Pasien anak usia 25 bulan dengan keluhan diare sejak 2 minggu yang lalu, konsistensi feses lembek, berawarna kuning, feses disertai lendir - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alo dokter.Saya mau bertanya, pasien anak 25 bln, BB 11.5 kg datang dgn diare kurleb sdh 2 minggu. Terjadi 1-2x sehari. Konsistensi lembej warna kuning atau...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Pasien anak usia 25 bulan dengan keluhan diare sejak 2 minggu yang lalu, konsistensi feses lembek, berawarna kuning, feses disertai lendir

    Dibalas 01 April 2021, 18:00

    Alo dokter.

    Saya mau bertanya, pasien anak 25 bln, BB 11.5 kg datang dgn diare kurleb sdh 2 minggu. Terjadi 1-2x sehari. Konsistensi lembej warna kuning atau kuning kehijauan, ada lendir sejak 1 minggu.

    Demam (-)

    Bapil (-)

    Mual muntah (-)

    Riwayat sedang sakit gusi

    Pasien baru disapih dan keluhan mencret bersamaan dengan pemberian sufor, terkadang sufor diganti karena dikira mencret dari sufor.

    Sudah cek feses sblm diberi antibiotik, hasil

    Leukosit 1-3

    Lainnya normal

    Namun setelah 5 hari konsistensi feses tidak membaik walau kadang sehari tidak BAB

    Pasien sedang sulit makan karena sakit gusi.

    Pasien riwayat diberi cefixime 2x40mg

    Zinc 1x20mg

    RPO 1bln yll pernah mencret hasil fesesnya ada amoeba, sempat diberi cefixime dan metronidazole olh dr Anak sebelumnya.

    Tdk lama keluhan kembali muncul.

    Bagaimana ya dok utk selanjutnya?

    Terimakasih dokter

01 April 2021, 16:29
dr. Willy
dr. Willy
Dokter Umum

ALO dr. Tri Santy,

 

Ijin berdiskusi ya Dok. Kalau kurleb 2 minggu artinya bisa dikatakan prolong diare atau diare kronik pada anak ya dok. Dari sumber yang saya temukan, memang etiologinya berbagai macam Dok. Bisa Infeksi, small intestine bacterial overgrowth, malnutrisi, vitamin/nutrien deficiency, food intolerance (gula), maupun karena antibiotik yang diminum.

Mungkin kalau dirasa antibiotik yang diberikan sebelumnya sudah adekuat, bisa disarankan untuk stop antibiotiknya dan dilakukan feses kultur atau pemeriksaan lain seperti screening untuk celiac disease untuk exclude diagnosis yang berbahaya. Kemudian diminta anaknya untuk mengurangi gula dalam makanannya. Atau bila di daerah Dokter ada dokter anak, bisa dikonsulkan dengan dr anak Dok.

Selain itu penting juga dinilai status gizinya dok, karena dikhawatirkan terjadi malnutrisi pada pasien anak dengan diare kronik. 

Saya lampirkan sources untuk bahan pertimbangan dokter ya Dok, semoga membantu

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4765715/

https://pedsinreview.aappublications.org/content/33/5/207

https://www.niddk.nih.gov/-/media/Files/Digestive-Diseases/Chronic_Diarrhea_in_Children_508.pdf

01 April 2021, 16:37
Terimakasih banyak dr.Willy utk pencerahannya, sangat membantu😊
01 April 2021, 18:00
Alo dokter,
mungkin sebaiknya coba dievaluasi lg untuk sufornya ya dok. Bisa jadi diare kronik et causa alergi susu sapi ya dok. Untuk sufornya bisa dicoba sufor yang terhidrolisa sebagian dulu, kemudian dievaluasi lagi. 🙂
01 April 2021, 16:41
dr. Willy
dr. Willy
Dokter Umum

Sama-sama Dokter. Mungkin ada TS Anak yang juga bisa bantu jawab :)