Kombinasi Nifedipine dengan Sildenafil Sitrat untuk Pencegahan Persalinan Preterm – Telaah Jurnal

Oleh :
dr. Gisheila Ruth Anggitha

Nifedipine alone or combined with sildenafil citrate for management of threatened  labour: a randomised trial

Maher, MA, Sayyed TM, El-Khadry SW. BJOG: An International Journal of Obstetrics & Gynaecology. 2018. PMID : 30315625

Abstrak

Tujuan: untuk meneliti aksi tokolitik dari kombinasi nifedipine dengan sildenafil sitrat dan apakah kombinasi tersebut lebih superior dibandingkan dengan nifedipine saja dalam mencegah persalinan preterm atau threatened preterm labour (PTL).

Desain: studi randomisasi prospektif

Tempat: Rumah Sakit Universitas Mesir

Populasi: Wanita hamil dengan ancaman persalinan preterm yang mendapatkan terapi kombinasi nifedipine + sildenafil sitrat atau nifedipine saja.

Metode: Pasien dirandomisasi untuk menerima (1) nifedipine 20 mg per oral dan diikuti dengan 10 mg per oral setiap 6-8 jam pada waktu yang sama dengan administrasi sildenafil sitrat per vaginam (25 mg setiap 8 jam) atau (2) nifedipine saja. Intervensi dilanjutkan selama 48 – 72 jam.

Pengukuran hasil utama: Persentase wanita yang tidak melahirkan selama rawat inap

Hasil: Dari bulan Januari 2015 sampai November 2016, sebanyak 239 wanita dirandomisasi. Tidak ada perbedaan karakteristik dasar partisipan. Kombinasi nifedipine dan sildenafil sitrat berhubungan dengan lebih banyak wanita yang tidak mengalami kelahiran preterm selama perawatan (81,8% vs 68,6%; p=0,018). Berdasarkan hasil luaran sekunder, penambahan sildenafil sitrat berhubungan dengan lebih sedikit kelahiran dalam 7 hari pasca masuk rumah sakit (9,1% vs 20,3%); p=0,014), pemanjangan latensi (29 vs 7 hari; p=0,002), lebih sedikit neonatus dirawat di Neonatal Intensive Care Unit/NICU (31,4% vs 44,1%; p= 0,043), lebih sedikit kehamilan sangat preterm (dari 28 - <32 minggu, 20,7% vs 38,1%; p= 0,043), dan peningkatan berat badan lahir neonatus (1900 g vs 1500 g; p= 0,018).

Kesimpulan: Sildenafil sitrat pervaginam yang dikombinasi dengan nifedipine merupakan opsi tokolitik yang efektif dalam tatalaksana persalinan preterm.

preterm delivery

Ulasan Alomedika

Persalinan preterm adalah suatu kondisi persalinan yang terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu. Tokolitik diperlukan untuk menunda persalinan sampai kehamilan se-aterm mungkin.

Sampai saat ini, tokolitik yang digunakan adalah nifedipine yang bekerja dengan mengurangi kontraktilitas otot-otot rahim. Sildenafil sitrat merupakan salah satu relaksan otot yang bekerja dengan menurunkan sensitivitas otot terhadap kalsium. Namun, efek tokolitik sildenafil sitrat belum diketahui secara jelas.

Ulasan Metode Penelitian

Penelitian ini menguji ibu hamil yang mengalami ancaman persalinan preterm pada usia kehamilan 24-34 minggu. Kriteria inklusi meliputi kehamilan dengan janin tunggal, tanpa melihat riwayat persalinan preterm sebelumnya. Persalinan preterm didiagnosis dengan melihat frekuensi kontraksi uterus yang persisten paling tidak 2 kali dalam 10 menit selama observasi 60 menit, serta adanya dilatasi serviks 0-3 cm untuk nulipara dan 1-3 cm untuk multipara dengan cervical effacement <50%.

Luaran primer yang diukur adalah proporsi wanita yang tidak mengalami persalinan preterm selama masa rawat inap. Penelitian ini juga menganalisis luaran sekunder ibu dan bayi. Luaran sekunder bagi ibu yang dinilai adalah efek samping pengobatan, infeksi, ruptur membran sebelum persalinan, dan mortalitas. Luaran sekunder bagi bayi yang dinilai adalah usia gestasi saat kelahiran, berat lahir, morbiditas respirasi, morbiditas gastrointestinal, sepsis neonatus, morbiditas neurodevelopmental ( dalam 1 bulan kelahiran), efek samping pengobatan, dan mortalitas perinatal.

Pada studi ini, beberapa faktor perancu sudah dieksklusi, misalnya adanya dilatasi serviks lanjut serta penyakit kronik seperti diabetes mellitus dan hipertensi. Sayangnya, studi ini tidak mengeksklusi faktor lain seperti riwayat persalinan preterm sebelumnya, obesitas, infeksi menular seksual, dan riwayat perdarahan antepartum, serta tidak menganalisis etiologi persalinan preterm pada subjek studi yang dapat mempengaruhi luaran, misalnya inkompetensi serviks.

Ulasan Hasil Penelitian

Pada penelitian ini didapatkan kombinasi nifedipine dan sildenafil sitrat secara signifikan dapat menurunkan angka persalinan preterm, jumlah bayi yang masuk NICU, very preterm delivery (28 – <32 minggu), serta meningkatkan berat lahir janin.

Walaupun hasil analisis statistik menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara jumlah persalinan preterm selama masa rawat pada kelompok kombinasi nifedipine-sildenafil dibandingkan nifedipine saja, didapatkan tidak ada perbedaan bermakna dalam 24 dan 48 jam perawatan. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan: untuk apa menambahkan sildenafil, yang berpotensi memaparkan pasien pada efek samping lebih banyak serta menambah biaya medis, dibandingkan menggunakan nifedipine saja?

Selain itu, pada studi ini total dosis obat yang digunakan pada pasien berbeda-beda (80-140 mg). Walaupun adanya adverse events sudah dianalisa, tetapi tidak dilakukan analisis lanjutan mengenai pengaruh perbedaan dosis dengan munculnya efek samping.

Aplikasi Hasil Penelitian

Hingga saat ini, sediaan sildenafil yang ada di Indonesia adalah bentuk tablet salut selaput 50 dan 100 mg yang diperuntukan bagi penggunaan per oral. Sediaan pervaginam masih belum ada, sehingga hasil studi belum dapat diterapkan di praktik. Tetapi, hasil studi ini dapat memicu uji klinis lain yang lebih besar dan mungkin memicu produsen untuk membuat sediaan sildenafil pervaginam. Masih dibutuhkan studi lebih lanjut untuk mengkonfirmasi efek dari penambahan sildenafil dan dosis nifedipine yang terbaik jika digunakan sebagai kombinasi.

Referensi