Alo dr. Reren, ikut berdiskusi ya Dok. Berdasarkan salah 1 studi kasus gigitan buaya dan pengalaman klinis yg ada, umumnya cedera yang terjadi sangat serius hingga menyebabkan avulsi jaringan. Selain itu risiko hemolisis dan kerusakan jaringan progresif dapat terjadi sbg komplikasi akibat infeksi berbagai bakteri yang hidup sbg flora normal dlm rongga mulut buaya. Utk penanangan awal meliputi resusitasi cairan dan produk darah, profilaksis tetanus, serta debridement luka cito di kamar operasi (3 dari 5 pasien pada studi kasus perlu diamputasi). Lalu pemberian antibiotik empirik yg dianjurkan berspektrum luas dan efektif utk bakteri anaerob, yaitu kombinasi Ceftriaxone dan Metronidazole, ditambahkan Doxycycline selama minimal 5 hari. Pada kasus yang lebih berat atau tdk perbaikan, dapat dipertimbangkan pemberian golongan Karbapenem dan Aminoglikosid, atau sesuai dg hasil kultur. Berikut saya lampirkan artikelnya Dok, barangkali tertarik utk membaca. Terima kasih, silakan apabila ada tambahan informasi/diskusi dr TS lainnya.

Terimakasih dr. Ramandra untuk sharing kasusnya. Ijin sharing, saya pernah dapat kasus gigitan anjing sedalam 1cm  sepanjang 3 cm  sampai kita hecting di praktek. Saat kontrol lukanya sempat hijau pada jaringan sekitar luka dan ada pus  juga saat hanya diberikan ciprofloksasin saja namun setelah dikombinasi ab metronidazole dan debridemen dan perawatan luka rutin kondisi membaik. Saya pikir beda ya dengan buaya. Tapi antibiotik kombinasi seperti yg dr. Patricia sampaikan dapat dipertimbangkan.Saran dr, jika ada pasien yg butuh penanganan urgen apalagi darurat namun tidak ada kendala biaya tidak ada JKN, bisa kok didaftarkan di Dinas sosial dan langsung aktif di hari itu juga. Asal ada surat ket. diagnosis dari dokter. Saya sering gitu untuk bantu Anak panti / yg di PHK karena pandemi, yg belum dapat KIS. Terimakasih sharing jurnal nya juga dr. Patricia. Sangat menambah wawasan.

Amoxillin atau yg sejenis