alo dr. Khatrina, izin ikut berdiskusi ya Dok.

Berdasarkan referensi dari pedoman tatalaksana COVID-19 edisi Januari 2022, salah satu pilihan antivirus yang dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi menjadi perburukan atau menjadi berat yakni salah satunya apda kondisi keganasan dapat diberikan Molnupiravir.

https://www.alomedika.com/obat/antiinfeksi/antivirus/molnupiravir

Namun, pada kondisi sedang menjalani kemoterapi juga perlu dilihat adakah interaksi dari obat-obatan yang diberikan. Mungkin sebelumnya juga dapat dilakukan konsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam untuk pemantauan kondisi dan penyesuaian regimen terapinya.

Berikut ini referensi mengenai interaksi obat yang mungkin dapat membantu, Dok: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7217119/

Turut menyimak juga diskusi TS lainnya, mohon koreksi jika ada kekurangan, terima kasih Dok.